Monday, December 9, 2013

Pancasila Dirobek-robek wahabi dan Pedang Arab Saudi


Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) Said Aqil Siraj menyatakan sikap, yang terus terang amat menggembirakan bagi umat yang toleran dan cinta damai.

Walaupun Aqil Siraj tidak secara tegas menunjuk organisasi mana, namun Aqil Siraj telah secara jelas dan tegas menyatakan: "Bahwa Pancasila penting ditegakkan apalagi ini keputusan yang telah ditetapkan oleh pendiri bangsa yang mewakili seluruh elemen masyarakat, elemen agama dan elemen golongan, yang menurutnya Pancasila adalah dasar dan falsafah bernegara.". Beliau melanjutkan, "Dengan demikian tidak perlu ada aspirasi untuk mendirikan negara Islam, karena nilai-nilai dan aspirasi Islam telah diejawantahkan dalam Pancasila". Tribunnews, Jumat, 01 Jun 2012.

Ini adalah pernyataan yang jelas, walaupun tidak secara telanjang menginstruksikan pengusutan organisai preman beragama yang seringkali mencatut nama Ahlu Sunnah Wal Jamaah. Tentu pernyataan Prof. DR. KH Aqil Siraj ini bukan keluar tanpa sebab musabab yang melatarinya. Sebab yang baru saja kita dengar, gerombolan preman mengatasnamakan Ahlu Sunah tengah merencanakan penyerangan Ponpes Darus Sholihin Pimpinan Habib Ali al-Habsyi, ulama sepuh berusia 75 tahun dan menetap sejak tahun 1964 di Jember, dan selama itu beliau berdakwah dan membina masyarakat Puger dengan faham Ahlus Sunnah wal Jamaah.

Peristiwa itu dimulai pada tanggal 30 Mei 2012 ketika terdengar bisik-bisik dari beberapa oknum yang memprovokasi masyarakat supaya membakar Ponpes Darus Sholihin pada tanggal 7 Juni 2012 lalu. Seperti biasa, motif yang dibawakan adalah isu Sunnah dan Syiah. Padahal, Ponpes Darus Sholihin Puger Kulon Jember adalah menganut faham Sunni Syafii. Baca kronologi lengkapnya disini.

Tapi apa kira-kira yang membutakan begitu rupa mereka yang mengaku sebagai "ulama"? Adakah ini karena bisik-bisik berbisa satu dua "ulama" Albayyinat yang menjadi penasehat dan dan tokoh utamanya, seperti santer terdengar baru-baru ini, dan dalam beberapa tahun terakhir? Ataukah ini lebih karena Al-bayyinat sebenarnya sedang mencoba memainkan ‘kartu Saudi’, berharap aliran fulus Dinasti Saud di Arab Saudi yang kerap ‘membayar mahal’ mereka yang gemar menyesatkan mazhab Islam di luar mazhab resmi kerajaan Saudi Arabia?

Lupa pula kah mereka kalau semua agama Samawi, mau itu Kristen atau Yahudi, punya banyak percabangan dan mazhab termasuk Islam? Jika Al-bayyinat mau pasang badan untuk Ahlussunah, mana kiranya di antara mazhab Kristen yang bakal dia pilih dan izinkah hidup di Indonesia dan mana mazhab Islam yang bakal dinyatakan haram dan bakal diberangus (oleh kelompok Al Bayyinat)?

Di berbagai blog abal-abal model TAKFIRI, seperti voa-islam.com, arrahmah.com, mukminun, suara-islam dan seperjuagannya di sana umat senantiasa disuguhi kue pertikaian mazhab dan agama. Dan itu malah semakin menguatkan kecurigaan umat sebangsa, bahwa banyak dari para penganut agama model TAKFIRI seperti mereka ternyata hanya terpesona oleh wajah belaka, tapi tidak terbuka mata hati dan telinganya. Apakah mereka dengan gegabah telah menganggap bumi Indonesia, milik kerajaan Saudi Arabia?

Maka kali ini semua harus bersepakat dengan Prof. DR. KH Aqil Siraj, untuk menegakkan Pancasila sebagai dasar negara. Satu Bangsa, Yes! Satu Agama, No! Satu Umat, Yes! Satu Aliran, No...! Lawan kamunitas Takfiri !!!!!.
Penjelasan di atas sama persis seperti yang saya alami hidup dalam komunitas pengajian Takfiri NII-DI TII PISWA alias Yayasan Perkumpulan Manunggal Bangsa alias owner Sekolah TK SD Al Ya’lu International Outlook School beberapa tahun silam. [Islam Times/on]


Hubungan Kesamaan Konsep Wahabi, NII / DI TII / PISWA Malang /Jamaah Islamiyah / JAT, Kejumudan berpikir Serta Perilaku Teror Permusuhan dan Perampasan kepada Ummat Islam

Coba kita simak berita di koran tanggal 29/06/2010 berikut:

Kebumen – Setelah tiba di tanah kelahiranya, di Dusun Duwet, Desa Kewayuhan, Kecamatan Jagoan, Kebumen, Jawa Tengah, Selasa(29/06/2010), jenazah Yuli Harsono tersangka teroris yang tertembak dalam penggerebekan Densus 88 di Klaten langsung disambut pekikan takbir oleh ratusan teman-temanya.
Jenazah tiba dari RS Polri Jakarta di Kebumen diangkut dengan menggunakan mobil ambulans dengan Nopol B 1024 TIX dikawal oleh ayah Yuli, Salimun Ashari dan adik ipar Yuli Ali Suhada’ bersama Muhammad Kurniawan dan Endro Sudarsono, pengacara dari Islamic Studi and Action Center (ISAC).
Begitu tiba di rumah duka, ratusan warga masyarakat desa sekitar dan ratusan warga yang hadir dari luar kota sejak pagi dini hari langsung membentangkan kain bertuliskan ‘Kuburan Para Mujahidin (Pahlawan Islam)’, ‘Selamat Datang Pahlawan Islam’, ‘As Syahid, Jihad Still Continue’.
Namun, saat prosesi perawatan jenazah di rumah duka, akses wartawan langsung dibatasi sedemikian rupa sehingga puluhan wartawan diatur untuk tidak diperbolehkan mengambil gambar dari dekat.
“Maaf Mas, ini permintaan keluarga. Wartawan dilarang mendekat,” tegas pengacara keluarga Yuli Harsono, Kurniawan kepada puluhan wartawan di depan rumah duka.
Usai pemberangkatan, beberapa wartawan diperbolehkan mendekat untuk mengambil gambar pemberangkatan jenasahnya menuju ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Sodor, Desa Kewayuhan, Kecamatan Pejagoan, Kebumen yang merupakan dusun sebelah dari rumah duka.
Sepanjang perjalanan 1,5 kilometer ke TPU desa sebelah ratusan petugas kepolisian setempat melakukan penjagaan cukup ketat.
Pekikan takbir dan mati sahid mengiringi perjalanan pengantar jenazah dari rumah duka ke TPU para pelayat juga mengeluarkan kata-kata yang menyinggung institusi kepolisian.
“Polisi kafir”! tegas ratusan rekan-rekan Yuli Harsono yang rata-rata berpenampilan berjenggot dan memakai celana sebatas lutut atas itu.

Polisi & Keluarga Lega
Sementara itu, keluarga almarhum Briptu Iwan Nugroho salah satu polisi yang tewas dan diduga ditembak oleh Yuli Harsono mengaku bersyukur dengan terungkapnya identitas pembunuh Iwan.
Pernyataan itu disampaikan oleh Aiptu Wagiman, ayah almarhum Briptu Iwan yang dimintai konfirmasi wartawan di Mapolsek Ngombol, Desa Ngombol, Purworejo, Jawa Tengah.
Wagiman menyatakan sangat berterima kasih dengan semua pihak yang telah berupaya keras untuk menemukan pembunuh anaknya. “Saya lega pembunuh anak saya sudah diketemukan,”tegas Aiptu Wagiman.
“Saya masih tanda tanya besar apa motif di balik penembakan dan pembunuhan anak saya itu?” tegas Wagiman.
Sedangkan Kapolres Purworejo AKBP Agus Krisdiyanto saat dikonfirmasi detikcom melalui handphonenya mengaku bisa bernafas lega setelah kasus pembunuhan dua anak buahnya di Pos Polisi Kentengrejo beberapa waktu lalu sudah menemukan titik terang.
“Kami tentunya lega karena kasus yang menyita perhatian masyarakat luas itu akhirnya terungkap,”tegas Agus Krisdiyanto
Seperti diberitakan detikcom dengan judul 2 Anggota “Polres Purworejo Tewas Tertembak”, Sabtu 10 April 2010, Briptu Iwan Eko Nugroho bersama Brika Wagino ditembak di Pos Polisi Kentengrejo, Kecamatan Purwodadi, Purworejo.
Sebelumnya pada Senin 15 Maret 2010, juga meberitakan bahwa Briptu Yona Ditemukan Tewas di Mapolsek Prembun, Kebumen, Jawa Tengah dengan luka tembak.


Benih-benih NII - Jihad Islam seperti Yuli Harsono yang dari Kebumen inilah yang masih melekat kuat di alam pemikiran konseptor Negara Islam pimpinan Sukirman alias Abang alias Asbirin Maulana (Purwakarta) -owner TK SD Alyaklu, sekaligus owner Rumah Makan Ulu Juku Makasar dan RM Angkasa Nikmat, Depot Darisa Palu, serta tangan kanannya bernama Drs. Sukirman, MT, pegawai VEDC Malang (asal Kebumen), Drs. Langgeng, MT pegawai Instalasi Bangunan VEDC Malang (asal Nganjuk), Wiyanto (asal Ponorogo) -admin web AsosiasiDuniaMaya.blogspot.com, Endang Supadminingsih (asal Magetan, istri Wiyanto), Isnada Waris Tasrim (asal Palu Sulteng, istri Asbirin Maulana), Fahmi (asal Cirebon) dan para pengikut Jamaah Al Yaklu Arjosari Malang- RM. Ulu Juku Makassar, RM Angkasa Nikmat dan Depot Darisa Palu.

Dasar Pengkafiran Jamaah Al Yaklu Malang terhadap Orang Muslim di luar komunitas mereka.

Penuturan hasil pengalaman selama sekian tahun hidup dalam komunitas jamaah Takfir wal Hijrah Negara Islam Indonesia (NII) -Pemerintahan Islam Sejuta Wali (PISWA) dalam kedok Yayasan Perkumpulan Manunggal Bangsa (MABA) TK-SD Unggulan Al Yaklu International Outlook School Arjosari Malang.

Dikisahkan bahwa Al-Imam Abu Nashr al-Qusyairi, [dan Jumhur Ulama] berkata bahwa pendapat yang menyatakan orang yang tidak memakai hukum Allah maka ia telah menjadi kafir adalah pendapat kaum Khawarij. [Kelompok Khawarij terbagi kepada beberapa sub sekte. Salah satunya sekte bernama al-Baihasiyyah. Kelompok ini mengatakan bahwa siapa saja yang tidak memakai hukum Allah, walaupun dalam masalah kecil, maka ia telah menjadi kafir; keluar dari Islam].

Dalam kitab al-Mustadrak ‘Ala ash-Shahihain, al-Imam al-Hakim meriwayatkan dari sahabat Abdullah ibn Abbas dalam mengomentari tiga ayat dari surat al-Ma’idah (ayat 44, 45 dan 46) di atas, bahwa Abdullah ibn Abbas berkata: “Yang dimaksud kufur dalam ayat tersebut bukan seperti yang dipahami oleh mereka [kaum Khawarij], bukan kufur dalam pengertian keluar dari Islam. Tetapi firman Allah: “Fa Ula-ika Hum al-Kafirun” adalah dalam pengertian bahwa hal tersebut [tidak memakai hukum Allah] adalah merupakan dosa besar”. Artinya, bahwa dosa besar tersebut seperti dosa kufur dalam keburukan dan kekejiannya, namun demikian bukan berarti benar-benar dalam makna kufur keluar dari Islam.

Pemahaman semacam ini seperti sebuah hadits dari Rasulullah, bahwa ia bersabda:
سباب المسلم فسوق وقتاله كفر (رواه أحمد)
(Mencaci-maki muslim adalah perbuatan fasik dan membunuhnya/ memeranginya adalah perbuatan “kufur”). HR. Ahmad.

“Kufur” yang dimaksud dalam hadits ini bukan pengertian keluar dari Islam. Bukan artinya; bila dua orang muslim saling bunuh, maka yang membunuhnya menjadi kafir. Bukankah ”hukum bunuh” itu sendiri salah satu yang disyari’atkan oleh Allah, misalkan terhadap para pelaku zina muhsan [yang telah memliki pasangan], hukum qishas; bunuh dengan bunuh, memerangi kaum bughat [orang-orang Islam yang memberontak], dan lain-lain. Apakah kemudian mereka yang memberlakukan hukum bunuh tersebut telah menjadi kafir??!! Tentu tidak, karena nyatanya jelas mereka sedang memberlakukan hukum Allah. Oleh karenanya peperangan sesama orang Islam sudah terjadi dari semenjak masa sahabat dahulu [lihat misalkan antara kelompok sahabat Ali ibn Abi Thalib, sebagai khalifah yang sah saat itu, dengan kelompok Mu’awiyah], dan kejadian semacam ini terus berlanjut hingga sekarang. Apakah kemudian orang-orang mukmin yang berperang atau saling bunuh sesama mereka tersebut menjadi kafir; keluar dari Islam??! Siapa yang berani mengkafirkan sahabat Ali ibn Abi Thalib, Ammar ibn Yasir, az-Zubair ibn al-Awwam, Thalhah ibn Ubadillah, Siti Aisyah [yang notabene Istri Rasulullah], dan para sahabat lainnya yang terlibat dalam perang tersebut??!! Orang yang berani mengkafirkan mereka maka dia sendiri yang kafir. Kemudian dari pada itu, dalam al-Qur’an Allah berfirman:
وإن طائفتان من المؤمنين اقتتلوا (الحجرات: 9)

Dalam ayat ini dengan sangat jelas disebutkan: “Apa bila ada dua kelompok mukmin saling membunuh….”. Artinya sangat jelas bahwa Allah tetap menyebut dua kelompok mukmin yang saling membunuh tersebut sebagai orang-orang mukmin; bukan orang kafir.

Yang ironis adalah ayat 44 QS. Al-Ma’idah ini -seperti yang saya alami dari pengajian internal (indoktrinasi) Al Yaklu Arjosari dan oleh beberapa komunitas yang mengaku gerakan keislaman seringkali dipakai untuk menuduh kafir terhadap sesama muslim / orang-orang yang tidak memakai hukum Allah, termasuk klaim kafir terhadap orang yang hidup dalam suatu negara yang tidak memakai hukum Islam. Bahkan mereka juga mengklaim bahwa negara tersebut sebagai Dar Harb atau Dar al Kufr. Klaim ini termasuk di antaranya mereka sematkan kepada negara Indonesia. pertanyaannya; negara manakah yang secara murni memberlakukan hukum Islam??

Sayyid Quthub dalam karyanya “Fi Zhilal al-Qur’an” menyatakan bahwa masa sekarang tidak ada lagi orang Islam yang hidup di dunia ini, karena tidak ada satupun negara yang memakai hukum Allah. Menurutnya suatu negara yang tidak memakai hukum Allah waluapun dalam masalah sepele maka pemerintahan negara tersebut dan rakyat yang ada di dalamnya adalah orang-orang kafir. Kondisi semacam ini menurutnya tak ubah seperti kehidupan masa jahiliyah dahulu sebelum kedatangan Islam. Pernyataan Sayyid Quthub ini banyak terulang dalam karyanya; Fi Zhilal al-Qur’an. Lihat misalkan j. 2, h. 590, dan h. 898/ j. 2, Juz 6, h. 898/ j. 2, h. 1057/ j. 2, h. 1077/ j. 2, h. 841/ j. 2, h. 972/ j. 2, h. 1018/ j. 4, h. 1945 dan dalam beberapa tempat lainnya. Juga ia sebutkan dalam karyanya yang lain, seperti Ma’alim Fi al-Thariq, h. 5-6/ h. 17-18

Terakhir, saya kutip tulisan A. Maftuh Abegebriel yang menyimpulkan bahwa kekeliruan dalam memahami QS. al-Ma’idah: 44 tersebut adalah salah satu akar teologis dan politis dari berkembangnya gerakan radikal di beberapa negara timur tengah, seperti gerakan Ikhwan al-Muslimin pasca kepempinan dan wafatnya Syaikh Hasan al-Banna (Rahimahullah). Padahal di negara Mesir, yang merupakan basis awal gerakan al-Ikhwan al-Muslimun, belakangan menolak keras kelompok yang dianggap ekstrim ini bahkan memenjarakan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Faham Sayyid Quthub di atas seringkali dijadikan “ajaran dasar” oleh banyak gerakan, seperti Syabab Muhammad, Jama’ah al-Takfir Wa al-Hijrah (seperti NII atau DI /TII/ PISWA Arjosari Malang), Jama’ah al-Jihad, al-Jama’ah al-Islamiyyah dan banyak lainnya. Muara semua gerakan tersebut adalah menggulingkan kekuasAan setempat dan mengklaim mereka sebagai orang-orang kafir dengan alasan tidak memakai hukum Islam. [Lebih luas tentang ini baca di antaranya; A. Maftuh Abegebriel, Fundamentalisme Islam; Akar teologis dan politis (Negara Tuhan; The Thematic Incyclopaedia), h. 459-555]. karenanya oleh beberapa kalangan, Sayyid Quthub dianggap sebagai orang yang menghidupkan kembali faham sekte al-Baihasiyyah di atas.
Sekali lagi, anda jangan memahami ayat di atas secara harfiyah. karena bila anda memahami secara harfiyah maka berarti sama saja anda menanamkan “akar terorisme” pada diri anda…!!! Hati-hati…!!!

Akhir-akhir ini marak perkembangan gerakan “keagamaan” yang disebut sebagai gerakan Salafi. Sering mereka mengklaim bahwa mereka hadir bermaksud menghidupkan kembali ajaran ulama salaf untuk menyelamatkan umat dari amukan dan badai fitnah yang melanda dunia Islam hari ini. Acapkali gerakan ini menegaskan bahwa kelompok yang selain mereka tidak ada jaminan memberikan alternatif (baca: keselamatan).Tidak jarang juga mereka mengklaim bahwa golongan yang selamat yang dinubuatkan oleh Nabi Saw adalah golongan mereka. Tentu saja, konsekuensi dari klaim ini adalah menafikan kelompok yang lain. Artinya bahwa kelompok mereka yang benar selainnya adalah sesat (itsbat asy-syai yunafi maa adahu). Kalau kita mau berkaca pada sejarah, gerakan Salafi ini sebenarnya bukan gerakan baru.

Mereka bermetamorfosis dari gerakan pemurnian ajaran Islam Wahabi yang dikerangka konsep pemikiranyna oleh Ibn Taimiyah yang kemudian dibesarkan oleh muridnya Muhammad bin Abdulwahab, menjadi gerakan Salafi. Metamorfosis ini jelas untuk memperkenalkan ajaran usang dengan pendekatan dan nama baru. Pertanyaan yang mendasar yang harus diajukan di sini adalah apakah Salafi itu identik dengan mazhab jumhur, Ahlusunnah? Kalau tidak identik, bagaimana pandangan Ahlusunnah terhadap kelompok Salafi ini (Wahabi)? Bagaimanakah sikap ulama Ahlsunnah terhadap kelompok ini, dan literatur-literatur tekstual apa saja yang telah ditulis oleh para ulama ahli sunnah untuk menjawab pemikiran Wahabi? Tulisan ringan ini berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan asumtif di atas. Kami persilahkan Anda untuk menyimak tulisan berikut ini yang merupakan hasil wawancara jurnal Kalam Islami dengan Ayatullah Ja'far Subhani.

Founding Father Wahabi

Wahabi adalah sebuah aliran pemikiran yang muncul pada awal abad ke-8 H. yang dicetuskan oleh Ahmad bin Taimiyah. Ia lahir pada tahun 661 HQ, 5 tahun setelah kejatuhan pemerintahan khilafah Abbasiyah di Baqdad. Pemikiran kontroversialnya yang ia lontarkan pertama kali pada tahun 698, pada masa mudanya dalam risalahnya yang bernama (Aqidah hamwiyah), sebagai jawaban atas pertanyaan masyarakat Hamat (Suriah) dalam menafsirkan ayat (Ar-rahman ala al-Arsy istawaa) artinya: “Tuhan yang Maha Pemurah, yang bersemayam di atas Arsy” dimana ia mengatakan bahwa; Allah Swt bersemayam di atas kursi di langit dan bersandar padanya.
Risalah tersebut dicetak dan disebarkan di Damaskus dan sekitarnya, yang menyebabkan para ulama Ahlusunnahdengan suara bulat melakukan kritikan dan kecaman terhadap pemikirannya, akan tetapi dengan berlalunya waktu, Ibn Taimiyah dengan pemikiran kontroversialnya malah semakin berani. Dengan alasan itulah, pada akhirnya di tahun 705 pengadilan menjatuhkan hukuman pengasingan ke Mesir. Kemudian pada tahun 712 Ia kembali lagi ke Syam. Di Syam Ibn Taimiyah kembali bergerilya melakukan penyebaran paham-paham kontroversial. Akhirnya pada tahun 721 dia dimasukkan ke dalam penjara dan pada tahun 728 meninggal di dalamnya.
Penyikapan dan tulisan-tulisan para ulama terkemuka Ahlusunnah pada waktu itu, merupakan sebuah bukti dalam catatan sejarah yang tidak akan pernah terhapus atas penolakan pemikiran Ahmad Ibn Taimiyah.
Ibn Batutah misalnya; yang terkenal sebagai seorang pengelana dalam catatan perjalanannya, atau masyhur dengan “peninggalan Ibn Batutah” menulis : Ketika saya di Damaskus, saya melihat Ibn Taimiyah berceramah dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, akan tetapi sangat disayangkan ceramahnya itu terkesan tidak memiliki sisi rasionalitas,[1] lanjut beliau: Ibn Taimiyah pada hari jumat di sebuah mesjid sedang memberi nasehat dan bimbingan kepada hadirin, dan saya turut hadir dalam acara tersebut, salah satu dari isi ceramah Ibn Taimiyah adalah sebgai berikut: “Allah SWT dari atas Arsy turun ke langit pertama, seperti saya turun dari mimbar, pernyataan tersebut dia lontarkan dan dengan segera dia pun satu tangga turun dari mimbarnya,” tiba-tiba seorang Faqih mazhab Maliki yang bernama Ibn Zuhra berdiri, dan menolak pandangan ibnu taimiyyah. para jemaah pendukung Ibn Taimiyah berdiri, dan mereka memukul faqih mazhab Maliki yang protes tersebut dan melemparinya dengan sepatu.[2]
Itulah salah satu contoh aqidah Ibn Taimiyah yang disaksikan secara langsung oleh Ibn batutah sebagai saksi yang netral dan tidak berpihak, dia mendengar dengan telinganya secara langsung dan melihat dengan mata kepalanya sendiri. Semoga Allah melindungi kita dari orang-orang yang menjelaskan aqidah dan makrifat Islam berdasarkan pemikiran tersebut.
Tak syak lagi bahwa Ibn Taimiyah dengan berbagai kelemahan yang dimiliki, tetap mmiliki sisi positif walaupun sangat terbatas (Tak ada keburukan mutlak di dunia). Dan yang disayangkan adalah para pengikutnya hanya melihat sisi positif Ibn Taimiyah saja, dan menolak serta menutup-nutupi sisi kelemahan dan negatifnya secara membabi buta. Bagaimanapun juga bagi para pemikir yang bebas dan merdeka yang lebih mencintai kebenaran hakiki daripada Plato akan melihat arah positif dan negatifnya dan mengkritisi pemikiran Ibnu Taimiyyah, orang-orang di bawah ini dapat dikategorikan sebagai para pakar dan akademisi Syam dan Mesir di zamannya, mereka mengatakan bahwa pemikiran Ibn Taimiyah telah merubah ajaran-ajran para nabi dan wali Allah. Dan ntuk menolak dan mengkritisi pemiiran ibn Taimiyyah mereka menulis buku sebagai berikut:
1.Syeikh Sofiyuddin Hindi Armawi (644-715Q)
2.Syeikh Syahabuddin bin Jahbal Kalabi Halabi (733)
3.Qadhi al-Qodhaat Kamaluddin Zamlakany (667-733)
4.Syamsuddin Muhammad bin Ahmad Dzahabi(748)
5.Sadruddin Marahhil ( wafat 750)
6.Ali bin Abd al Ka’fi Subki ( 756)
7.Muhammad bin Syakir Kutby (764)
8.Abu Muhammad Abdullah bin As’ad Yaafi’i (698-768)
9.Abu Bakar Hasni Dimasyqy (829)
10.Shahabuddin Ahmad bin Hajar ‘Asqalany (852)
11.Jamaluddin Yusuf bin Taqari Ataabaqi (812-874)
12.Shahabuddin bin Hajar Ha’itami (973)
13.Mulla Ali Qari Hanafi (1016)
14.Abul Ais Ahmad bin Muhammad Maknasi terkenal dengan Abul Qadhi’ (960-1025)
15.Yusuf bin Ismail bin Yusuf Nabhani(1265-1350)
16.Syeikh Muhammad Kausari Misry (1371)
17.Syeikh Salamah Qadha’i Azami (1379)
18.Syeikh Muhammad Abu Zahrah (1316-1396)[3]
Sebagian dari mereka menulis buku khusus untuk mengkritik pemikiran Ibn Taimiyah. Seperti Taqiyuddin Subki dalam kritiknya terhadap Ibn Taimiyah menulis dua buah kamib yang berjudul Syifau al siqomi fi ziarati khoirul anami dan Ad-Durrot al madiati fii radi ala Ibni taimiyah).
Kritikan yang terus menerus yang dilakukan oleh para cendekiawan muslim sunni terhadap Ibn Taimiyah menyebabkan doktrin-doktrin pemikirannya terkubur, dan dengan berlalunya zaman ajarannya perlahan-lahan terlupakan, aliran pemikiran ibn taimiyyah tidak ada yang tersisa kecuali dalam buku-buku yang ditulis oleh muridnya yang bernama Ibn Qayyum Jauzi (691-751), bahkan ibn Qayyum dalam kitab (Ar-Ruuh) menentang pandangan gurunya sendiri.

Muhammad bin Abdul Wahab Pelanjut Pemikiran Ibn Taimiyah di Abad 12

Muhammad bin Abdul Wahab dilahirkan pada tahun 1115 di kota Uyinah bagian dari kota Najad. Semasa belajar di Madinah para gurunya merasa khawatir akan masa depan muridnya itu, karena terkadang pernyataan-pernyataan ekstrim dan keliru terucap dari lisannya, sampai-sampai mereka berkata, :“ jika Muhammad bin Abdul Wahab pergi bertabliqh, pasti ia akan menyesatkan sebagian masyarakat.”[4]
Selagi ayahnya masih hidup, Muhammad bin abdul Wahab adalah tipe seorang yang pendiam, tetapi setelah wafat ayahnya pada tahun 1153, tirai yang menghalangi keyakinannya terkuak.[5]
Dua aspek yang membantu penyebaran dakwah Muhammad bin Abdul Wahab ditengah-tengah masyarakat arab Baduy Najad yaitu:
1.Mendukung sistem politik keluarga Su’ud
2.Menjauhkan masyarakat Najad dari peradaban, ilmu pengetahuan dan keotentikan ajaran Islam.
Pemikiran Muhammad bin Abdul Wahab dengan slogannya pemurnian tauhid dan perlawanan kepada syirik secara pelan-pelan mengalami perkembangan bahkan berhasil menarik perhatian orang yang jauh dari najad seperti Amir Muhammad bin Ismail San’ani (1099-1186) penulis buku “Subulussalam” dalam syarahnya (Bulughul Marom) yang menerima dan mengikuti ajarannya, dan dalam sebuah qasidahnya berbunyi sebagai berikut:
Salam alaa najadi wa man halli fii najdi
Wa in kaana taslimi alal abdi laa yuzdii
(Salam bagi Najad dan siapa saja yang ada disana yang memiliki tempat,
Walau tak seberapa salam saya dari jarak jauh memberi kebaikan)
Akan tetapi ketika dia menyadari pembunuhan, perbuatan keji dan penyerangan terhadap kaum muslimin dilakukan oleh para pengikut Abdul Wahab yang diprakarsai oleh Muhammad bin Abdul Wahab sendiri. Penyesalan itu dia lontarkan kembali dalam alunan qasidahnya, berikut bunyinya:
Raja’tu anil qauli allazi qultu fi najdi
Wa qod shahha anhu. Khulafulladzi indi
Dalam perkataan lalu tentang lelaki itu (Muhammad Ibn Abdul Wahhab) saya tarik kembali, karena kesalahan sesuatu yang berkenaan dengan Ia telah diketahui dan sudah jelas bagi saya.
Setelah berkembangnya pemikiran Wahabi, orang pertama yang menolak terhadap paham wahabisme itu adalah saudaranya sendiri, yakni Sulaiman bin Abdul Wahab dalam buku (As-Sowaa’iqul illahiyyah). Setelah beliau, banyak para ulama dan tokoh-tokoh pemuka Ahlusunnahlainnya melontarkan kritikan terhadap pahamnya itu. Barangkali lebih dari 100 judul buku yang telah ditulis untuk menentang pemikiran abdul wahab tersebut, di antaranya:
1.      Abdullah bin Lathif Sya’fii penulis (Tajrid Syaiful al-jihad lil Mudda’i al–Ijtihad)
2.      Afifuddin Abdullah bin Dawud Hanbali penulis (As-sawa’iq wa al-Ruduud)
3.      Muhammad bin Abdurrahman bin Afalik Hanbali penulis (Tahkamu al-Muqalladin biman ad’i Tajdidi ad-Diin)
4.      Ahmad bin Ali bin Luqbaani Basri penulis risalah kritik atas keyakinan anaknya Abdul wahab.
5.      Syeikh Atho’ Allah Makki, penulis (Al-Aarimul al-Hindi fi Unuqil Najdi)
Para cendikiawan Ahlusunnah inilah yang telah menuliskan buku-buku dalam mengkritik dan menolak pemikiran Abdul wahab, dan dan selain mereka masih banyak yang menulis buku dann untuk selengkapnya silahkan anda merujuk buku Buhusul fi Milal wa Nihal ( juz 4, halaman 355-359).
Di kalangan syiah, yang pertama kali yang mengkritik pemikiran wahabi adalah faqih dan marja masyhur di dunia syiah; Almarhum ayyatulah Syeikh Ja’far Kasyif al-Qittho (1226), yang berjudul Minhajjul Rissyadi liman araadas-Sadad, beliau dengan bukunya tersebut telah menyingkap hakikat kebenaran, dan beliau mengirim buku tersebut ke Amir Sa’ud bin Abdul Aziz (pemimpin ta’ashub wahabi).
Cucu beliau, Almarhum Ayatullah Syeikh Muhammad Husein Ali Khasyif al Qitto, juga menulis sebuah buku yang berjudul ‘’Al-Aayat al-Bayyinat fi Qam’il Bidai wa Dzolalat) dengan pendekatan logika (akal) dan naql (wahyu), sebagai upaya kritikan dan perlawanan atas paham wahabi yang telah merusak dan menghancurkan makam suci para imam Ahlubait as di Madinah pada tahun 1344 HQ.
Sebuah buku yang paling masyhur dari ulama Syiah dalam mengkritik wahabi dengan pendekatan yang logis, buku berjudul ‘’Kasyful irtiyob an itba’ Muhammad bin Abdul Wahab), yang ditulis oleh Allamah Ayyatullah Sayyid Muhsin Amuli, buku ini, sangat bagus ditelaah dan akan membuka wacana pemikiran terutama bagi para peneliti.[6]

Pembaharuan Pemikiran dalam Aliran Wahabi


Paham wahabi dengan pondsai pemikiran Salafi menentang seluruh bentuk perubahan dalam kehidupan umat manusia. Ketika Abdul Aziz bin Abdurrahman pada tahun 1344 Q menjadi penguasa dua haram yang suci (mekkah al mukarramah dan madinah al munawwarah), terpaksa harus membangung dan mengatur system pemerintahannya sesuai dengan model pemerintahan pada umumnya ketika itu dan merubah pola kehidupan wahabi yang sesuai dengan kebiasaan arab Baduy-Najad. Dan ia menyetujui mengimpor produk teknologi modern ketika itu seperti telegraf, telephon, sepeda, mobil dan lain-lain. Dan sikapnya ini membakar api kemarahan para pengikutnya yang muta’shib, menyebabkan terjadinya kejadian tragedi berdarah yang terkenal dalam sejarah sebagai peristiwa “berdarah Akhwan”.
Ahmad Amin, penulis asal Mesir, ketika membahas tentang kelompok Wahabi, mengatakan bahwa pemikiran wahabi sekarang yang berkembang ini pada hakikatnya 100 persen bertolak belakang dengan pemikiran wahabi di masa lalu. Ahmad Amin menulis: “Wahabi menolak peradaban baru dan tuntutan peradaban baru dan modern, mayoritas di antara mereka meyakini bahwa hanya Negaranyalah sebagai negara islam sementara Negara-negara lain bukan Negara islam karena negara-negara tersebut telah menciptakan bid’ah bahkan menyebarluaskannya dan wajib bagi mereka memerangi Negara tersebut.
Semasa Ibn Sa’ud berkuasa, ia menghadapi dua kekuatan besar dan tidak jalan lain kecuali harus memilih salah satunya yaitu pertama, pemuka-pemuka agama yang tinggal di Najad memiliki akar pemikiran Muhammad bin Abdul Wahhab yang menolak dengan keras segala bentuk perubahan dan peradaban baru. Kedua; arus peradaban baru yang dalam system pemerintahn sangat membutuhakn alat tekhnoligi modern tersebut.
Pemerintahan, mengambil jalan tengah dari kedua kekuatan tersebut dengan cara mengakui Negara-negara islam yang lain sebagai negar Islam dan juga di samping menggiatkan pengajaran agama mereka juga memberikan pengajaran peradaban modern dan mengatur sistem pemerintahannya berdasarkan sistem pemerintahan modern. Untungnya para pemimpin Negara Saudi telah lelah melayani cara berpikir dan aturan-aturan kering dan kaku pemikiran wahabi yang menjauhkan kaum muslimin dari sunnah dan warisan sejarah yang diyakini seluruh kaum muslimin dan menghancurkan tampat-tempat suci mereka juga menafikan seluruh bentuk penemuan baru dan menganggapnya sebagai bidah. Dan dengan memperhatikan serangkaian peristiwa yang tidak dapat ditutup-tutupi lagi (seperti bertambahnya tekanan dan ancaman Amerika dan Israel terhadap Negara-negara Islam dan Negara-negara Arab setiap hari dan kehadiran dan peran aktif pemerintahan Republik Islam Iran dalam hidup berdampingan dan damai dengan Negara-negara tetangganya serta memimpin perlawanan terhadap hegemoni yahudi). Hal tersebut di atas menyebabkan secara perlahan-lahan pandangan negara Arab Saudi menjadi netral dan stabil terhadap negara Republik Islam Iran bahkan lebih dari itu mereka meninjau kembali ajaran-ajaran kering Wahabi serta pengkafiran kaum muslimin. tidak ada yang lebih indah yang dilakukan oleh Negara yang menjadi tuan rumah umat islam pada perhelatan akbar ibadah haji setiap tahun, kecuali menjadi negara netral dan meninjau kembali pandangan mereka selama ini.

Sejak aliran Wahabi yang fanatik muncul di Arab Saudi, dunia Islam menyaksikan berbagai peristiwa yang sangat pahit. Aliran menyimpang tersebut berkembang karena didanai oleh uang hasil penjualan minyak Arab Saudi dan dukungan dari para arogan Barat, di mana media-media Barat berupaya mengenalkan aliran Wahabi sebagai aliran yang mewakili dunia Islam.

Para pengikut aliran menyimpang ini juga menyandarkan semua perbuatan anti-kemanusiaan seperti aksi teror, pembunuhan dan perampasan kepada agama Islam. Padahal aksi-aksi itu dengan sendirinya telah mencoreng agama Islam. Hal baru dari kebusukan dan tidak mencerminkan ajaran Islam dari perilaku para pengikut Wahabi adalah fatwa Mufti Agung Arab Saudi, Abdul Aziz bin Abdullah al-Syeikh terkait minoritas Kristen, di mana fatwa tersebut menimbulkan berbagai masalah dan kecaman. Mufti ini tanpa melihat logika agama dan kemanusiaan mengeluarkan fatwa bahwa semua gereja di negara-negara Islam sekitar Teluk Persia harus dihancurkan. Statemen itu menimbulkan kemarahan dan kecaman dari para pendeta dan ulama Islam.

Hakikat Islam tidak lain adalah kecintaan dan saling mengasihi di antara manusia. Agama samawi ini adalah agama perdamaian dan persatuan, di mana salah satu ciri khusus Nabi Muhammad Saw dapat dilihat dari akhlak mulianya. Rasulullah Saw pembawa pesan rahmat dan melarang semua orang dari perbuatan keji dan pembunuhan terhadap orang-orang tak berdosa serta sikap-sikap yang tidak baik. Beliau mengajak manusia untuk saling mengasihi dan berbuat baik antara satu dan lainnya.

Biografi Nabi Muhammad Saw adalah penjelas dari perilaku-perilaku beliau, terutama sikapnya kepada para pengikut agama lain, bahkan karena kemulian akhlak Nabi Muhammad Saw sebagian orang Kristen dan Yahudi memeluk Islam. Rasulullah Saw sangat memperhatikan hak-hak para pengikut agama samawi lain, seperti Kristen dan Yahudi. Beliau berpesan kepada umat agama-agama samawi untuk hidup bersama dan saling berinteraksi dengan kedamaian dan penuh kerukunan.

Islam adalah agama yang mengajarkan hidup berdampingan dengan damai, saling mengasihi, dan memberikan kebebasan terhadap keyakinan serta mengajarkan keadilan. Allah Swt dalam surat Ali-Imran ayat 64 berfirman, "Katakan, wahai Nabi, "Hai Ahl al-Kitab, mari kita berpegang kepada kalimah sawa' (titik temu) yang selalu kita ingat bersama-sama. Yaitu, bahwa masing-masing kita hanya menyembah kepada Allah, tidak mengakui adanya sekutu bagi-Nya, dan tidak tunduk dan taat kepada pihak lain demi menghalalkan atau mengharamkan sesuatu dengan meninggalkan hukum Allah yang telah ditetapkan....."

Ayat tersebut kepada semua yang bertauhid dari para ahli kitab mengatakan bahwa kalian semua memiliki kesamaan (titik temu) yaitu mengesakan Tuhan, oleh karena itu gandengkanlah tangan kalian dan hidupkanlah persamaan tersebut. sebenarnya, Islam tidak memaksa para pengikut agama samawi lain untuk memeluk Islam, namun menyebutkan bahwa tauhid sebagai titik temu yang penting di dalam agama-agama samawi. Islam tidak menilai menerima suatu agama harus dengan cara paksaan. Hal itu sebagaimana disebutkan dalam al-Quran Surat al-Baqarah ayat 256, "Tidak ada paksaan bagi seseorang untuk memeluk suatu agama…". Tidak adanya paksaan dalam agama karena agama berakar dari satu mata rantai keyakinan hati yang tidak dapat dipaksakan. Paksaan hanya dapat berdampak pada fisik dan luarnya saja, namun tidak berdampak pada pemikiran dan keyakinan.

Wahabi tanpa memperhatikan ajaran-ajaran Islam yang benar berupaya merusak gereja dan melarang umat Kristen beribadah serta memaksa mereka menerima Islam. Langkah-langkah para pengikut Wahabi tersebut telah menyimpang dari ajaran Islam yang sesungguhnya.

Akibat fatwa-fatwa menyesatkan dan anti-kemanusiaan para ulama Wahabi, hingga kini telah menyebabkan pembunuhan terhadap orang-orang tak berdosa dan menimbulkan ketidakamanan di berbagai kawasan dunia. Di Arab Saudi yang merupakan pusat lahir dan berkembangnya aliran sesat ini, tidak diizinkan membangun tempat ibadah kecuali masjid. Bahkan umat Kristen tidak diperbolehkan mengadakan acara ritual umum di rumah-rumah mereka. Namun di negara-negara lain seperti Iran, Mesir, Suriah, Turki, Kuwait, Pakistan, Oman dan negara-negara lainnya terdapat gereja dan umat Kristen bebas melakukan ritual ibadah mereka.

Rezim Wahabi, Al Saud, sepanjang sejarah tanpa belas kasihan telah menumpahkan darah umat Islam. Oleh karena itu, sangat wajar jika rezim Al Saud bersikap keras memusuhi agama-agama samawi lain. Sejak awal munculnya aliran Wahabi, telah banyak masjid, tempat-tampat suci, bahkan pemakaman umat Islam telah dihancurkan mereka. Pemikiran kaku (jumud), fanatik dan ekstrim telah membentuk karakter aliran Wahabi sehingga memunculkan berbagai perilaku yang tidak rasional.

Umat Islam dengan mengikuti petunjuk al-Quran dan menapak jejak dari perilaku Nabi Muhammad Saw dan Ahlul Baitnya selalu bersikap baik terhadap para pengikut agama samawi lain. Ulama dunia Islam sejak lebih dari 1400 tahun lalu tidak pernah membatasi para pengikut agama lain dalam menjalankan aktivitas keagamaannya. Mereka selalu berdialog dan bertukar pendapat dengan para pengikut agama lain, bahkan dengan argumentasi dan logika yang benar menunjukkan keyakinan mereka yang telah menyimpang. Namun sayangnya, para mufti Wahabi justru membatasi para pengukut agama lain untuk menjalankan aktivitas keagamaannya.

Fatwa baru Sheikh Abdul Aziz bin Abdullah al-Syeikh terkait penghancuran gereja di semua negara semenanjung Arab telah menyulut protes umat Kristen dan ulama Islam. Hingga kini, para pendeta dari berbagai penjuru dunia dan ulama Islam khususnya di Iran telah mereaksi keras fatwa ekstrim tersebut.

Fatwa terbaru Mufti Agung Sheikh Abdulaziz bin Abdullah dikeluarkan sebagai respon terhadap keputusan parlemen Kuwait beberapa waktu lalu, yang melarang pembangunan gereja-gereja baru di negara itu. "Mengingat negara Teluk Persia kecil dan merupakan bagian dari Semenanjung Arab, maka perlu untuk menghancurkan semua gereja-gereja di wilayah itu," kata Sheikh Abdulaziz seperti dilaporkan media Arab.

Dewan Ahlul Bait Sedunia dalam sebuah pernyataan pada Selasa (27/3) mengatakan, "Pertama-tama, Mufti Wahabi tidak mewakili Islam. Dunia harus tahu bahwa agama yang sekarang sedang dipublikasikan di Arab Saudi, bukan Islam yang sesungguhnya." Pernyataan itu menambahkan bahwa isi fatwa baru tersebut bertentangan dengan perintah Allah Swt serta sunnah Nabi Muhammad Saw dan keturunannya. Oleh karena itu, ditolak tidak hanya oleh komunitas Syiah, tetapi juga oleh Muslim Sunni.

Dewan itu mencatat bahwa sepanjang sejarahnya, Islam telah hidup berdampingan dengan umat Kristen dan Yahudi dan fatwa seperti itu tidak pernah dikeluarkan oleh Rasul Saw, keturunannya, dan khalifah Islam selanjutnya. Dewan Ahlul Bait Sedunia menyatakan, "Selain Rasul Saw, keturunannya, dan para sahabat, juga tidak ada ulama yang pernah mengeluarkan fatwa seperti itu selama 1.400 tahun terakhir, karena itu, Mufti Agung Wahabi telah mengeluarkan fatwa di luar kerangka yurisprudensi Islam dan belum pernah dikeluarkan oleh pusat-pusat ilmiah besar umat Islam,"

Menurut Dewan Ahlul Bait Sedunia, fatwa tersebut juga merupakan intervensi terang-terangan dalam urusan internal negara-negara Muslim lainnya, karena Mufti Saudi mengeluarkan fatwa tidak hanya terbatas untuk wilayah Saudi, tetapi sudah termasuk Semenanjung Arab secara keseluruhan. Dewan Ahlul Bait Sedunia juga mengecam sikap bungkam para cendekiawan Muslim dalam menanggapi fatwa yang merusak citra Islam itu. Di akhir pernyataannya, Dewan Ahlul Bait Sedunia mengkritik organisasi internasional hak asasi manusia serta pemerintah Barat dan Kristen atas dukungan mereka terhadap radikalisme kelompok Wahabi.

Sementara itu, pendeta-pendeta Katolik di Jerman dan Austria telah mengeluarkan statemen terpisah mengecam fatwa Sheikh Abdul Aziz bin Abdullah dan menilainya sebagai pengingkaran terhadap hak-hak jutaan orang dari para pegawai asing Kristen di semenanjung Arab.

Pendeta Robert Zollitsch, Direktur Kongres Pendeta Jerman mengatakan, Mufti Saudi tidak menghormati kebebasan agama dan hidup berdampingan dengan pengikut agama lain. Dia menilai bahwa penghancuran gereja adalah pukulan terhadap para pegawai asing yang berada di negara-negara Arab. Sebab, sekitar 3,5 juta umat Kristen berada di negara-negara Arab sekitar Teluk Persia, di mana mayoritas mereka berasal dari India dan Filipina. Jumlah yang banyak juga berasal dari negara-negara Eropa dan Amerika. Di Moskow, pendeta Mark kepada kantor berita Interfax mengatakan, diharapkan negara-negara tetangga Arab Saudi tidak menanggapi fatwa tersebut.

Sementara itu, fatwa mufti Wahabi Saudi juga mendapat kecaman dari berbagai pihak di Mesir. Doktor Ahmad Karimah, dosen Syariah Islam di Universitas al-Azhar, Mesir menolak fatwa mufti Saudi dengan menyinggung Surat al-Hajj ayat 40 yang berbunyi, ".....Seandainya Allah tidak memberikan kepada kebenaran pembela-pembela yang akan selalu mempertahankan dan melindunginya dari kesewenang-wenangan orang-orang zalim, niscaya kebatilan akan menyebar dan tiran- tiran akan semakin leluasa dalam kesemena-menaan mereka. Dan jika keadaannya terus begitu, para tiran itu akan berhasil membungkam suara kebenaran, merusak gereja, biara, sinagog dan masjid yang merupakan tempat-tempat yang banyak dipakai untuk menyebut nama Allah....." Dengan mengutip penggalan ayat tersebut, dia menilai penghancuran gereja bertentangan dengan Islam.

Guru besar al-Azhar itu mengatakan, sebagian penduduk negara-negara Arab beragama Kristen, bagaimana mungkin mereka tidak diizinkan memiliki tempat ibadah. Dia menandaskan, lebih baik mufti Saudi mengeluarkan fatwa diharamkannya agresi Amerika Serikat di tanah-tanah umat Islam daripada mengeluarkan fatwa penghancuran gereja.

(kompilasi dari berbagai sumber)

Monday, October 21, 2013

Kata siapa kami ga tahu daleman mu?



Habis dapat order besar:
1. Seragam Kaos Pilkada
2. Baliho Pilkada
3. Catering Depot.

Kata siapa kami ga tahu daleman mu?
Akan selalu ada informan yang baru..

Friday, April 20, 2012

Ketika Tuhan Memilihmu untuk Menuliskannya


Sadarkah kita akan takdir kita? Tahukah apa yang akan menjadi masa depan kita? Dan apakah kita akan tahu apa yang akan kita tuliskan di masa depan kita?  Pernahkah kita merenung dan memikirkan tentang ini?

Suatu hari kita akan mengalami mati ide. Tidak tahu apa yang harus dituliskan dan cerita apa yang akan dirangkai. Kita akan merasa kesal karena buntu. Namun di saat itulah seharusnya kita melepaskan sejenak jari-jari kita untuk menguntai kata dan kalimat. Biarkan kita beristirahat sejenak dari setiap rutinitas kita di depan layar untuk mengayukan jemari menjadi sebuah kisah. Karena sesungguhnya Tuhan sedang mengistirahatkan kita sejenak sebagai seorang penulis.
Tuhan telah menyiapkan sekian banyak kisah yang tidak terhingga, telah diputuskanNya siapa akan menulis apa. Jadi kenapa harus takut kalau kita tidak akan bisa menulis. Dunia menulis terlalu rumit, terlalu kompleks dan terlalu sederhana untuk dimengerti. Milyaran orang di luar sana berlomba-lomba menuliskan apa saja yang memang sesungguhnya telah menjadi bagiannya.
Tapi apakah dunia menulis adalah sebuah arena lomba? Siapa pun, di mana pun, kapan pun, setiap orang berhak menuliskan apa saja yang ingin dituliskannya. Kita tidak berhak melarang bahkan ketika tulisan tersebut asusila. Namun tetap menulis harus memiliki norma. Tidak bisa juga kita sembarang menulis hanya karna ingin memuaskan diri kita akan hasrat menulis. Kecuali tulisan anorma tersebut adalah tulisan pribadi yang bukan untuk dikonsumsi massa.
Namun renungkanlah kawan, Tuhan-lah yang memilih siapa menuliskan apa dan pada saat apa. Tidak perlu kau takut untuk menuliskan apa yang ada dalam pikiranmu, tidak perlu berfikiran bahwa penerbit tidak akan menyukainya, tuliskan saja apa yang ada di pikiranmu. Tuliskan dan biarkan dirimu tenggelam hingga milyaran meter dalamnya. Galilah triliyunan kata.
Rangkaikanlah jutaan kalimat ke dalam apa yang ingin kamu tuliskan. Karena memang sesungguhnya Tuhan telah memilihmu untuk menuliskannya. Tidak usah khawatir tulisanmu jelek. Bila pendapat orang jelek, kamu pasti bisa memeperbaikinya, karena sesungguhnya tenggat waktu adalah permainan manusia, tidak akan pernah habis waktu jika kamu ingin memperbaiki tulisanmu, kecuali Tuhan yang mengambil waktu itu darimu.
Dan ketika Tuhan memilihmu untuk menuliskannya, bersyukurlah bahwa kamu telah menjadi satu dari sekian banyak manusia pilihanNya untuk menyampaikan sebuah pesan ke dunia ini. Nikmatilah kebahagiaanmu dan rayakanlah keberhasilanmu itu dangan membagi syukur dengan orang-orang di sekitarmu, yang memuji maupun yang mengkritikmu. Dan banggalah selalu pada dirimu karena telah menjadi orang pilihanNya.




Buat saudaraku Wiyanto, Endang, Budi, Febi, Fahmi, Andra, Umi Hajar, Kembalilah menulis membela yang benar. Bukan Membela yang bayar! Apakah sudah surut idealisme mu meneliti dan berpikir jernih? Atau ente memang niat mempertahankan interpretasi dan melupakan catatan histori buat melayani nafsu setan Asbirin Maulana. Teliti kembali langkahmu. Sebelum terlambat ….!!.

Wednesday, March 14, 2012

Beberapa Analisis Sederhana tentang Tuduhan Web ADM

Kata kunci:

cerita dewasa xxx, cerita hot xxx malang, penguatan penetrasi, merangsang agar istri kuat dan tabah menghadapi suami poligami, gejolak sex asbirin maulana, indoktrinasi ala NII PISWA, rahasia bugar asbirin maulana, rahasia kuat melayani 7-8 istri, kuat sex 3 kali sehari, kepuasan batin dalam urusan ranjang, ranjang diurus dalam koridor kedok agama, sex tahan lama, lama nahan sex, manajemen qolbu (atur nafas dikejar-kejar dosa), manajemen menggilir istri, manajemen waktu, Al Yaklu Sekolah Unggul, rahasia sekolah unggul, keunggulan mendoktrin siswa sekolah rahasia, rahasia sperma unggul, the most superior sperma unggulan asbirin maulana, rahasia tahan lama, lama tahan rahasia, asbirin maulana tetap hot di usia tua, asbirin maulana tahan lama, tahan yang lama asbirin maulana, korupsi uang jamaah (FAI), perselingkuhan antara pemilik modal (asbirin maulana) dan ulama durjana (langgeng dan sukirman), RM Ulu Juku Racing Center Makasar, Depot Darisa (Darul Islam(Palu), Percetakan Tinta Kaili Palu, Panti Asuhan Nurul Islam (NII) Toli-toli Sulteng.

 

1. Siapakah Asosiasi Dunia Maya Cabang Malang? Dimana lokasi sekretariatnya? Siapa Adminnya?
Bagi orang awam mudah mengasosiasikan bahwa web ADM ini merupakan pihak-pihak yang dengan tidak gentleman membela kasus yang menimpa Asbirin Maulana owner Al Yaklu Malang.
Tidak ada dalam daftar organisasi massa di Kejaksaan Agung maupun kejaksaan Tinggi dan Negeri pihak yang mengaku atau mengatasnamakan Asosiasi Dunia Maya.
Dengan tidak mencantumkan alamat yang jelas, mudah ditebak bahwa ADM adalah organisasi tanpa bentuk (OTB). Megenai keberadaan admin, dapat dilacak dengan mudah oleh Pihak POLDA Jatim.
Saran kepada Pihak POLDA agar melacak admin dan lokasi ADM ini, sehingga dapat dibuktikan apakah isi tuduhan terhadap pihak lawan memang demikian atau hanya pemutar balikan fakta.

2. Mengapa isi/ content web ADM justru memutarbalikkan fakta empiris sebenarnya?
Isi web ADM merupakan counter terhadap kasus yang menimpa Asbirin Maulana sebagaimana yang diekspos dalam beberapa webblog laporan mantan anggotanya yang mengetahui kejahatan kriminal yang dibungkus kedok agama. Dengan mencoba menuliskan pemutar balikan fakta di web ADM, pihak asbirin maulana berusaha mengaburkan permasalahan yang sebenarnya. Melihat isinya dapat dianalisis bahwa terjadi kerusakan argumen si pembuat, ketidakmampuan pihak ADM (minimal dengan bahasa yang santun, terstruktur dan logis analitis) untuk mengcounter web lawan.

3. Dalam blog mantan anggota jamaah-nya Al Yaklu, TIDAK PERNAH MENUDUH bahwa drs. LANGGENG, drs. SUKIRMAN Pendek, WIYANTO, ENDANG SUPADMININGSIH dan guru-guru Al Yaklu sebagai penjahat atau perampok.Mereka ini pengurus, admin, guru-guru atau karyawan yang telah dibodohi dan dalam kungkungan Asbirin Maulana selaku perintis NII-PISWA. Langgeng, Wiyanto, Endang, Isnada WT, TIDAK TAHU MENAHU terhadap Kejahatan perampokan itu. Yang mengetahui (sekaligus pelaku) aksi kejahatan tersebut adalah Antok (Agus Supriyanto, Sarjana Perikanan alumni UNIBRAW), Aris Hidayat Hadi, SE, mantan pegawai Bank Duta Surabaya Pemuda dan Agus Ireng (almarhum Drs. Agus Setiantoro suami Bidan Sri Winarsih, Bidan Cece).
Blog lawan hanya menyebutkan bahwa PENJAHAT SEBENARNYA atau OTAK PERAMPOKAN adalah ASBIRIN MAULANA alias ALGAR KD alias AHMAD HASTA FARIZA alias ABU alias ABI alias Pakde. yang kemudian mendirikan Yayasan Fikrun Nisaa' (diartikan "Utek Wedokan")  dan Perkumpulan Manunggal Bangsa (MABA) yang kemudian ditindaklanjuti mendirikan Sekolah Unggulan TK SD Unggulan AL Yaklu International Outlook School Malang untuk menutupi Kejahatan Kriminal atas nama agama Islam dalam hal ini memakai NII-PISWA.


4. Melihat pola content web ADM, menunjukkan pola pikir PORNOGRAPHY oriented pembuatnya. Isinya tidak pantas untuk dijadikan argumen bila ADM ingin memperbaiki citra Asbirin Maulana apabila ia memang sebagai pribadi yang saleh, baik, jujur dan terbuka serta tidak berdosa sebagaimana tuduhan webblog mantan anggotanya dan pihak lawannya. Justru Web ADM semakin kentara dalam membuat pengaburancore problem yang sesungguhnya, membuat kebohongan publik dengan memutar balikkan fakta dan paling jelas tidak teruji validitasnya. Jika pihak bambang triono selaku pihak yang dituduh MEMBUAT LANGKAH-LANGKAH TAKTIS bekerjasama dengan INTEL POLRI atau POLDA JATIM, SULSEL dan BIN terkait masalah ini (dengan menelusuri admin Web ADM) maka dengan mudah meruntuhkan argumen jalanan Asbirin Maulana. lebih jauh mudah untuk membubarkan Al Yaklu sebagai kedok kejahatan kriminal atas nama agama.

5. Bahasa web ADM bukan menunjukkan bahasa seorang SARJANA atau GURU PENDIDIK.  (Bandingkan dengan webblog lawan-lawannya). Seorang bu Endang Supadminingsih yang KEPALA SEKOLAH TELADAN NASIONAL tidak mungkin menulis dengan bahasa sekasar dan sevulgar seperti itu. istri Asbirin maulana, bu Isnada Waris Tasrim, MPd, yang Master Bahasa Inggris IKIP Malang juga tidak mungkin mengekspos gambar manipulasi yang menyodorkan organ tubuh wanita ke publik. Namun akan lebih pas jika tulisan ini dialamatkan pada pebisnis nomor wahid owner Al yaklu dengan latara belakang persis sama dengan penuturan mantan anak buahnya, bahwa ia adalah mantan preman yang sehari-hari bergaul dengan orang-orang terminal di Jakarta sana. bahasa yang tidak akademisi, vulgar dan jorok adalah ciri bahasa kaum terminal.
Justru nuansa dan aroma ALIBI kejahatan Asbirin Maulana dalam web ADM sangat nampak dengan cara memutarbalikkan fakta yang sebenarnya. Sedangkan web pihak lawan dengan tenang masuk menyerang alam pikiran pembaca dengan pemikiran yang logis, runtut dan mengajak pembaca merdeka berfikir. Kemudian pembaca akan mudah menyimpulkan dan memilah mana fakta dan mana fitnah. Pembaca akan tertarik untuk mengetahui lebih detail SIAPA ASBIRIN MAULANA yang pemilik / owner Al Yaklu, bagaimana pemikirannya atau tulisannya jika dia seorang yang hebat dan bukan penjahat, atau bagaimana track recordnya mulai dari nol tahun kelahirannya sampai sukses membawa al yaklu Malang.


6. Pihak ADM adalah pihak di luar dari PPPPTK/VEDC Malang. Pihak luar mustahil mengetahui urusan internal PPPPTK/VEDC Malang, sehingga isi yang disajikan web ADM adalah fitnah murahan dari mereka yang meradang dan sakit hati atas kesuksesan karir seseorang. Penuh dengan pemutarbalikan fakta. Hidup ini BEBAS MEMILIH dan BUKAN ASBIRIN MAULANA YANG MENENTUKAN. Mereka mantan anggotanya TIDAK SUDI MENJADI BUDAK dan ALAT ambisi pribadi Asbirin Maulana. Jika hati seseorang TIDAK BERSIH maka pikiran dan tindakannya adalah kekotoran semata, termasuk pornografi, memfitnah dan memutarbalikkan fakta yang ada.  Pihak-pihak yang dituduh dapat menyusun tuntutan hukum atas web ADM notabene web Pihak Asbirin Maulana atau Al Yaklu Malang cs.

7. Penulis Web ADM adalah Asbirin Maulana, pelaku utama perampokan dan orang sesungguhnya yang sedang membela diri. Substansi kalimat dalam web ADM adalah murni pikiran Asbirin Maulana. Admin hanya berperan sebagai entri data. admin tidak bertanggung jawab atas isi dan tidak mencerminkan kehendak pribadi admin. Kalimat dan pemikiran Asbirin Maulana seperti ini identik dengan karakter  indoktrinasi NII-PISWA yaitu ancaman, fitnahan dan intimidasi. konsep ini mereka halalkan karena inti doktrinnya adalah semua pihak di luar lingkungan mereka adalah kafir, jahil dan rendah. Dan merekalah yang islami, berpengetahuan dan unggul. Jadi mereka ini berbuat apa saja halal dan sah-sah. Demikian pemikiran mereka seperti kacamata kuda. Tidak bisa melihat warna warni keyakinan dan agama orang lain.
Dengan nada kalimat mengancam balik membeberkan kasus pihak lawan (yang merupakan pemutarbalikan fakta sesungguhnya), dan menyebut ada korupsi di lembaga lain maka nampak pelaku utama lah yang sesungguhnya sedang menderita tekanan yang sangat hebat akibat kejahatannya sendiri. Sedangkan pihak lawan tidak tertekan, malah tenang karena merasa TIDAK PUNYA DOSA seperti apa yang dituduhkan web ADM.

8. Jika web ADM terbuka tentunya sanggup menghadirkan ASBIRIN MAULANA untuk mengklarifikasi bahwa dirinya tidak terlibat atas kejahatan itu. Namun dengan membuat web tandingan dan tidak mau menampakkan diri di depan publik maka justru membuat orang bertanya-tanya. Membiarkan masyarakat bertanya-tanya dalam jangka panjang sangat tidak menguntungkan dan akan memicu spekulasi tentang kebenaran laporan mantan anggotanya dan membangun prasangka buruk masyarakat dan aparat terhadap lembaga yang dibela mati-matian itu.

"Ketahuilah wahai saudaraku bahwa menjatuhkan vonis KAFIR atas kaum Mukminin adalah hal berat sekali. Dan setiap orang yang dalam hatinya KEIMANAN akan menganggap besar resiko PENGKAFIRAN tsb, sementara mereka masih mengucapkan LA ILAHA ILLALLAH MUHAMMAD RASULULLAH. Karena sesungguhnya PENGKAFIRAN itu perkara yang serius dan berbahaya." (Al-Yawaqit wa al-Jawahir: Imam asy-Sya'rani: 58)

Salah satu peringatan para ulama seperti dari salah satu kitab di atas dan fenomena yang terjadi di masyarakat Indonesia maupun dunia kini dimana banyak fihak telah menjadi agen pemecah belah ummat Islam. Termasuk salah satunya NII PISWA yang dianut Perkumpulan Manunggal Bangsa Malang c.q. Yayasan Fikrun Nisaa' Malang alias sekte PISWA Al Yaklu Arjosari Malang. Pengkafiran dan penyebaran pemikiran-pemikiran ekstrim akan berdampak sangat berbahaya bagi umat Islam Indonesia, khususnya masyarakat Malang, Makasar, Palu, Jember dan sebagainya.

 
Pemimpin negara-negara Islam, para cendekiawan Muslim dan juga mayoritas pengikut Ahlu Sunnah merasa terhina dengan tindakan-tindakan kelompok Salafi, Takfiriyah, dan Wahabi. (Di Indonesia menjelma dalam kelompok Jaringan DI TII / NII). Kini mereka berusaha membatasi penyebaran faham itu dan secara resmi menyatakan kebencian dan ketidaksenangannya atas ulah kelompok-kelompok tersebut. Faktanya mereka menganggap faham Wahabi dan Takfiriyah sebagai musibah bagi umat Islam dan hal yang telah mencoreng citra Islam di mata dunia.
Kami menganggap doktrin, pola pikir, dan penggolongan terhadap para pengikut Ahlu Sunnah -yang mayoritas dianut ummat Islam Indonesia- ke dalam masyarakat jahiliyah / golongan sesat -sebagaimana yang pernah saya alami selama sekian belas tahun hidup dalam komunitas Al Yaklu Arjosari Malang tersebut- sebagai langkah yang tidak kompeten dan keliru. inilah pemikiran salafi dan wahabi NII PISWA yang dianut pimpinannya bernama Asbirin Maulana alias Algar alias Abang alias Pakde alias Abi. Apalagi kelompok kriminal ini menggunakan kedok lembaga pendidikan islam dan merasa aman dengan riwayat perampokan toko emas Ponorogo tahun 1995. 
Lebih dari 3.000 situs dan weblog milik kelompok Wahabi dan Salafi melakukan serangan siang-malam terhadap ummat Islam dengan menyebarkan keraguan, penyesatan dan pengkafiran masyarakat Islam. Kini lebih dari 5.000 sekte di dunia melakukan aktivitasnya terhadap faham Monoteisme dan Tauhid khususnya Islam. Beberapa dari mereka juga menyampaikan pesan-pesannya lewat situs dan weblog berkedok pendidikan dan pencerahan pemikiran.
Sekarang opini publik sudah lelah dengan pola-pola komunitas/ kelompok yang menginginkan tegaknya daulah islamiyah (DI) atau khilafah. Ummat ingin mencari kedamaian dan kehidupan yang dibarengi dengan kebahagiaan dan perdamaian. Karena itu kita berkewajiban menghadiahkan keceriaan dan persahabatan kepada masyarakat -apapun mazhab paham maupun agamanya- berdasarkan ajaran-ajaran cinta kasih Rasulullah Saw

Inilah bantahan atas pernyataan blog resmi pengurus Yayasan Manunggal Bangsa cq. TK-SD Unggulan Al Ya’lu International Outlook School Arjosari Malang yang diterbitkan oleh Yayasan Manunggal Bangsa bersama Kepala Taman Kanak Kanak dan Sekolah Dasar Unggulan Al Ya’lu berdasarkan dokumen resmi dari notaris pejabat negara yang syah dan memiliki ijin dari departemen hukum dan HAM.
(Bantahan: Jika gentleman, coba hadirkan dan datangkan Ketua Umum yayasan Fikrun Nisaa’ dan Yayasan / Perkumpulan Manunggal Bangsa Bapak Asbirin Maulana, agar dia datang ke Polresta Malang atau Polda Jatim atau Kejaksaan Negeri Malang untuk memastikan bahwa dia bukan otak perampokan toko emas Ponorogo Tahun 1996 dan bukan DPO Polda Jatim 1996 sebagaimana yang dituduhkan kepadanya. Biar Polda Jatim buka database kasus kriminal 1995-1996. Anda Berani???)
Setelah membaca blog ini para pembaca dipersilahkan untuk membandingkan dengan blog www.alyaluoutlookschool.blogspot.com yang dibuat oleh beberapa mantan anggota jamaah NII / DI TII PISWA dalam yayasan MABA  yang didalangi oleh pimpinannya bernama Sukirman Purwakarta (DPO Kasus Priok 1984) alias Asbirin Maulana alias Abang alias Lagar alias Abi alias Syatibi sehingga pembaca dapat menghubungkan isi dan kualitas berita sangat erat, akurat bersumber yang digunakan sangat jauh dari kenyataan. Sebuah penuturan yang panjang lebar serta detail tersebut tidak mungkin dikarang oleh orang yang tidak mengetahui dan mengalami langsung apa yang sebenarnya terjadi di dalam jamaah tersebut.
Setelah membandingkannya dengan akal yang cerdas dan memohon petunjuk Allah SWT agar dibukakan selimut keragu-raguan atas status jamaah Yayasan yang mengaku unggul dan pandai taqiyyah (menyembunyikan keyakinan atau pengakuan yang berbeda dengan yang sesungguhnya di hadapan orang/ pihak yang bukan anggota jama’ah), para pembaca dipersilakan untuk datang dan membuktikannya secara langsung. Pembaca dapat mempertanyakan:
1. Siapa jati diri sebenarnya bapak Asbirin Maulana selaku Owner yayasan yang katanya bisnisman itu. Apakah bukan mantan preman kampung rambutan yang terlibat peristiwa tanjung priok 1984?
2. Dari mana asalnya sebenarnya?
3. Bagaimana sejarah backgroundnya sebelum sukses?
4. Apa saja resep kesuksesannya sehingga bisa membangun Al Yaklu?
5. Dimana saja alamat tinggal menetapnya yang sebenarnya?
6. Kapan jadwal ketemu istrinya di Malang, istri di Semarang, atau Bandung, sehingga bisa ditemui atau sekedar melapor ke Polresta setempat untuk sekedar membantah isu tuduhan yang dialamatkan padanya seperti dalam beberapa web

http://depotdarisapalu.blogspot.com/

http://ulujukuracingcentermks.blogspot.com/

tersebut?
7. Beranikah Asbirin Maulana alias Sukirman Purwakarta ini mengadakan konfrensi pers agar tuduhan ini dapat segera diatasi?

Dapat kami sarankan agar Asbirin Maulana alias Sukirman Purwakarta terus terang dan melaporkan bahwa dirinya bukan otak perampokan toko emas Ponorogo Tahun 1996 yang lalu, seperti yang dilaporkan oleh mantan anak-anak buahnya dalam web site:

http://depotdarisapalu.blogspot.com/

http://ulujukuracingcentermks.blogspot.com/


Pembaca dapat mengamati lebih dalam lagi bahwa tidak ada foto-foto resmi Asbirin Maulana Purwakarta beserta pengurus yayasan foto bareng dan dipajang di kantor Yayasan atau sekolah TK SD. Misalnya riwayat detail Asbirin Maulana sehingga ia sukses dari nol hingga sukses, hijrah ke Singosari Malang, mendirikan yayasan dan seterusnya. Hal ini akan sangat menjadi penting mengingat masyarakat hati-hati dalam memilih sekolah, background apa yang dimiliki oleh sebuah lembaga bila mau menyekolahkan anak-anaknya. ini membuahkan sepenggal pertanyaan besar: Ada Apa Di Balik ini semua?
Hal ini agar semakin meyakinkan bahwa memang ada yang harus dipertanyakan dengan dengan sejarah “hitam” TK dan SD Unggulan Al Ya’lu Malang. Untuk memberikan informasi yang utuh tentang Al Ya’lu berikut ini kami paparkan perjalan singkat dan lengkap sejak berdirinya hingga perkembangan saat ini.

Latar Belakang
Sejak masih kuliah di Fakultas Pendidikan Teknik Kejuruan di IKIP Yogyakarta kami mengelola pengajian anak anak di berbagai Masjid. Pada tahun 1985 berhasil membangun kerjasama dengan BKPRMI Yogyakarta membentuk Silaturrohmi Pengajian Anak (SPA) se Yogjakarta. Dalam wadah SPA maka pengajian anak dapat berbagi pengalaman dalam penyusunan kurikulum, penggalian metode pembelajaran maupun membangun kerjasama dengan ta’mir masjid dan tokoh masyarakat saat itu. SPA telah menjadi ajang berlatih bagi para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi untuk mengaplikasikan ilmu dan berkomunikasi dengan warga masyarakat.
Ketika mengawali bekerja di PPPGT /VEDC Malang pada tahun 1988 kamipun melanjutkan kegiatan kami membina pengajian anak anak di Malang dan Singosari.
Dalam hal ini Drs. Sukirman, pegawai VEDC asal Kebumen, adalah salah satu pengajar/ ustaz SPA Yogyakarta yang kemudian lulus bekerja di VEDC Malang, bertempat tinggal di Jalan Sidoagung Singosari Malang. Di singosari inilah beberapa orang termasuk kami berkenalan dengan seorang lelaki yang mengaku bernama Asbirin Maulana atau disebut Abang (untuk mengamankan identitas mantan anggota gerakan makar Tanjung Priok 1984 ini)…
Karena takjub dengan materi keislaman yang sama sekali baru/ fresh, dan memang tidak kami ketahui sebelumnya, dimana “pemikiran” Abang alias Asbirin Maulana alias Algar Kabirul Dawam sangat revolusioner dan anti-rejim orde baru waktu itu. Kami tertarik dengan komitmen dia yang “memperjuangkan” Islam, kesetaraan, keadilan, kasih sayang, mudah menolong orang yang lemah dan bodoh. (yang ternyata cara ini hanyalah strategi jalan untuk menarik simpati dan komitmen pengikutnya)
Penguasaannya pada sejarah Islam dengan melontarkan dalil-dalil ayat di Al Qur’an (dia hafal nomor surat dan ayatnya Al Qur’an) lalu memelintir artinya dihubungkan dengan konteks Ipoleksosbud hukmil kekinian.
Akhirnya kami pun merasa kalah argumen dihadapan dia (maklum kami tidak pernah mondok pesantren), kalah ”hujjah” dan mengucapkan syahadat versi NII / DI-TII serta BAI’AT yang dibawa oleh Sukirman alias Abang Algar alias Syatibi alias Hasta Fariza.

NOSTALGIA: Materi training (indoktrinasi ala NII / Di TII KW Jatim)
Setelah itu kami ditraining mulai hari Jum’at sore sampai minggu malam di tempat yang berbeda-beda untuk tiap angkatan. Satu angkatan sebanyak 7-8 orang. Peserta training ini sebelumnya harus disyahadat dulu oleh pengikut yang ditugaskan penetrasi di kampus atau sekolah atau kelurahan. Petugas ini disebut Naqib. Ada Naqib UNIBRAW, naqib IKIP Malang, Naqib Mondoroko, Naqib Singosari, Naqib Turen, dan Naqib Arjosari. Untuk mengikuti training (indoktrinasi) ini kami harus membayar untuk biaya makan dan akomodasi kami selama 2 malam 3 hari. Training ini dikamuflasekan dengan istilah festival agar tidak tercium oleh aparat kepolisian.
Beberapa materi trainingnya :
1. Prolog
2. Aqidah Islam
3. Strategi Pergerakan / Manhaj Harokah Darul Islam
4. Sejarah Perjuangan Umat Islam Indonesia – SPUI / Sejaran Perjuangan Rasul (SPR)
5. Furqon
6. Zionisme / Protokol Yahudi Dunia
7. Intelejensi / Taqiyyah (Infiltrasi, strategi dan taktik / Stratak)
8. Ummatan Wahidah.

(Bandingkan juga dengan buku referensi: Metode Cuci Otak NII: Pengakuan mantan Juru Doktrin NII oleh Gilang Pratama).


Buku dokumentasi catatan training ini juga pernah diserahkan kepada salah satu media massa di Malang sebagai bukti kebenaran laporan ini.
Kelak, setelah training, ummat yang baru digodog / didoktrin ini wajib dibina oleh naqib masing-masing dalam pertemuan rutin tertutup. Pada tahap selanjutnya peserta dilibatkan dalam beberapa kegiatan jamaah untuk melihat tingkat loyalitas, prestasi dakwah dan komitmen harokah.
Sepulang training kami pun merasa mengalami hidup baru. Kini kami punya pandangan baru terhadap dunia (welt anschaung) atau world view. Saat itu, kami bangga punya furqon dan kami berbeda dengan masyarakat muslim ”jahiliyah” Indonesia. Dalam pandangan kami, NU = kafir, Muhammadiyah = kafir, Persis = Kafir, Ahlussunnah = kafir (cuman klaim doang). Kami juga dianggap sebagai generasi awal kaum muslimin Indonesia (assabiquunal awwaluun). Kami lah perintis Negara Islam Indonesia yang dulu pernah dihancurkan rejim Soekarno dan Soeharto Orde Baru.
Gerakan ini rapi tersembunyi, kami diperintahkan agar memakai konsep taqiyyah (menyembunyikan keyakinan, visi dan misi perjuangan NII / DI TII) yaitu dengan bersikap pura-pura sebagai orang muslim biasa dan sama dengan kebanyakan muslim lainnya. Taqiyyah bukan cara baru lagi buat NII. Bagi ummat baru yang punya basis menguasai (al amin) di komunitas musholla atau masjid di lingkungannya, menggunakan media pengajaran pengajian anak-anak sebagai batu loncatan untuk membentuk struktur yang lebih solid untuk merekrut anggota di lingkungan masing-masing.
Kami berda’wah untuk menghimpun kekuatan jamaah. Kami rekrut para pemuda, mahasiswa dan anak sekolah di daerah singosari, mondoroko, anak-anak muda di kantor PPPGT/VEDC Malang, di perumahan timur VEDC arjosari, daerah lawang, daerah kampus UNIBRAW dan daerah IKIP Malang. Selanjutnya dengan memanfaatkan data koneksi anggota yang sudah direkrut akhirnya peta dakwah berkembang ke luar kota. Di luar kota kami pun memasuki kampus ITS Surabaya, UNAIR, UNEJ Jember, Akper-Akzi Madiun, Akzi Malang, UGM Jogja, UNTAD Tadulako Palu, UNHAS Ujung Pandang.

Bagaimana kami bisa tertarik dengan gerakan baru ini?
Panjang dan agak sedikit rumit tapi menarik. Logika masuknya / syahadat nya para pengikut jamaah atau perkumpulan yayasan Fikrun Nisaa dan MABA ini adalah kami diajak berpikir dengan pertanyaan-pertanyaan logis yang akhirnya dicounter dengan jawaban-jawaban logis sehingga kami pun membenarkan. Misalnya pertanyaan sejarah. Maklumlah, hampir semua pemuda yang direkrut bukan alumni pondok pesantren yang mengetahui sejarah islam sehingga obyek dakwah setuju saja dengan jawaban atau pernyataan dan akhirnya membenarkan. Dapat anda bayangkan, setiap anda membenarkan: Ya / betul, maka secara psikologis anda “kalah argumen”.
Jawaban-jawaban “Logis” inilah pintu masuknya pembenaran materi dakwah jamaah ini. Jadi, karakter obyek dakwah adalah orang-orang yang tidak memiliki ilmu sejarah atau ilmu agamanya pas-pasan. Bahkan kebanyakan mereka yang direkrut orang awam. (Bersyukurlah kami, karena Allah menitipkan akal kepada setiap hamba Nya yang kelak akan dapat digunakan berfikir ulang seputar hakikat sebenarnya apa dan bagaimana gerakan ini ternyata salah besar/ sesat.
Ayat Al Quran yang paling awal turun adalah Iqro’. Anggota yang direkrut di minta Iqro dengan pertanyaan berikut ini. Inilah beberapa pertanyaan yang pernah mereka lontarkan:
  1.  Apakah kamu Muslim?
  2.  Kamu Muslim keturunan atau muslim karena sadar? Atau kamu dari kristen masuk Islam?
  3.  Jika muslim, sejak kapan kamu jadi muslim?
  4.  Dengan cara bagaimana kamu menjadi muslim?
  5.  .OKE. Jika kamu pernah syahadat, siapa yang menyaksikan prosesi syahadat masuk Islamnya kamu?
  6. - Apa syarat-syarat bersyahadat yang benar menurut Islam?
  7.  Apa saja syarat-syarat saksi dalam syahadat kamu?
  8.  Nah sekarang apakah ayah dan ibumu juga Muslim?
  9.  Sejak kapan ayah dan ibumu jadi muslim?
  10.  Dengan cara bagaimana ayah dan ibumu menjadi muslim?
  11.  Siapa saksi prosesi syahadat ayah dan ibumu?
  12.  Jika dulu ayah Ibumu di islamkan kakek nenekmu, apa kakek nenekmu juga muslim? Kapan mereka masuk Islam?.
Setiap pertanyaan dijawab dengan ayat Al Quran atau sejarah Nabi Muhammad. Tentu saja kami percaya dan yakin padahal penerjemahannya atau penafsirannya Al Quran diplintir oleh Asbirin Maulana. Atau jika materi sejarah, kami hanya tahu sedikit.
- Bagaimana status keislaman ummat (yang katanya ummat) Islam saat ini, apakah mereka kafir (KF), jahil (JL) atau musyrik (menyembah Allah dan mengikuti Pancasila)?
- Apa definisi beriman? Apakah sekedar percaya? Tidak. Beriman adalah percaya dan mengikuti. Anda sekalian sekarang beriman kepada Allah. Di waktu yang sama Anda juga beriman kepada Pancasila dan presiden negara RI ini. Nah tuh, apa status keimanan Anda? Anda dicap kaum musyrik
- Bagaimana kondisi masyarakat kita saat ini: apakah islami ataukah jahiliyyah musyrikin?
- Apa ciri-ciri ummat jahiliyah musyrikin?
- Apakah ummat Islam sekarang memiliki pemimpin dunia seperti ummat katholik/ Paus Yohannes Paulus (saat itu, red.)?
- Jika memiliki pemimpin negara, katakan Presiden RI yang Muslim, bagaimana status keislaman dan kelakuan Presiden RI sekarang?
- Jika Indonesia itu negara Islam atau anggota OKI, apa saja syarat negara Islam?
- Jika bukan negara Islam seperti NII, apa sebutan buat negara Republik Indonesia saat ini?
- Tahukah kamu sejarah negara Republik Indonesia yang sesungguhnya? Indonesia dihabisi Belanda saat Clash Action pada perang kemerdekaan.
- Sah-kah negara RI ini? Masak ada negara diproklamirkan tanggal 17 agustus, baru besoknya tanggal 18 Agustus dasar negara dan UUD 1945 disahkan kemudian? Negara seperti apa RI ini? Negara Darurat (dianalogikan sama, dalam sejarah disebut Daarun Nadwaa Mekkah pimpinan Abu Jahal)
- Dalam negara darurat (negara RI ini, red.) berlaku perang antara pasukan pimpinan NII “Muhammad” dan pasukan TNI pimpinan “Abu Jahal/ Abu Lahab”. Bentuk perangnya bermacam-macam: ada perang pemikiran (ghazwul fikr), perang tanpa mengerahkan kuda-kuda / senjata, hingga perang fisik yang sesungguhnya (nantinya kalo sudah kuat).
- Dalam perang berlaku segala cara untuk melumpuhkan musuh, mengurangi wilayah kekuasaannya, mengurangi jumlah penduduknya (dengan didakwahi agar memihak pemimpin Islam), dikuasai harta milik mereka (karena harta ini hakikatnya milik Allah SWT) tidak layak dikuasai masyarakat jahiliyah, menyusupkan generasi didikan kita sebagai para pemikir / ilmuwan/ birokrat/tentara/ kepala daerah Islam untuk menguasai pos-pos pemerintahan (strategi Al Amin)
- Siapakah Soekarno? Tahukah kamu sejarahnya Soekarno? Ngaji sama siapa kah dia? Ya tepat. Dia ngaji kepada HOS Cokroaminoto (sekaligus menjadi mantu Cokro). Dia ngaji berguru bersama Imam kita: Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo (SMK).
- Tahukah kamu sekarang ini ada Komandemen Wilayah (KW) DI TII di Jawa Timur? Siapakah pimpinan Komandemen Wilayah (KW) DI TII di Jawa Timur? Untuk Anda ketahui
- Jika demikian, maka yang pertama kali meng-islamkan anda-anda semua inilah yang menjadi pemimpin/ Imam. Dan semua telunjuk otomatis menuju pada diri Abang alias Asbirin Maulana.
- Apakah ummat islam sekarang ini satu (ummatan wahidah)?
- Jika terpecah-pecah, apa namanya dan apa sebutan ummat yang berpecah belah?
- Ummat apa namanya yang tidak memiliki pemimpin?
- Bagaimana sejarah nabi Muhammad dulu di Mekkah, bukankah mendakwahi seorang demi seorang (di-islamkan di syahadat satu persatu), kemudian berhimpun menjadi banyak dan kuat membentuk negara Madinah. (pola fase Makkiyah dan Madinah)
- Kami diperintahkan untuk Think globally, act locally.
Seiring berkembangnya pengajian anak-anak menumbuhkan motivasi para orang tua untuk belajar dan menyegarkan kembali ketrampilannya dalam membaca Al Qur anul Karim. Kami mengembangkan metode Kilat Membaca Al Qur an sistim 16 jam, kami banyak membuka pengajian Baca Tulis Al Qur an bagi orang dewasa. Realitasnya dengan berkembanganya kota Malang, muncul berbagai perumahan yang tertarik untuk membentuk kelompok pengajian Baca Tulis Al Qur an. Hal ini mampu mendorong para orang tua untuk memasukkan anaknya pada pengajian yang diadakan di masjid dan musholla.
Dengan strategi menyewa rumah di daerah perumahan sebelah timur kantor VEDC, maka kami dapat memanfaatkan fasilitas apapun yang ada di VEDC Malang yang dapat / dikuasai untuk dialihkan untuk memperkuat base camp rumah sewaan kami beserta jamaah yang nganggur.
Mengingat semakin banyaknya jumlah ummat yang diislamkan, kebanyakan mereka adalah pelajar dan pengangguran, sementara kekuatan keuangan pengurus jamaah ini minim, maka turun ayat FAI. (... tidak tahu jatuh dari mana ini ayat, kok tiba-tiba diturunkan, pikir kami saat itu... lucu juga yach...). Nah, bicara tentang turun temurunnya sebuah ayat inilah yang kemudian melahirkan klaim otoritas pimpinan jamaah ini sebagai Nabi Milenium setelah Nabi Muhammad. Atau pada kesempatan lain direvisi menjadi Imam Pemerintahan Islam Sejuta Wali = PISWA. Sehingga ada salah satu anak mereka diberi nama PISWATI).
Menurut pemahaman jamaah ini, ayat Fai adalah ayat yang mengatur rampasan perang tanpa mengerahkan kuda atau, yaitu dengan merampok sebuah toko emas di Ponorogo Tahun 1996. ayat ini sebagai legitimasi bahwa hasil rampokan akan dipegang/ dikuasai Asbirin Maulana.
Aksi perampokan ini melibatkan 7-8 orang pelaku. (Asbirin Maulana, Agus Black- A.I., Agus Supriyanto-antok, Mislani, Imam, Hajran, Aris Hidayat Hadi, Fariz). Sebagian besar pelaku perampokan diantaranya difitnah murtad dan keluar dari jamaah Al Yaklu Arjosari. Ini skenario Asbirin Maulana untuk menguasai 10 Kg emas hasil rampokan. Emas itu kini sepenuhnya ada di tangan asbirin maulana (disembunyikan di Jawa Barat ditunggui oleh istri pertamanya Purwati dan salah satu ummat bernama Rahmat anak Gondanglegi Malang). Aksi perampokan toko emas Ponorogo ini juga DIABADIKAN oleh koran Jawa Pos berita Jatim. (Silakan lacak di database Jawa Pos 1995-1996)
Sebagai bentuk kepedulian terhadap upaya pengembangan pendidikan Islam dalam membangun akhlaqul karimah dan menanamkan kecintaan pada Al Qur an pada tahun 1995 kami mendirikan Taman Pendidikan Al Qur an (TPQ/TPA). (Santrinya awal mula menggunakan santri pengajian Musholla Miftahul Jannah Arjosari untuk difoto-foto dan diaku sebagai santri....) Dengan pendekatan pembelajaran dan metode belajar yang berbasis pada kompetensi, kami mendirikan TPQ Plus Fikrun Nisaa. Ya, selain membaca dan menulis Al Qur an dan penanaman Akhlaqul karimah kami mengajarkan pula bahasa Arab dan Bahasa Inggris sebagai modal dalam pengembangan ilmu dan agama para siswa/santri. Sebagaimana SPA di Yogyakarta, TPQ Plus Fikrun Nisaa terus berkembang menjadi tempat berlatih bagi para guru TPQ/TPA di Malang.

Peran anggota jamaah Fikrun Nisaa’ dalam Forum Aktivitas Islam (FAI) Masjid Al Hadiid VEDC Malang
Untuk memanfaatkan fasilitas kantor VEDC dan sebagai sarana dipercaya lingkungan sekitar yayasan (metode ”Al Amin” seperti yang dipakai Rasulullah Muhammad), maka Sdr. Drs. Sukirman dan Sdr. Langgeng sebagai pegawai VEDC Malang yang rajin memakmurkan masjid di VEDC –atas perintah Asbirin Maulana- kemudian membentuk Forum Aktivitas Islam (FAI) VEDC Malang. Tentu saja pemerian nama ini tidak kebetulan karena diniatkan pembentukannya sebagai plesetan dari ayat Fa’i dalam Al Qur’an (= harta rampasan perang) dan sarana untuk mengkaburkan kejahatan kriminal perampokan toko emas Ponorogo tahun 1996. (Sejarah FAI Masjid Al Hadiid VEDC Malang bisa ditanyakan kepada pejabat kantor VEDC Malang).
Selanjutnya membentuk Forum Komunikasi Remaja Masjid Malang (FKRMM) yang diinisiatori oleh Drs. Sukirman (postur tubuh pendek) pegawai instalasi Bangunan VEDC Malang, Forum ini didirikan di Auditorium VEDC Malang (waktu itu pada hari minggu, dimana aktifitas kantor sedang libur) dengan tujuan memudahkan gerakan misi dakwah dan penetrasi NII / DI TII ke masjid-masjid di Malang.
Bentuk kegiatan awalnya berupa kegiatan pelatihan teknis gratis: seperti pelatihan teknis Perbaikan dan Pemeliharaan Sound System Masjid. Pelatihan teknis ini diadakan di bagian elektronika VEDC Malang. Dananya (akomodasi peserta) diambil dari kas masjid Al Hadiid VEDC Malang yang diketuai Drs. Sukirman (Ketua FAI). Peserta diklat diundang gratis dari beberapa masjid di Kota Malang untuk menarik simpati mereka pada FAI VEDC.
Pada perkembangan berikutnya membentuk Islamic Study Community (ISC) sebagai kloning FAI dalam merekrut anggota remaja masjid se kota Malang. Lihat http://iscvedc.wordpress.com/page/17/.

Membangun Yayasan
Berkembangnya kegiatan TPQ Plus memerlukan wadah yang lebih formal untuk menyediakan suasana tumbuh berkembang para santri dan bagi dan ustadzah dalam mengaktualisasi diri dan kemampuanya. Pada tanggal 13 Juli 1995 kami mendirikan Yayasan Fikrun Nisaa di hadapan notaris Faisal A Waber, SH. Susunan pengurus Yayasan ini adalah: Penasehat : Drs. Farid Abdullah; Ketua : Drs. Sukirman; Wakil Ketua: Ir. Agustina Lulus Setyaningati Nurul Aminin; Sekretaris: Dra. Ida Gantini (istri Yusron Salafi, masih aktif); Bendahara I: Frilda Riesssoffiningtyas (keluar dari yayasan); Bendahara II: Dra. Maemunah (keluar dari yayasan). Bidang usaha dan program kerja Yayasan adalah mendirikan Lembaga Pendidikan Formal, Panti Asuhan dan lembaga Pendidikan Formal dari TK, SD sampai dengan Perguruan Tinggi. Program kerja selengkapnya dapat dilihat pada akte notaris terlampir. Sekretariat yayasan berada di Jl. Teluk Kendari no 7 Kelurahan Arjosari, Kecamatan Blimbing Kota Malang. Rumah ini berstatus kontrak atas nama Drs. Sukirman (postur tubuhnya pendek, pegawai VEDC Malang). Sedangkan ketua Yayasan adalah Sukirman Purwakarta (DPO Kasus Priok 1984) alias Abang alias Asbirin Maulana alias Pakde alias Abi alias Satibi alias ahmad Hasta Fariza alias Abu alias Iwan Kurniawan.
Pada waktu mendatang didapatkan data bahwa Sukirman adalah nama asli Asbirin Maulana asal Purwakarta, otak perampokan toko emas Ponorogo 1996. Sukirman yang ini berbeda dengan Drs. Sukirman pegawai VEDC. Memang Sukirman pegawai VEDC pura-pura tidak tahu menahu tentang perampokan tersebut. (Aah, kepolisian juga pinter dan cerdas kok, ntar pasti terungkap deh!)
Sesuai dengan berkembangnya program dan kegiatan yayasan di Indonesia, peraturan tentang yayasan mengalami perubahan dan munculah lembaga baru yang disebut perkumpulan (bahasa arabnya JAMAAH). Nah pada tanggal 22 Januari 2003 Yayasan Fikrun Nisaa berubah menjadi Perkumpulan Pengelola Pendidikan “Fikrun Nisaa” dengan akta notaris Handoko Wijaya, SH no 178 tahun 2003. Seiring dengan berkembangnya pemikiran merintis pendirian sekolah formal maka berdasarkan hasil rapat dewan pengurus sepakat untuk mengganti nama perkumpulan menjadi Manunggal Bangsa. Secara resmi penggantian nama menjadi Perkumpulan Pengelola Pendidikan “Manunggal Bangsa” dengan akta notaris Handoko Wijaya no 23 tanggal 23 Maret 2003 . Untuk pertama kalinya pengurus perkumpulan dipegang oleh para pendiri seperti lampiran. Beberapa nama seperti Farid Abdullah, Frilda Ries soffiningtyas, Maemunah dan beberapa orang hilang dari kepengurusan Yayasan Manunggal Bangsa ini karena mereka difitnah atau mengetahui bahwa perkumpulan ini perkumpulan makar terhadap NKRI, kelompok yang membawa misi berbahaya bagi ummat beragama maupun kehidupan bernegara Indonesia. namun mereka tetap memakai baju yayasan legal dari sisi hukum positif Indonesia.
Pada tahun inilah Perkumpulan Pengelola Pendidikan Manunggal Bangsa merintis berdirinya Sekolah Dasar Unggulan Al Ya’lu dengan membangun ruang kelas baru, kantor dan dapur sekolah. Tentu saja memerlukan sejumlah dana dan lahan untuk membangun. Pada bulan Juni tahun 2004 bapak Asbirin Maulana sebagai pemilik tanah seluas 1.270 m2 dengan dan sebidang tanah seluas 3.100 m2 sertifikat nomor 3245645677899/2004 (nomornya yang juga cantik !!) mengikat perjanjian sewa menyewa tanah di hadapan notaris Rosyad, SH. (sebutkan dimana kantor notaris Rosyad SH) Perjanjian dengan akte notaris no 10 tanggal 26 Agustus 2004 ini berlaku selama 20 tahun, sejak 26 Agustus 2004 sampai dengan 26 Agustus 2024. Persoalan lahan selesai dengan menyewa tanah, akan tetapi untuk membangun diperlukan dana besar, sehingga sepakat dibiayai dengan mengambil kredit dari bank Panin.
(Bantahan:
1.      ditulis.....nomor sertifikat 234567789/2004 (ini nomor sertifikat kok aneh dan kayak nomor cantik !! ..... lalu dari mana uang dana pembelian nya?)
2.      ditulis ….nomor 3245645677899/2004 (nomornya yang juga cantik !!)
3.      ditulis …..di hadapan notaris Rosyad, SH. (sebutkan dimana kantor notaris Rosyad, SH)
4.      ditulis.......sepakat dibiayai dengan mengambil kredit dari bank Panin. (Bank Panin kota mana? Tolong lebih dijelaskan: Tanggal berapa akad kreditnya, Berapa nomor kontrak akad kreditnya, Berapa nilai kreditnya. Apa ini bukan kebohongan publik? Jika dicross chek sama Polisi, dan ternyata Bank Panin membiayai sebuah gerakan makar NII berkedok pembelian tanah ataupun pendirian bangunan gedung sekolah, maka pengurus yayasan ini akan berurusan dengan banyak pihak, termasuk mencatut nama bank!

Cerita yang sebenarnya adalah Asbirin Maulana alias Algar mencairkan / melebur sebagian emas hasil rampokan Ponorogo 1995 menggunakan tenaga saudara Suud beralamat di Bangil lalu membawanya ke Makassar lewat jalur laut, dikawal 7 orang ummatnya, naik kapal laut dari Tanjung Perak surabaya. Sebagian lagi disimpan dan dijaga oleh Purwati istri pertama Asbirin. (anak-anaknya dari istri pertama bernama Irma Selecta Vera, Adi Pamungkas, Mijan Roja dan Sena)
Setelah selesai melebur emas, Saudara Suud meninggal dunia dengan kecurigaan mati karena diracun. Untuk ini perlu pembuktian otopsi Polres Bangil/Pasuruan).

Lalu ditulis: ".....Untuk keperluan inilah pihak perkumpulan meminta bapak Asbirin Maulana bersedia menjadi ketua perkumpulan. Walaupun sangat berat karena memang bukan dunianya, akan tetapi untuk kepentingan yang lebih besar dalam memajukan pendidikan anak Indonesia khususnya di Malang, beliau bersedia menjadi ketua perkumpulan.
(Bantahan: ini juga kebohongan. Pembaca silakan membaca penjelasan di beberapa alinea di atas. Ini alasan yang dibuat-buat karena mana mungkin penjahat atau DPO Polda gampang tampil di muka publik sebagai orang suci? Karena banyak saksi mata yang merekam peristiwa kasus perampokan ini. Dalam kasus ini, Ketua yayasan disini adalah pemilik sesungguhnya dengan otoritas penuh. Sedangkan anggota yayasan lainnya hanyalah penggembira semata. Jadi dari sini pun dapat dipertanyakan peralihan dari yayasan Fikrun Nisaa' ke yayasan / perkumpulan Manunggal Bangsa ada beberapa nama-nama orang-orang yang dulu mendirikan yayasan kemudian tiba-tiba hilang di pengurusan Manunggal Bangsa ini? Termasuk kasus keluarnya pak Bambang Triono di kemudian hari. What is wrong? (Ah, Kepolisian pasti lebih pinter untuk melacak situasi keanehan ini).

lalu di tulis "....Dalam rapat awal bapak Asbirin Maulana sudah menyatakan tidak dapat aktif mengelola perkumpulan karena sibuk mengurus bisnis di luar kota dan tidak menguasai dunia pendidikan. Pihak bank Panin tidak bersedia memberikan kredit jika Pak Maulana sebagai pemilik tanah jika tidak menjadi ketua. Oleh karena itu secara FORMALITAS jadi ketua seperti tertuang pada akte notaris Ita Kristina, H,M.Hum nomor 7 tanggal 7 Juli 2006 susunan pengurus Perkumpulan Pengelola Pendidikan Manunggal Bangsa, dirombak selengkapnya ada di lampiran.
(Bantahan: Sah-sah saja pengurus MABA bilang begini karena Anda sekalian terbiasa berbohong / taqiyyah untuk menyembunyikan kejahatan kriminal pimpinan Yayasan Perkumpulan Manunggal Bangsat, Asbirin Maulana ini. Lagi pula preman dan penjahat mana mampu mengurusi manajemen sekolah unggulan, lebih baik "mengurusi" 8 istrinya akan lebih menguntungkan. Baca: mengurusi = membuat kurus langsing wal seksi.) .

Lalu ditulis "....Dengan tidak aktifnya bapak Asbirin Maulana karena sibuk berbisnis dan Ibu Isnada Waris Tasrim, S.Pd.,M.Pd. menjadi Kepala SD Unggulan Al Ya’lu, maka secara realitas Drs. Bambang Triono,MM sebagai Wakil Ketua II mengambil peran paling penting dalam memajukan dan mengendalikan perkumpulan Manunggal Bangsa. Demikianlah perjalanan dari yayasan Fikrun Nisaa' hingga menjadi Perkumpulan Pengelola Pendidikan "Manunggal Bangsa".
(Bantahan: kenapa justru kini Drs. Bambang Triono,MM sekarang dikeluarkan dari yayasan MABA? Ada apa ini? Ayo pengurus MABA yang S1-S2 dan S3 coba Anda pikirkan.....)
Ditulis ".......Dengan kedudukan yang strategis di VEDC Malang dan pengalamannya dalam kunjungan ke negara negara maju di Eropa Drs. Bambang Triono,MM bersama segenap pengurus telah mengukir sejarah luar biasa dalam memajukan TK dan SD Unggulan Al Ya’lu. Ya sekali lagi mulai periode inilah terwujudnya kemajuan Al Ya’lu yang sangat pesat sampai sekarang ini.
(Bantahan: Anda terbiasa dengan pikiran kotor, instan dan serba cepat. Bukankah yang sebenarnya terjadi ialah kalian menyuap pejabat Dinas Pendidikan Kota Malang dan Dinas Pendidikan Provinsi Jatim?).
".......Pada bagian lain akan dijelaskan faktor-faktor apa saja yang menjadikan TK dan SD Unggulan Al Ya’lu meraih berbagai prestasi gemilang hingga ke tingkat nasional. Bahkan para pejabat tinggi Departemen/ Kementerian Pendidikan Nasional banyak berkunjung ke TK dan SD unggulan Al-Ya'lu. Sekali lagi semua keberhasilan tersebut merupakan karya besar Bambang Triono, MM. (Bantahan: Wah kayaknya kalimat ini kalimat penghibur anda sekalian. Menghibur Asbirin Maulana karena orang kreatif, cerdas sudah bisa didepak sehingga tidak ada orang kritis terhadap kebijakan Preman Asbirin Maulana. All above it, Saya yakin Dr. Drs. Bambang Triono, MM pun, akan bersumpah ia menyatakan tidak terlibat dan tidak tahu menahu tentang rencana dan aksi perampokan toko emas yang diotaki Asbirin Maulana!!).
Terakhir saya ucapkan Alhamdulillah dan terima kasih pada Alloh SWT, begitu saya keluar dari yayasan, perkumpulan dan jamaah sesat ini saya menjadi cerdas, kreatif, berani dan ikhlas. Saya juga menyatakan bertaubat dan menyesali perbuatan saya dulu yang telah mengakui ada Nabi setelah Nabi Muhammad SAW. Bertaubat dari bagian yang membesarkan organisasi makar terhadap NKRI, bertaubat dari mengkafirkan orang tua, keluarga saya, mengkafirkan masyarakat kita. Padahal semua yang diajarkan di Al Yaklu Arjosari itu bukan ajaran Islam. Al-Qur'an dan Islam mengajarkan kasih sayang, saling menasihati, hidup dengan cara yang benar, tidak melanggar hukum sekalipun hidup di bawah pemimpin yang tidak adil, tidak menghalalkan segala cara demi mencapai cita-cita, tidak menghalalkan darah dan harta orang lain dengan dalih orang selai jamaah Al Yaklu adalah domba-domba sesat, binatang ternak (bahkan lebih sesat dari binatang) dan karena hanya orang-orang Al Yaklu saja yang benar memenuhi syarat sebagai calon pemimpin-pemimpin Dunia ini. Harta semua milik Allah, lalu dikemudian hari mengatasnamakan semua harta yayasan (sertifikat tanah, BPKB, emas hasil rampokan) kepada Asbirin Maulana dan istri-istrinya.
Mungkin penjahat Asbirin Maulana ini sudah berpikir jauh sebelumnya:
“ah Gak apa-apa, kalaupun saya ketangkap paling-paling saya dihukum sekian tahun, lha wong disela-sela itu saya bisa sogok sipir penjara biar bisa menunaikan kewajiban pada istri-istri saya, habis itu saya tobat kepada Tuhan Yang Maha Esa, sementara itu harta dan aset saya (berupa emas, lahan dan yayasan) tetap terus berbunga-bunga, anak-anak saya (ada 18 orang anak) aman terjaga masa depannya. Selain itu budak-budak saya (orang-orang polos tapi rendah pemahaman agamanya, hanya berbekal semangat dan keringat) di yayasan ini juga masih mau dimanfaatkan alias diperas keringatnya, pikiran, komitmennya, dengan menjual agama dan mimpi-mimpi negara islam indonesia. Oohh, alangkah beruntungnya dan bahagianya saya. Tertanda: Asbirin Maulana”

Saya (whistle blower) tidak menganggap bahwa perjuangan saya di Al Yaklu ini sia-sia. Apa yang saya niatkan tetap untuk Islam, minimal untuk diri saya sebagai pengalaman berharga. Justru sebaliknya, setelah saya keluar itulah saya justru menemukan Islam yang benar. Betapa bahagianya saya. Sebagai bentuk rasa terima kasih saya kepada masyarakat Malang Raya, ummat islam dan pemerintah NKRI ialah dengan menuturkan perjalanan sesat saya di web ini. Dengan demikian masyarakat lebih berhati-hati, mau meneliti dan kritis terhadap lembaga pendidikan keagamaan yang track recordnya "aneh", remang-remang, abu-abu, tidak jelas dan hitam kelam seperti Yayasan Perkumpulan Manunggal Bangsa dan Al Yaklu International Outlook Malang ini.
Saya (whistle blower) tidak ingin lagi ikut, terlibat dan membela kelompok sempalan keagamaan seperti Perkumpulan MaBa dan Al Yaklu ini. Sudah jelas bagi akal orang awampun untuk memahami tindak kriminal tersebut TIDAK DIBENARKAN AGAMA dan MAZHAB manapun. Mereka ini adalah oknum-oknum yang menjual Islam, memanfaatkan islam, memanfaatkan kebodohan manusia, memanfaatkan kelemahan manusia, pemahaman agama untuk mencapai tujuan-tujuan tetapi memakai cara-cara kotor, kriminal, bathil dan culas. Mereka ini jamaah yang sok benar sendiri, suka melintir ayat, serampangan menafsirkan ayat untuk tujuan perut dan bawah perut pemimpinnya, kelompok yang sok islamis sendiri, sok unggul sendiri, sok paling hebat memperjuangkan ummat islam dengan cara revolusioner, dan sok suci dan bersih.
Semua ini adalah buah. Berani berbuat, berani tanggung jawab. Berbuat jahat melahirkan kejahatan. Adalah Tidak adil dan mustahil jika penjahat dengan cara yang jahat, kriminal dan culas bisa melahirkan generasi unggul dan pembela agama. Alloh SWT tidak diam dan buta. Cuma berkat hidayah Alloh SWT semata kepada orang-orang yang ingin membersihkan hatinya, menggunakan akalnya, takut akan balasan akhiratnya dan mau bertaubat atas semua masa lalu perbuatannya.
Islam itu suci dan mensucikan. Anda tidak bisa membersihkan orang lain, padahal Anda sendiri kotor penuh noda dan dosa. Anda juga bukan orang Islam karena Islam tidak mengajarkan cara-cara kotor untuk mencapai tujuan. Menanam benih yang baik tumbuh baik. Orang ikhlas membuahkan keikhlasan. Anda bukan orang suci karena itu Anda merasa boleh berbuat dosa dan aniaya, toh nanti Alloh Maha Pengampun.
Hidup ini pilihan. Saya telah memilih jalan saya sendiri. Anda sekalian juga telah memilih jalan hidup Anda seperti cerita penuturan saya seperti di atas.

Ingat rumus abadi dan universal ini :
Niat Baik + Proses yang baik = Hasil yang Baik = akhir yang baik (khusnul khotimah).

Bagaimana jika di kemudian hari (seperti hari ini) ternyata beberapa mantan jamaah perkumpulan Anda melaporkan kejahatan kriminal Asbirin Maulana? Apakah ini akhir yang baik menurut Anda?
Ternyata kebenaran yang anda klaim adalah kebenaran semu belaka. Kebenaran yang Anda tafsirkan dan Anda jual kepada anak-anak muda atau orang-orang yang tidak memiliki bekal yang cukup untuk memahami idiom dan konsep Islam, sehingga mereka dengan mudah Anda rekrut, anda doktrin dan Anda giring mengikuti nafsu dan planning pribadi pemikiran Asbirin Maulana.

Tulisan ini bukan dongeng atau karangan fiktif jika yang menulis tidak pernah mengenyam hidup lama bersama gerombolan preman berpenampilan relijius.


POLDA JATIM Masih mencari otak perampokan Toko Emas Ponorogo 1995, Asbirin Maulana

 

Sampai detik ini Pihak Kepolisian masih mencari otak perampokan dan para pelaku perampokan toko emas Ponorogo. Beberapa sumber harian di Malang pun terus membantu pihak pemilik Toko Emas Ponorogo yang menjadi korban perampokan 16 tahun yang lalu.
Keyakinan dan harapan masyarakat Ponorogo khususnya pemilik toko emas sebagai korban perampokan terhadap pihak POLDA JATIM mengungkap kasus besar yang terpendam 16 tahun lalu, tetap besar. Optimisme besar ini tetap hidup karena semua bentuk kejahatan yang mengatasnamakan agama akan segera dibalas oleh ALLAH Subhanahu wa ta'alaa. Sebaik apapun para pelaku ini berkelit atau menutup-nutupi kejahatan ini akan tetap dapat diusut oleh Pihak POLDA JATIM yang terkenal canggih.
Allah bersama POLDA JATIM.
Allah bersama orang-orang yang tertindas.
Allah bersama orang-orang yang benar.
Examine your sources! Search for the truth!


Perampokan Bank dan Kaitannya dengan Jaringan Kelompok Radikal Macam NII PISWA Arjosari Malang

Kasus Perampokan bank yang marak akhir-akhir ini patut diduga ada hubungannya dengan pemahaman dan gerakan radikalisme kelompok-kelompok atau komunitas eksklusif seperti jamaah NII/ DI TII, maupun derivatif nya seperti PISWA (Pemerintahan Islam Sejuta Wali, yang dilahirkan dari rahim Yayasan Fikrun Nisaa Arjosari Malang).

Siapa Fauzan, Hidayat, Furqon, pelaku Perampokan Tgl 25 Mei 2011 BCA Palu???? Ah jangan-jangan mereka hasil doktrin NII – PISWA Malang.

Pola-pola merampok, mencuri dan merampas harta umat ini mereka pakai dengan justifikasi ayat AlQuran tentang ”rampasan perang” yang mereka tafsirkan sebagai harta Allah yang harus dikuasai kelompok ini.
Proyek pertama mereka adalah merampok Toko emas di Ponorogo Tahun 1995/ 1996. Kasus ini belum terungkap oleh pihak berwajib di Jawa Timur, sampai munculnya laporan mantan jamaahnya di webblog ini.
Kelompok-kelompok radikal ini meyakini bahwa ayat Fai harus dilaksanakan, termasuk dengan cara merampok atau merampas harta musuh atau orang di luar jamaah mereka. Kedoknya untuk tujuan membiayai pendirian Negara Islam (NII- DI TII). Padahal realitasnya perampokan ini untuk memenuhi ambisi dan tujuan pribadi pemimpin mereka belaka.
Yang menjadi korban adalah para pengikutnya. Mereka dijejali mimpi-mimpi indah Negara Islam Indonesia dan merekalah para pendahulu (perintis) negara impian ini. Sikap mereka yang merasa benar sendiri inilah yang pada gilirannya menjerumuskan nasib mereka. Mereka menutup mata dan tidak mau membaca. Mereka akhirnya mengikuti ideologi "POKOKNYA", sebuah pemikiran dangkal tanpa mau meneliti atau menjelajah dunia lebih luas. Pikiran mereka malas "berhijrah". mereka cukup puas dengan apa yang didoktrinkan oleh pemimpin mereka yang bernama Asbirin Maulana alias Algar alias Satibi alias Ahmad Fariza alias Abi alias Pakde. Jadi justru mereka inilah yang sering disindir Al Quran: "afalaa tatafakkaruun?" Ibarat keledai, mereka membawa beban-beban ilmu namun tiada bermanfaat sekalipun. Sehingga pengamalannya pun seenak perut dan bawah perut Asbirin Maulana.

Kepada Anda keluarga atau famili atau Relasi Toko Emas Ponorogo korban perampokan Tahun 1995/ 1996 oleh kelompok Asbirin maulana ini, dan Anda yang membaca website ini, segera hubungi HP Polres Malang bagian DPO: 0821 2354 0122 atau Polres Ponorogo.


Daun-daun Surga, Untuk menutup Kejahatan dan Rencana- makar PISWA

Seperti pernah disitir dalam sejarah di dalam Al Qur'an, setelah Adam digoda Iblis dan mengikuti petunjuk Iblis, maka mereka pun berdua telanjang dan menutupi rasa malu mereka dengan DAUN-DAUN SURGA.
Apa maknanya?..... Kami dulu saat ikut gerakan kejahatan ini, juga diajari tafsir ayat ini. Sekarang saya terjemahkan dari sisi saya setelah keluar dari yayasan “makar berbahaya” ini.

Prestasi sebuah sekolah di Malang ini sudah bukan barang baru. Banyak sekolah yang berprestasi bukan karena manfaat koneksi atau amplop suap, melainkan memang berkat kerja keras tim sekolah itu dan bakat anak yang bersangkutan. So, coba tengok kanan kiri dulu sebelum ngaku unggul dari yang unggul, ternyata banyak prestasi sekolah di Malang ini. Lagi pula, ngaku unggul tapi yang jadi korban adalah siswa-siswa Anda. Siswa-siswa Al Yaklu hanya dijadikan ALAT semata untuk mencapai nama besar Al Yaklu. Sama seperti halnya ummat budak-budak Anda manfaatkan untuk membangun piramida kekuasaan keluarga dinasti Asbirin Maulana.

Prestasi ibarat daun-daun surga yang dapat digunakan untuk menutup aib seorang manusia.
Dalam banyak kesempatan kita diajari agar banyak berdoa, sehingga Alloh menyembunyikan dosa-dosa kita seolah-olah DIA telah mengampuni dosa-dosa kita.

Di jamaah Al Yalu juga diharuskan berdoa dengan maksud Al Yaklu sepenuhnya dijaga (dan kejahatan-kejahatan ini disembunyikan) oleh Allah. Mereka diwajibkan solat malam, bagi yang tidak piket jaga kampus Al Yaklu. Mereka juga diminta mendoakan orang-orang yang "murtad" (yang keluar dari yayasan ini) agar diberi kesusahan, ditimpa musibah atau bahkan didoakan bersama agar mereka secepatnya mati, sehingga tidak ada saksi-saksi lagi. Menurut mereka, orang-orang yang keluar adalah pengkhianat, membuat fitnah dan atribut segala keburukan ditempelkan pada mereka yang murtad. Sehingga orang-orang ini harus diperangi, boleh dibunuh, diracun, diintimidasi, diancam dan sebagainya.

Prestasi Ibu Endang memang membanggakan. Namun akan lebih membanggakan apabila ibu berkarya di luar sekolah ini. Untuk apa membela Sekolah yang belakangan hari diungkap boroknya oleh mantan anggotanya??? Untuk apa????
Apakah Anda takut hidup? Apakah anda takut tidak makan?
Atau takut ijazah buah hati anak-anak Anda ditahan pemilik sekolah?
Apakah Anda takut dikatakan pengkhianat? Murtad?
Jika Ibu dan suami benar-benar orang unggulan, coba cari kerjaan di luar. Ibu dan suami dapat membuktikan kapasitas ibu sebagai guru teladan.
Dari RAUT MUKA ibu seperti mencerminkan rasa TERTEKAN, namun anda sembunyikan.
Dan dari kerongkongan ibu cuma keluar kata-kata membela Al Yaklu. Ketika Anda tahu sejarah yang sebenarnya terjadi, Anda akan menyesal. Tinggalkan Al Yaklu, tinggalkan ideologi masa lalu. Tinggalkan pemahaman yang menganut paham jalan PINTAS dan MEMANFAATKAN KERINGAT orang lain. Kini polisi tengah mengumpulkan informasi mengenai Al Yaklu dan histori gelapnya. Semua pihak -termasuk Anda juga - akan dimintai pertanggung jawaban saat kasus ini TERBONGKAR.

Sebelum terlambat, SURUH KELUAR semua budak-budak al Yaklu, pulang ke rumah masing-masing.
Tinggalkan sendirian PREMAN ASBIRIN MAULANA alias SUKIRMAN purwakarta alias AHMAD FARIZA alias ABU Alias ABI alias Pakde. Tinggalkan bajingan ini dan keluarganya yang kini bergelimang dengan emas harta hasil "kerja cerdasnya". Biarkan mereka menikmati apa yang mereka usahakan. Kelak emas-emas itu akan dididihkan dan dituangkan ke dalam perutnya.!!!


Ya Allah Ya Ilahy, Engkau Maha Tahu Kejahatan sekalipun hambaMu menutupi.
Engkau Maha Tahu Kebenaran sekalipun hambaMu takut mengungkapkannya.
Kami tahu hal ini sulit bagi mereka yang hatinya gelap.
Engkau masih memberikan tenggang waktu kepada mereka para penjahat ini untuk bertaubat.
Namun, Engkau takkan membiarkan KEZALIMAN Asbirin Maulana alias Algar alias Satibi alias Ahmad Fariza terus berdiri kokoh pongah menantang Fitrah.
Sosok manusia yang dengan memakai selendangMu, kini tertawa ditegah jerit hati nurani kaum tertindas.

Dengan KEKUASAAN MU ya Allah, bantulah aparat KEPOLISIAN untuk mengungkap KASUS BESAR ini. Engkau Maha Cerdik dan Maha Tahu sekalipun kejahatan dipendam dalam-dalam.
Engkau Maha Mendengar lagi Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.
Perjuangan kami takkan berhenti menyelamatkan ummat Al Yaklu yang buta sejarah, sekalipun esok adalah hari kiamat......
Jika Anda pemilik toko emas Ponorogo korban perampokan 1995-1996 oleh kelompok NII ini, segera hubungi Polres Malang bagian DPO: 0821.2354.0122.


Siapa sajakah yang terlibat dalam Perampokan Toko Emas Ponorogo?


Jelas bahwa kejahatan konsep yang dibawa owner Yayasan Manunggal Bangsa Si Sukirman alias Algar alias Satibi alias Maulana alias Pakde yang merupakan didikan dari NII / DI TII Jaawa Barat (dan memang dasar watak dan nafsu preman yang dimiliki si owner Al Yaklu ini), mendirikan NEGARA ISLAM dengan cara menghalalkan segala cara. Untuk membiayai gerakan makar ini langkah pertama adalah mencari dana segar dengan cara merampok toko emas tahun 1995 di Ponorogo. Dengan memakai dalil ayat FAI yang diplintir, akhirnya eksekutor lapangan perampokan ini siap action.
Semua dipersiapkan dengan matang, termasuk mental eksekutor/ pelakunya, sekitar ada 7 atau 8 orang yaitu:
  1. SATIBI alias ALGAR alias ASBIRIN Maulana alias Pakde alias ABI (otak perampokan, sekarang bos dan owner Yayasan MABA Malang, owner RM ULU JUKU RACING CENTER MAKASAR, RM Angkasa Nikmat dan DEPOT DARISA PALU). Berada di Jabar/ Palopo / Semarang / Bandung / Malino Gowa / Makasar/ Ngawi,
  2. AGUS IRENG (sudah mati ketimpa dump truck di lokasi pembangunan SD Al Yaklu International Outlook School Arjosari),
  3. FARIZ ABDULLAH (swasta, difitnah, sudah keluar, masih hidup, tidak diketahui tinggalnya),
  4. IMAM (mhs perikanan UB, asal bojonegoro, difitnah- keluar, kemungkinan dibunuh utuk menghilangkan jejak),
  5. ANTOK (Agus Supriyanto, sarjana perikanan UB Malang, asal Surabaya, masih aktif di dalam yayasan, tinggal di Malang),
  6. MISLANI (mhs UNEJ, asal Jember, sudah keluar, difitnah, masih hidup tinggal di Jogja),
  7. ARIS HIDAYAT HADI (mantan pegawai Bank Duta Pemuda Surabaya, masih hidup, masih aktif di Malang / Bangil).
  8. Hajran, tangan kanan Asbirin di Palu, tinggal di Depot Darisa Palu / Toli-toli / Makasar.

Perampokan emas ini berjalan mulus. Sebuah PRESTASI PERTAMA. Prestasi dimana kaum ini bisa merencanakan pola-pola kejahatan-kejahatan berikutnya.
Sedangkan elit pengurus waktu seperti Sukirman pendek, Bambang Triono dan Langgeng sebelumnya tidak diberi tahu rencana ini. Setelah berhasil menggasak 5 Kg (atau 10 Kg) emas, mereka pun cepet-cepet mencuci uang dengan mendirikan Yayasan Fikrun Nisaa' dan beberapa warung makan di Jember, Palu dan Makassar.
Juga mendirikan usaha bordir / jahit pakaian seragam, pengetikan, toko Jilbab Bunga Fariza, sablon dan merampas percetakan milik ummatnya di Surabaya. Cara merampasnya halus: dicuci otaknya dulu bahwa harta kita-kita ini MILIK ALLOH dan itu hanya NABI atau IMAM NII (Asbirin alias ALGAR KD) yang berhak memegang dan mengatas-namakan harta ummat.
Singkat cerita, akhirnya mereka berhasil mendirikan sekolah unggulan Al Yaklu International Outlook School yang dipandegani Bambang Triono, Sukirman Pendek dan Langgeng.
Seiring dengan waktu, mental penjahat ini memanfaatkan koneksi orang VEDC Malang dengan Depdiknas Provinsi dan Pusat. Dengan mengimpor pola pembelajaran di beberapa negara maju, akhirnya Kepala Sekolah Al Yaklu International Outlook berhasil menyabet Teladan Nasional.
Sungguh sebuah PRESTASI KEDUA yang membanggakan. Dalam hati sebagian besar ummat Al Yaklu bersorak kegirangan dan semakin menambah percaya diri bahwa kejahatan perampokan bos nya ini mustahil bisa diungkap pihak aparat kepolisian. Benarkah?

Tunggu dulu! Namun Allah tidak buta. Allah tidak Tidur. Allah TIDAK LUPA MENCATAT sejarah kelam yayasan berkedok agama islam ini dan kelompok eksklusif ini. Apa iya Allah membiarkan agamanya dikotori oleh kelompok / jamaah yang menyatakan PERBUATAN merampok adalah HALAL (dalil ayat FA'I). Meracun (membunuh) ummat atau mantan anggotanya yang keluar adalah halal. merampas harta orang halal. mengancam anggotanya yang keluar juga halal ???.

Nah Salah satu ayat-ayat Alloh diantaranya peristiwa yang membuka mata para tetangga Al Yaklu Arjosari Malang adalah kasus pencurian motor oleh anaknya pak Slamet (wajah cina, mata sipit, kulit putih, asal Salatiga Jawa Tengah, sub basis gerombolan DI-TII).
Pak Slamet adalah anggota jamaah pengajian al Yaklu yang juga tinggal di daerah Teluk Cendrawasih Arjosari Malang.
Kasus ini juga sempat berurusan dengan KODIM Malang dan kepolisian Malang. Loh... kok?
Ya, kita tidak usah heran. Kepalanya saja (Asbirin Maulana) perampok dan preman, pasti ekornya juga mental-mental rampok, Pencuri, Pengutil (doktrinnya harta orang luar adalah HALAL), taqiyyah/ penyembunyian jati diri), dan berbohong. Sejarah Al Yaklu mencatat mulai dari anak-anaknya Asbirin Maulana juga sering ngutil uang gurunya, guru-gurunya juga ngutil, siswanya ngutil, dan hampir semua jamaahnya ngutil. Saya (penulis, whistle blower) pun pernah diajari ngutil, kalau ingat-ingat hal ini saya sungguh Malu !. Saya malu di hadapan Alloh. Ngaku Islam kok mencuri. Ngaku islam kok mengkafirkan sesama muslim. Malu belum terbukti beriman kok ngafirkan orang lain. Sungguh saya ikut jamaah Al Yaklu sebuah pengalaman yang memalukan dunia akhirat!. Jamaah kumpulan orang-orang yang sangat MEMALUKAN !!!.
Dengan terkuaknya kriminal-kriminal kecil maupun besar dalam jamaah al yaklu ini, akhirnya beberapa orang pun keluar dengan tangan hampa, demi membela sebuah kebenaran.
Ya Allah mohon bantu kami segera mengungkap kebatilan kelompok radikal ini sekalipun mereka menutupi dengan daun-daun surga.

Nara sumber: MS, BD, T, IS, S.

-----------------------

Data TK SD Unggulan Al Ya'lu Arjosari Malang dan Owner yang ternyata BURONAN dan mantan Preman Kampung Rambutan Jakarta

Nama Yayasan yang menaungi:
Yayasan Manunggal Bangsa Malang

Nama pimpinan / owner yayasan:
Sukirman asal Purwakarta Jabar, alias Asbirin Maulana alias Satibi, alias Algar Kabirul Dawam alias Ahmad Hasta Fariza alias Pak Farid (terkenal di Makasar pemilik warung Ulu Juku Racing Center Mks) alias Ahmad alias Abi alias Abu alias Pakde alias Abang.
Nama aslinya orang ini : Sukirman. (Bedakan dengan Sukirman bertubuh pendek asal Kebumen Jateng. Kebetulan namanya sama)

Pendiri Yayasan:
Sukirman (bertubuh pendek, pegawai instalasi Bangunan VEDC Malang), Umi Hajar, Wiyanto, Endang Supadminingsih, dlsb tersebut dalam akta pendirian yayasan Manunggal Bangsa malang.


Beberapa Nama Istrinya:
- Purwanti (tidak diketahui keberadaannya kuat dugaan mati dibunuh atau SENGAJA DISIMPAN DI jawa barat untuk menjaga SEPARO EMAS Hasil Rampokan)
- Isnada Waris Tasrim (pengelola TK SD Al Yaklu Malang) asal Palu
- Lulus, dosen kimia UNDIP Semarang (asal Malang)
- Rahmi, pengelola warung ULU JUKU Makasar
- Istrinya di Ngawi Jawa Timur

Pengalaman:
- Mantan preman Kampung Rambutan di Jakarta
- Ikut gerakan makar Tanjung Priok Jakarta 1984/ NII KW IX Abdullah Sungkar atau Abdul Halim, melarikan diri ke Jawa Barat lalu ke Malang
- Berafiliasi dengan Pontren Az Zaitun Indramayu, dan NII-DI TII Abdullah Sungkar
- Mendoktrin NII / DI TII terhadap ratusan anak muda yang kemudian menjadi ummatnya.

Pengurus : Drs. Langgeng, MT bekerja di Instalasi Bangunan VEDC Malang
Pengurus : Drs. Sukirman, MT di Instalasi Bangunan VEDC Malang
Pengurus : Aris Hidayat, SE Mantan pegawai Bank Duta Sby, asal Oro-oro Ombo Bangil
Pengurus : Wiyanto, M.Pi, asal Ponorogo
Pengurus : Fahmi, SP pengelola Warung Ababil Jember jalan kalimantan
Pengurus : Isnada Waris Tasrim istri Asb maulana, pengelola Panti Asuhan di Kota Palu
Pengurus : Lulus istri Asbirin Maulana, bekerja sebagai Dosen Kimia UNDIP Semarang
Pengurus : Rahmi istri Asb Maulana warung Ulu Juku Jalan Abdullah Daeng Sirua Makasar
Pengurus : Budi alias Puji asal Tulungagung, anak pemilik toko Sidodadi Ngunut Tulungagung.
Pengurus : Yusron Salafi (39 th) asal jalan Sidomukti Singosari (mekanik khusus yayasan, biasa melakukan tugas pencurian listrik di rumah-rumah beberapa anggota jamaahnya, terutama yang dihuni beberapa keluarga).
Dia ini suami saudari Ida tinggal di jalan Candi Mendut Selatan IV Malang.
Pengurus : Hajran asal Palu, Andra, SP, Ali Asfihani, S.Pi, Etty, SH.
Lokasi yayasan: Jalan Teluk Mandar Arjosari Malang Jawa Timur

Kegiatan:
- Mendirikan Sekolah TK-SD Unggulan Al Ya'lu International Outlook, Arjosari Malang
- Warung Nasi Goreng Juara indonesia (PKL) di Jalan Sukarno Hatta depan Papa Rons Malang

- Warung Nasi Goreng Juara indonesia di Jalan Raya Sengkaling (milik istri ke tiga Ibu Lulus, anak toko Trenggalek sengkaling)

Daftar Kesesatan Al Yaklu:
1. Mengaku Nabi dan Rosul setelah Muhammad SAW
2. Mengkafirkan orang islam selain jamaahnya (bukti catatan training anggota selama 3 hari masih saya simpan)
3. Menjelek-jelekkan pribadi / sosok Nabi Muhammad SAW di hadapan ummatnya bila dia (Asbirin Maulana) ada maksud tertentu. Contoh: Nabi Muhammad itu manusia biasa dan punya syahwat besar terhadap wanita atau mata keranjang. Apalagi Muhammad adalah orang Arab yang syahwatnya besar. Itu dikatakan jika Asbirin ingin menikah lagi dengan wanita tercantik dan bening di kalangan jamaah Al Yaklu.
4. Mengatakan bahwa sistem ekonomi islam itu adalah kepemilikan kolektif, seperti komunis. Hanya komunis lebih dulu mengadopsinya dari Islam. Ini dikatakan agar dapat menguasai Aset (tanah, rumah, kendaraan milik jamaah-nya, untuk diatas namakan Asbirin maulana atau istrinya yang 9 yang kemudian diwariskan pada 18 anak-anaknya Asbirin Maulana. yaaaaah Imam UUD = Ujung-Ujungnya Duit ..... lagi)
5. Merampok Toko emas di Ponorogo tahun 1995 dan money laundering hasil rampokan tsb dengan mendirikan yayasan Manunggal Bangsa Malang. Dalil: ayat Fa'i dalam Quran.
6. Mengelola yayasan dengan cara memfitnah (politik belah bambu) sehingga di sisi anggota tidak ada rasa aman, saling curiga-mencurigai dan akhirnya lemah.
7. Kejahatan membunuh pegawai toko emas Ponorogo.
8. Memalsukan dokumen kependudukan (KK, KTP) pimpinannya dan jamaahnya.
8. Kejahatan para pengurusnya : MENYEMBUNYIKAN BURON DPO POLDA ATAS KASUS PERAMPOKAN TOKO EMAS DI PONOROGO 1996.

DAFTAR ORANG HILANG
a. Istri pertama: Purwanti (mbak Pur) diasingkan buat ngejaga emas hasil rampokan tanpa ada yang tahu.
b. Rachmat asal Desa Ketawang Gondanglegi Malang (sekarang usia 35 tahun) sejak 1999 sampai sekarang TIDAK DIKETAHUI keberadaannya(Alumni STM Mondoroko jurusan Mesin Produksi lulus 1993/1994). Dituduh selingkuh dengan Ibu Purwanti (sitri pertama Asbirin Maulana)
c. Suud, tukang lebur emas di Bangil, mati setelah diperintah melebur emas hasil rampokan operasi FAI ponorogo 1996. dugaan mati diracun. (Referensi: mantan Lurah Oro Oro Ombo Wetan, Bangil)

Saran Buat PIHAK BERWAJIB:
·         Harap dijadikan DPO: Asbirin Maulana alias Pakde alias Abang, kemungkinan sembunyi di Makasar, Malang atau di Jawa Barat
·         Tangkap para pengurusnya terutama Saudara Drs. Sukirman, MT pegawai VEDC Malang (orangnya pendek, kebetulan namanya sama dengan nama asli Asbirin Maulana) atau Drs. Langgeng, MT pegawai VEDC yang mengetahui keberadaan dan nomor kontak Asbirin Maulana alias Algar alias Satibi alias Pak Faridz Ulu Juku Makasar alias Pak Hasta Palu warung Depot Darisa Palu.
·         Tolong interogasi juga beberapa aistri-istrinya yang mengetahui keberadaan DPO Polda Jatim ini, (ibu lulus di Fak MIP Kimia UNDIP semarang, Ibu Isnada di Arjosari / Singosari jalan Masjid Barat, Ibu Rachmi di gedung warung Ulu Juku jalan Abdullah Daeng Sirua Makasar)
·         Saksi di Makasar : Hardjito
·         Saksi di Palu : Hajran Warung Depot Darisa
·         Saksi di Surabaya: Arik Joko Pranolo di Balongsari Tama (Pengetikan Nusantara, dekat Badan Diklat Provinsi Jatim)
·         Saksi di Jember : Fahmi warung Ababil di jalan Kalimantan Jember
·         Saksi di Ponorogo : istri kedua Pak Sukirman Pendek (VEDC Malang)
·         Saksi di Pacitan: dokter Agus Sucipto kakak sdr Antok karyawan Al Yaklu.
·         Saksi di Turen Malang : bapak Basuki, mantri gigi pegawai Puskesmas Gondanglegi
·         Lindungi jamaahnya yang mau bersaksi terhadap kebejatan owner yayasan ini.
Referensi tentang NII bisa di lihat di http://serbasejarah.wordpress.com/2010/08/18/
Yang terhormat Pak Polisi,
ucapkan BISMILLAH, UNGKAP KEJAHATAN dan TANGKAP Owner AL YAKLU Malang yang kini bersembunyi di ketiak 7 orang istrinya.
Mohon bantu Selamatkan UMMAT yang jumlahnya ratusan orang yang kini hidup dalam tekanan dan TEROR indoktrinasi PISWA – DI TII. Semoga mereka kembali kepada kehidupan normal.

==================
Hai jamaah pengurus Yayasan Manunggal Bangsat Malang, saya ingatkan kalian akan hadits-hadits Dua (2) jenis Imam (pemimpin)

Muhammad bin al-Hasan, dari Muhammad bin al-Hasan al-Saffar, dari Ahmad bin Muhammad bin Isa, dari Muhammad bin Sinan, dari Talhah bin Zaid, dari Ja‘far dari bapanya alaihissalam berkata: Di dalam al-Qur’an terdapat dua jenis imam.
Allah s.w.t berfirman Surah al-Anbiya’ (21): 73:
“Dan kami telah menjadikan mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami” bukan dengan perintah manusia, mereka mengemukakan perintah Allah sebelum perintah manusia, hukum Allah sebelum hukum mereka.

Allah berfirman Suran al-Qashas(28):
“Dan kami telah menjadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) ke Neraka”. Mereka mendahulukan perintah mereka sebelum perintah Allah, hukum mereka sebelum hukum Allah dan mereka mengutamakan hawa nafsu mereka menyalahi apa yang ada di dalam al-Qur’an33.

Muhammad bin al-Hasan, dari Muhammad bin al-Hasan al-Saffar dari Ahmad bin Muhammad bin Isa dari Muhammad bin Sinan dari Mufadhdhal bin ‘Umar berkata: Aku telah mendengar Abu Abdullah a.s berkata: Amir al-Mukminin a.s adalah pintu Allah yang tidak boleh dimasuki melainkan melaluinya. Ia nya adalah jalan-Nya. Sesiapa yang berjalan selain dari jalannya akan binasa. Demikianlah berlalunya kepada para imam yang memberi petunjuk seorang selepas seorang, Allah telah menjadikan mereka tiang-tiang bumi supaya ia tidak bergoyang dengan penghuninya dan hujah-Nya yang kuat ke atas mereka di bumi dan di bawah bintang.

Nah coba kalian FIKIRKAN hadits di atas. Pantaslah kalian tidak pernah makan pondok pesantren atau ngaji alat, maka kalian disesatkan Alloh dari segi tata bahasa. Hati owner yayasan ini amat kotor (ambisius HARTA TAHTA WANITA) sudah terbukti mengeluarkan kata-kata yang rendah. Bahkan komentar di facebook pun nampak berbahasa rendah (bahasa kaum terminal...... maklum bekas orang terminal kampung rambutan).

----------------------------------------

Nama: Sukirman (Purwakarta) DPO Kasus makar Priok 1984 alias Asbirin Maulana alias Syatibi alias Ahmad Hasta Fariza (dikenal di Palu pemilik warung Depot DARISA) alias Farid (dikenal Pemilik RM ULU JUKU Racing Center Makasar) alias Algar Kabirul Dawam alias Ahmad alias Abi (kependekan dari Nabi) alias Abu alias Pakde

BURONAN POLDA JATIM 1996, Otak Perampokan Toko Emas Ponorogo Tahun 1995/1996, Owner Sekolah TK-SD Unggulan Al Ya'lu Arjosari Malang

Mungkin inilah zaman akhir. Di zaman ini semuanya serba terbuka. Zaman keterbukaan. Contoh: dimana-mana banyak kasus yang mulai terkuak. Banyak sumber berita yang sulit ditembus pun, bahkan yang disembunyikan kini bisa dengan mudah diterobos, diungkap. Rupanya "Tangan" Tuhan mulai bekerja. Dia ingin menampakkan kekuasaan NYA pada ummat manusia. Semua dimakksudkan agar mereka berfikir, menggunakan akal logika, membaca fenomena-fenomena, membaca kalam-kalam dari kitab suci Nya. Manusia dituntut belajar dari pengalaman masa lalu, memahami fenomena dan masyarakat kini.
Dunia kehidupan keagamaan di Indonesia kini sudah dipenuhi dengan kepalsuan yang dibungkus dengan penampilan religius. So, kita perlu tahu meniti latar belakang dan masa silam buat melangkah ke depan.


Tulisan ini tidak untuk memojokkan sebuah yayasan yang dianggap maju, bukan juga sebuah keiri dengkian. Tulisan ini ingin menggugah kesadaran masyarakat Malang yang katanya kota pelajar, kota pendidikan, atau kota santri. Tulisan ini juga untuk menggugah agar ummat yang tersesat kembali ke jalan yang benar. Nah sayang jika kemajuan ini tidak diimbangi oleh kepedulian masyarakatnya terhadap perkembangan lingkungan "aneh yang tersembunyi" di ujung utara Kota Malang tercinta.


Lingkungan yang aneh itu saya langsung tunjukkan saja: daerah Arjosari dan Singosari. Arjosari tepatnya di depan PPPGT/VEDC Malang ada sekolah unggulan Al Ya'lu International Outlook. (wuih-wuih... keren banget namanya..... bisa merinding nih orang miskin kalau sekolah di sini.... )
Lokasi kedua adalah Singosari dimana terdapat rumah tinggal anggota jamaah yayasan sesat yang berada tepat di sebelah barat SMA Islam Al Ma'arif Singosari Jalan Masjid Barat.

Yayasan Manunggal Bangsa dan Yayasan Fikrun Nisaa Malang merebak ke permukaan pendidikan kota Malang dengan keunggulannya Tamak Kanak-Kanak dan SD nya. Dalam waktu yang singkat sekolah ini meraih berbagai predikat juara. Dengan berbagai cara anak-anak TK ini disetting agar nampak unggul dan di sisi Dinas pendidikan di amplopi agar melegalisasi keunggulan itu. Diadakan lomba-lomba dengan juri yang bisa disuap dan sebagainya.
Selain kemajuan yang dicapai sekolahnya, Yayasan Manunggal Bangsa dan Yayasan Fikrun Nisaa' ini juga memiliki usaha warung makan di Malang: Nasgor Juara Indonesia di jalan Sukarno Hatta depan Papa Rons), Nasgor Juara Indonesia di Jalan Raya Sengkaling Malang, warung Darisa Di Kota Palu, RM Ulu Juku Racing Center Makassar, dll.
Apanya yang aneh? Baiklah saya ceritakan satu per satu.

Asal muasal Pria yang ngaku NABI dan ROSUL
Nama aslinya: Sukirman (Purwakarta) alias Sabirin Maulana, alias Asbirin Maulana aliasSYATIBI alias Ahmad Hasta Fariza alias Faridz alias Algar Kabirul Dawam alias Ahmad alias Abi (kependekan dari Nabi) alias Abu alias Aba alias Pakde.

Umur sekarang: 56-60 tahun.
Tinggi Badan 165 cm.
Berat Badan 60 Kg.
Warna kulit sawo matang
Ciri lain: hidung mancung, mata agak sipit, sering pakai jenggot palsu buat kamuflase.
Pendidikan tidak lulus SD di Jabar.

Pekerjaan awal: Preman Terminal Kampung Rambutan Jakarta
Pekerjaan terakhir: Imam Pemerintahan Islam Sejuta Wali (PISWA) Indonesia (sehingga ada anaknya yang dinamai Piswati, silakan cari anak ini)
Organisasi:
Darul Islam -Tentara Islam Indonesia (DI-TII) sayap Abdullah Sungkar, diduga ada koneksi dengan pesantren Al Zaitun Indramayu.
Pimpinan Yayasan Manunggal Bangsa dan Yayasan Fikrun Nisaa Arjosari Malang adalah seorang mantan preman Terminal Kampung Rambutan Jakarta, yang terlibat kasus priok 1984 (NII \ DI-TII) dan kemudian melarikan diri ke Jawa barat; Krawang, Tasik, Garut, Bandung lalu ke Singosari malang.

Nama Istri:
1)     Ibu Purwanti (dihilangkan/disingkirkan atau diasingkan di Jawa Barat. Skenarionya dituduh zinah dengan salah satu ummatnya bernama Rachmat asal Gondanglegi. Diasingkan ke jawa barat untuk menjaga harta emas hasil rampokan),
2)     Ibu Isnada Waris Tasrim, asal Palu kini tinggal di Malang, sebagai Kepala SD Unggulan Al Yaklu;
Tak puas dengan dua lubang istri, akhirnya dibuat acara lagi menikahi istri ketiga: Ibu Lulus
3)     Ibu Lulus asal Sengkaling Malang, alumni Kimia ITS, kini dosen Kimia UNDIP Semarang,
4)     ibu Rachmi di Makasar,
5)     dan beberapa nama lain yang disembunyikan di beberapa tempat sebagai "dapur" pelampiasan sex maniaknya.
6)     Calon istri ke 8 seorang Pegawai salah satu Bank di Surabaya (salah satu ummatnya di Surabaya)
Setelah terlibat Kasus Tanjung Priok 1984, Asbirin Maulana alias Algar KD ini melarikan diri diburu BIN ke Jawa Barat dan akhirnya selamat menuju Singosari Malang Jawa Timur sekitar 1990. Di sini perannya dimulai, dengan mengislamkan beberapa orang pegawai VEDC yang tinggal di daerah Pasar Singosari, Pagentan, Jalan Rogonoto, Jalan Tumapel dan sebagainya.
Menempati Rumah kontrakan di belakang Pasar Singosari, hidupnya serba kekurangan dengan membawa istri dan anak-anaknya yang masih kecil.
Kebaikan hatinya mampu menarik simpati beberapa orang pengikutnya, kemudian dia mengajarkan konsep aqidah islam, konsep nubuwah, konsep hidup bernegara (daulah islamiyyah, pemerintahan islam), sejarah islam, dan materi lainnya. Waktu itu hubungan kekeluargaan komunitas kecil ini sangat harmonis dan saling tolong menolong satu sama lain, disemangati oleh satu nasib seperjuangan dalam merintis perjuangan NABI fase makkiyah dimana dakwah dilakukan dengan menyembunyikan identitas dan selalu waspada membaca lingkungan.
Seiring dengan waktu dan bertambahnya pengikut komunitas ini, maka diturunkanlah wahyu operasi PERANG TANPA MENGERAHKAN KUDA, yaitu melaksanakan wahyu ayat FAI dengan cara operasi perampokan toko emas di PONOROGO. Operasi ini dilakukan sekitar tahun 1995 atau 1996. Operasi ini berhasil dengan sukses karena direncanakan sebelumnya dengan sangat matang dan hati-hati terutama dalam memilih waktu dan tim eksekutor lapangan. Hasilnya sekitar 5 Kilogram emas perhiasan (mungkin lebih) disikat dan diamankan si Asbirin Maulana ini.
Hasil rampokan ini kemudian harus diuangkan untuk mendirikan sebuah sekolah yang bernaung dalam Yayasan. Sebelumnya mempunyai yayasan berlabel FIKRUN NISA Arjosari. Akhirnya beberapa orang ditunjuk untuk ikut mendirikan Yayasan Manunggal Bangsa Malang. Perintisnya Bapak Langgeng dan Bapak Sukirman VEDC Malang. (Sukirman yang ini orangnya pendek asal Kebumen, Langgeng Asal Nganjuk). Beberapa orang pengikutnya yang semula bekerja di luar ditarik untuk menjadi "pegawai negeri" nya Yayasan ini. Kesepakatannya mereka akan ditanggung seluruh kebutuhan hidupnya, mulai bangun tidur sampai urusan tidur lagi bahkan urusan tidur dengan istrinya masing-masing.
Sebagian harta rampokan ini kemudian dibagi-bagi diantara eksekutor lapangan. sebagian lagi disimpan ditanam dalam tanah rumah salah seorang pengikutnya. Pada masa berikutnya dilebur dalam bentuk emas batangan.

Dengan dukungan dana yang kuat ini dan militannya para pengikutnya, maka Yayasan ini berhasil mengembangkan sayap usaha di beberapa kota dimana pengikutnya tinggal diantaranya: Surabaya, Jember, Madiun, Ponorogo, Makassar, Palu, Semarang, Salatiga, Bandung, Jakarta Timur, Bekasi, dan sebagainya. Yang membuat takjub pengikutnya adalah kok ya bisa yang ngaku "Nabi atau Imam" tidak lulus SD tapi bisa mengelola dan mengendalikan jaringan nasional. Hebat. Ternyata hal ini akan terjawab pada perkembangan berikutnya. (silakan dilidik)

ISLAM TIDAK MENGENAL Konsep ROBIN HOOD (habis ngrampok lalu ber-amal sholeh buat hapus dosa)
Cita-cita yang tidak disertai dengan pemahaman agama Islam secara benar, apalagi pas-pasan, sedangkan nafsu berkuasa (ingin mendirikan daulan pemerintahan islam) yang kuat, maka yang terjadi adalah kezaliman. Zalim/ dzolim adalah menaruh sebuah perkara tidak pada tempatnya. Dengan modal menghubung-hubungkan (jawa: nyocok-nyocoke) ayat alquran yang ini dan itu serta cari hadist yang cocok, maka jadilah dalil untuk mengesahkan sebuah kejahatan menjadi doktrin yang wajib ditaati oleh seluruh Anggota Jamaah.
Hal ini dilaksanakan dengan cara melegalisasi perampokan sebagai usaha untuk membiayai kehidupan ummat al yaklu. Jadi dengan memakai konsep ROBIN HOOD, Asbirin Maulana terlihat bodoh dengan akibat perbuatannya kelak. Setelah itu adalah proses MONEY LAUNDERING dengan mendirikan yayasan Manunggal Bangsa dan Yayasan Fikrun Nisaa' Arjosari Malang.
Datangnya azab Alloh, Trik Fitnah-memfitnah antar pengikutnya
Teori yang pernah diajarkan adalah sebuah kekuasaan akan langgeng manakala jika masyarakat yang dikuasai dibuat rasa TIDAK AMAN. Maka dibuatlah metode hembusan isu HARUS waspada dan evaluasi antar pengikut. Juga diterapkan POLITIK BELAH BAMBU, yang sebagian orang pengikutnya DIANGKAT, sebagian lain yang kelihatan maju dan membahayakan posisi NABI maka mereka DIINJAK (difitnah, direkayasa, diskenario, dsb).
Fitnah sana fitnah kini menjadi makanan sehari-hari komunitas ini demi kekuasaan, pemeuhan perut dan penis Bos Asbirin Maulana atau Pakde sang pemimpin besar perusahaan Al ya'lu Malang ini. Pun juga terjadi Fitnah dalam arti keanehan, dibuktikan dengan beberapa kejadian aneh-aneh: beberapa orang jamaahnya mati tidak wajar: Ada yang kena penyakit yang tak kunjung sembuh, ada yang mati diracun, mati dibunuh, diusir, dihukum cambuk difitnah zinah dan sebagainya. Bahkan paling kejam adalah ketika orangtuanya / bapaknya (sangat berjasa bagi yayasan) dianggap murtad atau miring, maka anak-anaknya yang sekolah di TK - SD Al Ya'lu Malang ini pun jadi korban. (Coba bayangkan anak TK yang tidak tahu dosa-dosa bapaknya, eh pulang sekolah anak-anak ini tidak diantar pulang dengan bis sekolah. Malah dipukul oleh anak-anaknya si Bos Asbirin Maulana)... Intinya: sekolah Al Yaklu International Outlook ini adalah sekolah anak-anaknya keluarga si Asbirin Maulana dari ke 8 istrinya yang begitu "bening-bening", rela dimadu sehingga anak-anaknya bisa sekolah gratis di TK SD situ. Plus perlakuan khusus istimewa. Selain itu jika ada anaknya Maulana alias Algar yang sedang marah, maka TAK SATUPUN pengikutnya yang berani menahannya.
Ya Alloh, Maha benar ENGKAU, Inilah AZAB Mu yang Kau turunkan pada generasi seorang preman yang berani menyatakan dirinya sebagai NABI dan ROSUL Akhir zaman.

Identitas Palsu
Yang jelas untuk menyembunyikan identitas mereka menggunakan nama-nama alias.
Tahun 1995-1996 Bos Al Ya'lu ini merampok toko mas di Ponorogo. Dasar Hukumnya Al-Quran ayat Fa'i (rampasan perang) dengan hasil sekitar 5-6 Kg yang kemudian di money laundering(dicuci) dengan mendirikan sekolah unggulan Al Ya'lu dan usaha warung makan di Makasar, Jember, Semarang, Palu, Surabaya. Sebagian emasnya kini dilebur jadi emas batangan. Namun yang menyedihkan adalah saksi mata peristiwa ini telah disingkirkan: diantaranya mati dibunuh, mati disabotase, diusir, dituduh menggelapkan harta rampokan Fai, disingkirkan, difitnah, diprovokasi, dibuat tidak tenang dengan cara-cara kotor (zionis).

Pola-pola penyamaran Asbirin alias Sukirman Purwakarta
1.       Menyamar jadi tukang bakso atau kuli bangunan di sekitar TK-SD Al Yaklu Malang
2.       Menyamar jadi juru foto di acara-acara sekolah
3.       Menyamar jadi doktor jika di lingkungan kampus
4.       Menyamar dengan pakaian kebesaran Imam jika dihadapan pengikutnya
5.       dan cara lain penyamaran.
Tempat Persembunyian:
Malang, Palu, Toli-toli, Makasar, Pare-pare, Malino Sulsel, Gowa, Semarang, Jember, Bekasi, Jakarta Timur, Terminal bis di Jakarta, Cirebon, Bandung, Ngawi, Madiun, Ponorogo, Surabaya, Singaraja Bali.


Beberapa dosa Asbirin Maulana adalah:
- perampokan toko emas Ponorogo 1996 (mungkin masih ada koneksi dengan perapokan yg terjadi saat ini di beberapa daerah untuk membiayai JIHAD mereka)
- membunuh pegawai toko emas Ponorogo 1995-1996
- meracuni suud di bangil yang berjasa melebur emas hasil rampokan jadi emas batangan, sehingga Suud ini mati
- membunuh beberapa orang ummat yang keberadaannya sampai sekarang tidak bisa diketahui.
- memalsukan dokumen kependudukan sebagian besar ummatnya. mereka adalah pendatang dari luar malang yang ditampung di daerah arjosari, singosari barat dan utara, losari singosari.


Aqidah Kenabian Baru dan Aqidah 3TA
Aqidah Kenabian Baru
Di depan jamaahnya Asbirin Algar ini ingin disebut NABI dan Rosul setelah Nabi Muhammad SAW, karena dialah yang membuka pemikiran ummat Al Yaklu, bahwa Alquran ini menjelma pada jaman sekarang. Artinya Al Quran itu nyata berjalan. Berjalan di pasar, kampus, di tempat maksiat. Memang dia ingin dipandang jamaahnya agar alquran berjalan itu adalah dirinya.
Keyakinan TAKFIR kepada ummat diluar Al Yaklu
Masyarakat Di luar jamaah adalah ISLAM KTP. Mereka yang tidak ber-syahadat pada kenabian Asbirin adalah batal alias KAFIR alias JAHIL alias SESAT.
Menerapkan strategi FURQON membedakan mana saudara internal dan mana orang luar. Sehingga sikapnya aadalah taqiyyah (menyembunyikan sesuatu yang diyakininya dengan menampakkan yang sebaliknya). metode ini untuk menyelamatkan jiwa karena mereka meyakini bahwa saat ini Islam dalam tahap infant (merintis). Dan mereka meyakini, Nabi merekalah yang merintis Islam baru di fase Makkiyah.

Aqidah 3TA
3TA juga sudah dilaksanakan dengan sangat baik diantaranya:
WANITA. Bahwa setiap pria dalam komunitas Al Yaklu wajib KAWIN 2 istri (minimal).
HARTA juga sudah dilaksanakan dengan sangat baik. Bahwa setiap kekayaan warga jamaah ini adalah milik ALLOH yang wajib diserahkan kepada (rekening bank) NABI Asbirin dan rekening istri-istrinya tercinta.
Kalo ada maunya, maka menjalankan korupsi dari tetangga sebelah.
Kemudian surat tanah sertifikat ijazah dikumpulkan ke sekretariat untuk diamankan. (memang pikiran dasar kotor, kenapa pakai diamankan segala. dan siapa yang mau merebut?)
TAHTA. Juga diterapkan dengan konsep Istri-istrinya dikasih kontrol uang yang ketat. (Ketat pada pengikutnya). Istrinya dikasih jabatan di pos-pos strategis.

Menutupi KEBURUKAN DIRI dengan DAUN-DAUN SYURGA
Kebusukan dan kejahatan Owner Al Yaklu ini tetap dapat langgeng, dikarenakan penerapan konsep MENUTUPI dengan DAUN-Daun Syurga. Maksudnya, Aib yayasan ini disembunyikan dengan cara menampilkan Baju Religius, Prestasi Religius, Wadah Religius. Namun kita tidak perlu cemas, kebohongan akan diungkap Tuhan. Cepat atau lambat.

HIMBAUAN Pada Orang Tua TK - SD Unggulan
Bagi orangtua siswa TK - SD Unggulan, Anda bisa menanyakan pada pengurus "boneka" yayasan ini:
1)     Ke mana mundurnya Bapak DR. Bambang Triono, MM sekarang kok tidak aktif lagi di al Yalu?
2)     Terus pindah kemana sekolah beberapa anaknya yang dulu disekolahkan di Al Yaklu sini?
3)     Ada masalah besar apa gerangan di balik pemindahan dan keluarnya Bambang Triono itu?
4)     Siapa sebagian besar siswa TK - SD Unggulan itu? dimana orang tuanya (jamaah dan karyawan divisi usahanya)? dari mana saja?
5)     biayanya mereka dari mana: mendatangkan, menghidupi dan menyekolahkan anak-anak ini?
6)     Berapa pegawai yang tinggal hidup di Al Yaklu Arjosari?
7)     Berapa orang anggota jamaahnya yang berada di Malang?
8)     Usaha bisnis apa saja yang dimiliki sehingga sanggup menghidupi ratusan orang tanpa diketahui masyarakat? Tidak mungkin jika hanya berasal dari jualan Nasi goreng atau warung.....
9)     Bagaimana sejarahnya tiba-tiba ada Sekolah Unggulan dengan fasilitas yang "aneh" dan apa motivasi-Misi dibalik pendirian sekolah unggulan ini?
10) Bagaimana keterkaitan yayasan ini dengan organisasi islam?
11) Sungguhkah misi yayasan ini untuk mencerdaskan siswa-siswanya? Kecerdasan yang bagaimana? apakah cerdas menyembunyikan identitas, atau cerdas apa?
12) Jika mencerdaskan Siswa, siswa yang manakah itu: apakah siswa yang bapaknya bernama Asbirin Maulana atau yang ibunya bernama Isnada waris Tasrim, atau yang ibunya bernama Lulus, ibu Rachmi istrinya Asbirin, atau istrinya yang lain?
13) Seberapa jujur penobatan juara dan penjurian di dalam event lomba atau festival yang diadakan di Al Yaklu?
14) Apakah siswa-siswanya dididik sesuai dengan pemahaman Al Quran yang benar menurut Nabi Muhammad SAW? (jangan-jangan anak-anak anda dijadikan generasi pengikut Nabi Palsu Penakluk Wanita atau Nabi Perampok....!!!)
15) Jika dia mendaulat diri sebagai NABI, apa bukti mukjizatnya? Mana wahyunya?
16) Lalu siapa pengganti kenabian dia? Lebih punya otak mana MIJAN sama LANGGENG?
17) Jika Asbirin Maulana mendaulat diri sebagai NABI, apa nama Kitab Suci-nya komunitas Al Yaklu?
18) Beranikah yayasan Manunggal Bangsa dan Yayasan Fikrun Nisaa' diaudit cash flow keuangannya?
19) Beranikah Al Yaklu mengadakan kongres akbar dengan mengundang Publik umum, biar lebih seru, karena akan muncul alternatif pemikiran dari wali murid TK SD.
20) Kepada para sarjana S1 dan S2 pengikut jamaah Al Yaklu, gunakan akal anda, renungkan kejadian-kejadian yang ada dalam lingkungan Anda. Pertanyakan keputusan Anda ikut aktif dalam yayasan ini.
21) Sudahkah Anda pengikutnya sekalian benar-benar yakin dengan keputusan Anda berkarya di sini?
22) Bagaimana NASIB anda kelak jika TERNYATA kebenaran ini terungkap? melarikan diri, mengasingkan diri, terseok-seok.
23) Apakah Anda Yakin jalannya sejarah Nabi Muhammad SAW seperti jalan yang Anda sekalian tempuh saat ini?
24) Apakah mungkin seorang Nabi tidak mengetahui segala sesuatu (jahil) seperti Anda?
25) Jika tulisan laporan ini palsu atau bohong, yayasan Manunggal Bangsa dan Yayasan Fikrun Nisaa Malang tidak perlu panik. Sebab KEPANIKAN Bos-nya atau pengurusnya atau pengikutnya adalah BUKTI KUAT bahwa di dalam jeroan ALYAKLU Malang memang ADA SESUATU yang harus DISEMBUNYIKAN dari publik.

Bukti Ketakutan Asbirin
Asbirin ini tidak pernah berani menampakkan dirinya kepada orangtua murid TK SD Al Yaklu Malang. Kalau di Arjosari sering menyamar jadi pak kebon, kameraman atau juru foto, kuli bangunan, dan lain-lain.
Hidupnya pun berpindah-pindah, tidak tenang, punya penyakit jiwa curiga pada orang lain (bahkan pada orang kepercayaannya). ini semua adalah akibat dari amal perbuatan jahatnya sendiri. inikah orang yang mengaku nabi baru di Indonesa?
Hanya ALLOH dan masyarakat serta ummatnya yang SADAR yang akan menghukum orang ini. Dan ketika orang ini mati, maka di Al Ya'lu akan terjadi perebutan harta-tahta warisan dan wanita. Ummatnya ini adalah ibarat budak-budak yang hidupnya ditanggung oleh perusahaan perut dan bawah perut ini. Tanaman baik akan tumbuh baik. Tanaman jelek akan tumbuh jelek.
Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan Anda pembaca yang sudah memasukkan anaknya sekolah di Al Ya'lu International Outlook Malang. Kami tidak bermaksud menghancurkan cita-cita Anda yang demikian tinggi dan menggebu-gebu. Tapi bagaimanapun kuatnya tekad pimpinananda, benih yang Anda tanam berasal dari kekotoran, kekejian, kecurangan, akan menemui kegagalan dan kehancuran. Yakinlah sekuat apapun usaha Anda, seberapa besar dana dan tenaga manusia anda kerahkan. Yakin GAGAL didepan Al Haq.
Hanya orang bersih yang sanggup membersihkan.
Amat berbahaya jika anak-anak Anda diajari oleh orang-orang yang mempunyai ruhani-ruhani rusak akibat benih yang ditanam pemimpinnya adalah benih-benih jiwa kotor dan aqidah kotor. Tapi berpenampilan religius dan sok bersih. Kesantunan anak didik anda hanyalah sementara, Yakinlah Tuhan akan membuka borok dalam yayasan sesat ini. Cepat atau lambat. Kami tidak pandai berdalil kitab tapi sudah membuktikan dan mengalami sendiri lalu keluar dari yayasan laknatulloh ini.
Beberapa pengikutnya yang punya OTAK akhirnya keluar. Karena hidup di Al Yaklu sana seakan seperti neraka, difitnah, diisolasi, diboikot di hukumi cambuk. Tapi jika yang salah itu istri-istrinya si Abi tidak diberlakukan huum itu. Aneh? Hukum islam katanya harus ditegakkan tapi tegaknya /tajam ke bawah (ke ummatnya) atau bahkan direkayasa kalau yang bersalah itu istrin-istrinya Algar). Pimpinan yayasan sesat ini juga membuat wacana bahwa yang berjasa atas semua kemajuan jamaah ini adalah si Pakde (Algar alias Asbirin alias Maulana ini). ... masya Alloh.... masa ada Nabi minta diladeni atau minta balas budi ummatnya? (jelas bertentangan dengan ayat Al Quran: ….dan ikutilah orang yang tidak minta upah sedikit pun pada kamu, semoga kalian diberi petunjuk…)
Kepedulian Anda warga Kota Malang
Kepedulian Anda pada keselamatan jamaah Al Yaklu sangat diperlukan. Mereka membutuhkan pertolongan untuk keluar dari jerat Dosa-dosa besar si ALGAR ASBIRIN alias PAKDE. Silakan laporkan ke BARESKRIM ke nomor 1112 dari hand phone anda atau 0821 2354 0122. Jangan sampai gerakan makar dan sesat ini membahayakan ummat ISLAM di Indonesia, khususnya di Jawa Timur.

Bapak-bapak Ulama dan Umaro, Bapak Kyai. Tolong dibina dan diteliti yayasan sekolah berlabel Islam di Arjosari ini. Bagi masyarakat yang sudi menolong ummat yayasan ini keluar dari Yayasan sesat Al Ya'lu Malang, tolong laporkan ke POLRES setempat.
Jumlah ummat yayasan sesat ini sudah banyak dan tersebar di Indonesia. sekitar 700 an orang termasuk anak-anak. Di Surabaya daerah ketintang ITS, Lakarsanri, Jember daerah Kampus, Palu di Warung Darisa, Makasar jalan Abdullah Daeng Sirua, Semarang di rumah istrinya Ibu Lulus dosen UNDIP, bandung.
Kantor Pusatnya Malang Arjosari depan VEDC Malang, rumah ownernya di jalan Masjid Barat Singosari (rumah cat hijau).
Kami mengundang wartawan Koran serta tokoh agama untuk peduli membebaskan jamaah ini dari jeratan doktrin sesat yang mengatasnamakan islam. Silakan amati, tanyai, korek dan dapatkan informasi dari mantan-mantan pengikutnya. Kami para pemuda Islam tidak rela ada yayasan sesat hidup di tengah Kota Pendidikan Malang Tercinta.

Seruan
1. Agar pimpinan jamaah komunitas ini menyerahkan diri dan mengembalikan harta hasil rampokan kepada negara atau pemiliknya.
2. Interogasi pengikut-pengikutnya yang senior. Berikan jaminan keselamatan agar mereka dapat dengan bebas menjadi saksi di pengadilan kejahatan Perampokan ini dan Kejahatan penistaan Agama dengan isu Nabi Palsu Baru.
3. Agar minta maaf kepada ummat islam se-dunia karena telah mengaku Nabi setelah Muhammad SAW, merusak akidah pengikutnya.
4. Agar anggota jamaah komunitas Al Yaklu dikembalikan kepada aqidah yang benar sesuai ajaran Islam. Sadarlah bahwa argumentasi NABI Sukirman alias Algar KD alias Asbirin ini berdasarkan AKAL yaitu mengakali terjemahan ayat AlQURAN tanpa menguasai ILMU BAHASA ARAB yang memadai. Ini yang disebut RA'YU yang juga dilakukan oleh orang-orang terdahulu dari kalangan WAHABI. Akibatnya jika Al Quran dipahami oleh orang yang TIDAK SUCI maka berakibat MERUSAK pemikiran pengikutnya dan potensi anak didiknya.


5. Taubat di depan Tokoh Agama dan Masyarakat Malang.

Jika Anda menemukan buronan bernama Asbirin alias Satibi alias Pakde Abi ini, silakan menghubungi polisi setempat atau SMS ke BARESKRIM ke nomor 1112.
Atau Hubungi Nomor POLISI ini : 081 136 1959 (wilayah Malang Raya) atau 081 5353 6366 atau 081 831 8368 (Polsek Klojen)
Mohon maaf sebesar-besarnya atas keterus-terangan laporan dan kejujuran ini.
Kami mengatakan sesat setelah berdiskusi dengan beberapa ulama dan habaib. Kami menyadari bahwa pemahaman kami dahulu ikut yayasan ini adalah sesat. Berdasarkan itu, pengalaman hidup dalam yayasan maka kami turunkan tulisan ini dengan KAYAKINAN BULAT.
Informasi ini dihimpun dari beberapa sumber yang akurat, bahkan ALAT BUKTI berupa BUKU catatan TRAINING DOKTRIN NII Sesat Jamaah ini sudah diamankan dan disimpan oleh sebuah harian / koran di Malang.
Pahit tapi harus Anda telan. Biarlah obat ini mahal harganya, karena Kebenaran Islam itu MAHAL.
Dan Terima kasih atas dukungan Anda peduli pada dunia pendidikan islami.
JIKA Yayasan Manunggal Bangsa alias Sekolah AL YA'LU Arjosari Malang BERSIH, Kenapa Kalian pada Ketakutan ???
Kami Yakin tulisan ini sudah diakses oleh lembaga pendidikan dan mereka akan mengadakan penelitian lebih detail tentang lembaga Anda. Sudah datang masanya kemenangan kemerdekaan BERFIKIR DAN MENELITI. !!!
Ya ALLOH, Tunjukkanlah Kekuasaan-MU Mengungkap Kesesatan dan Kezaliman dalam jamaah Yayasan Manunggal Bangsa Arjosari Malang ini. Semoga mereka kembali.

Akhirnya saya sampaikan sebuah ayat, Quran Surat Asy Syuura (42) ayat 22 :
Kamu lihat orang-orang yang zalim sangat ketakutan karena kejahatan-kejahatan yang telah mereka kerjakan, sedang siksaan menimpa mereka. Dan orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal saleh (berada) di dalam taman-taman surga, mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki di sisi Tuhan mereka. Yang demikian itu adalah karunia yang besar.

Referensi ttg NII: http://serbasejarah.wordpress.com/2010/08/18/relevansi-darul-islam-untuk-masa-kini/

Hubungan Kesamaan Konsep Wahabi, NII / DI TII / PISWA Malang /Jamaah Islamiyah / JAT, Kejumudan berpikir Serta Perilaku Teror Permusuhan dan Perampasan kepada Ummat Islam


Coba kita simak berita di koran tanggal 29/06/2010 berikut:

Kebumen – Setelah tiba di tanah kelahiranya, di Dusun Duwet, Desa Kewayuhan, Kecamatan Jagoan, Kebumen, Jawa Tengah, Selasa(29/06/2010), jenazah Yuli Harsono tersangka teroris yang tertembak dalam penggerebekan Densus 88 di Klaten langsung disambut pekikan takbir oleh ratusan teman-temanya.
Jenazah tiba dari RS Polri Jakarta di Kebumen diangkut dengan menggunakan mobil ambulans dengan Nopol B 1024 TIX dikawal oleh ayah Yuli, Salimun Ashari dan adik ipar Yuli Ali Suhada’ bersama Muhammad Kurniawan dan Endro Sudarsono, pengacara dari Islamic Studi and Action Center (ISAC).
Begitu tiba di rumah duka, ratusan warga masyarakat desa sekitar dan ratusan warga yang hadir dari luar kota sejak pagi dini hari langsung membentangkan kain bertuliskan ‘Kuburan Para Mujahidin (Pahlawan Islam)’, ‘Selamat Datang Pahlawan Islam’, ‘As Syahid, Jihad Still Continue’.
Namun, saat prosesi perawatan jenazah di rumah duka, akses wartawan langsung dibatasi sedemikian rupa sehingga puluhan wartawan diatur untuk tidak diperbolehkan mengambil gambar dari dekat.
“Maaf Mas, ini permintaan keluarga. Wartawan dilarang mendekat,” tegas pengacara keluarga Yuli Harsono, Kurniawan kepada puluhan wartawan di depan rumah duka.
Usai pemberangkatan, beberapa wartawan diperbolehkan mendekat untuk mengambil gambar pemberangkatan jenasahnya menuju ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Sodor, Desa Kewayuhan, Kecamatan Pejagoan, Kebumen yang merupakan dusun sebelah dari rumah duka.
Sepanjang perjalanan 1,5 kilometer ke TPU desa sebelah ratusan petugas kepolisian setempat melakukan penjagaan cukup ketat.
Pekikan takbir dan mati sahid mengiringi perjalanan pengantar jenazah dari rumah duka ke TPU para pelayat juga mengeluarkan kata-kata yang menyinggung institusi kepolisian.
“Polisi kafir”! tegas ratusan rekan-rekan Yuli Harsono yang rata-rata berpenampilan berjenggot dan memakai celana sebatas lutut atas itu.

Polisi & Keluarga Lega
Sementara itu, keluarga almarhum Briptu Iwan Nugroho salah satu polisi yang tewas dan diduga ditembak oleh Yuli Harsono mengaku bersyukur dengan terungkapnya identitas pembunuh Iwan.
Pernyataan itu disampaikan oleh Aiptu Wagiman, ayah almarhum Briptu Iwan yang dimintai konfirmasi wartawan di Mapolsek Ngombol, Desa Ngombol, Purworejo, Jawa Tengah.
Wagiman menyatakan sangat berterima kasih dengan semua pihak yang telah berupaya keras untuk menemukan pembunuh anaknya. “Saya lega pembunuh anak saya sudah diketemukan,”tegas Aiptu Wagiman.
“Saya masih tanda tanya besar apa motif di balik penembakan dan pembunuhan anak saya itu?” tegas Wagiman.
Sedangkan Kapolres Purworejo AKBP Agus Krisdiyanto saat dikonfirmasi detikcom melalui handphonenya mengaku bisa bernafas lega setelah kasus pembunuhan dua anak buahnya di Pos Polisi Kentengrejo beberapa waktu lalu sudah menemukan titik terang.
“Kami tentunya lega karena kasus yang menyita perhatian masyarakat luas itu akhirnya terungkap,”tegas Agus Krisdiyanto
Seperti diberitakan detikcom dengan judul 2 Anggota “Polres Purworejo Tewas Tertembak”, Sabtu 10 April 2010, Briptu Iwan Eko Nugroho bersama Brika Wagino ditembak di Pos Polisi Kentengrejo, Kecamatan Purwodadi, Purworejo.
Sebelumnya pada Senin 15 Maret 2010, juga meberitakan bahwa Briptu Yona Ditemukan Tewas di Mapolsek Prembun, Kebumen, Jawa Tengah dengan luka tembak.


Benih-benih NII - Jihad Islam seperti Yuli Harsono yang dari Kebumen inilah yang masih melekat kuat di alam pemikiran konseptor Negara Islam pimpinan Sukirman alias Abang alias Asbirin Maulana (Purwakarta) -owner TK SD Alyaklu, sekaligus owner Rumah Makan Ulu Juku Makasar dan RM Angkasa Nikmat, Depot Darisa Palu, serta tangan kanannya bernama Drs. Sukirman, MT, pegawai VEDC Malang (asal Kebumen), Drs. Langgeng, MT pegawai Instalasi Bangunan VEDC Malang (asal Nganjuk), Wiyanto (asal Ponorogo) -admin web AsosiasiDuniaMaya.blogspot.com, Endang Supadminingsih (asal Magetan, istri Wiyanto), Isnada Waris Tasrim (asal Palu Sulteng, istri Asbirin Maulana), Fahmi (asal Cirebon) dan para pengikut Jamaah Al Yaklu Arjosari Malang-Ulu Juku Makassar dan Depot Darisa Palu.

Dasar Pengkafiran Jamaah Al Yaklu Malang terhadap Orang Muslim di luar komunitas mereka.

Penuturan hasil pengalaman selama sekian tahun hidup dalam komunitas jamaah Takfir wal Hijrah Negara Islam Indonesia (NII) -Pemerintahan Islam Sejuta Wali (PISWA) dalam kedok Yayasan Perkumpulan Manunggal Bangsa (MABA) TK-SD Unggulan Al Yaklu International Outlook School Arjosari Malang.

Dikisahkan bahwa Al-Imam Abu Nashr al-Qusyairi, [dan Jumhur Ulama] berkata bahwa pendapat yang menyatakan orang yang tidak memakai hukum Allah maka ia telah menjadi kafir adalah pendapat kaum Khawarij. [Kelompok Khawarij terbagi kepada beberapa sub sekte. Salah satunya sekte bernama al-Baihasiyyah. Kelompok ini mengatakan bahwa siapa saja yang tidak memakai hukum Allah, walaupun dalam masalah kecil, maka ia telah menjadi kafir; keluar dari Islam].

Dalam kitab al-Mustadrak ‘Ala ash-Shahihain, al-Imam al-Hakim meriwayatkan dari sahabat Abdullah ibn Abbas dalam mengomentari tiga ayat dari surat al-Ma’idah (ayat 44, 45 dan 46) di atas, bahwa Abdullah ibn Abbas berkata: “Yang dimaksud kufur dalam ayat tersebut bukan seperti yang dipahami oleh mereka [kaum Khawarij], bukan kufur dalam pengertian keluar dari Islam. Tetapi firman Allah: “Fa Ula-ika Hum al-Kafirun” adalah dalam pengertian bahwa hal tersebut [tidak memakai hukum Allah] adalah merupakan dosa besar”. Artinya, bahwa dosa besar tersebut seperti dosa kufur dalam keburukan dan kekejiannya, namun demikian bukan berarti benar-benar dalam makna kufur keluar dari Islam.

Pemahaman semacam ini seperti sebuah hadits dari Rasulullah, bahwa ia bersabda:
سباب المسلم فسوق وقتاله كفر (رواه أحمد)
(Mencaci-maki muslim adalah perbuatan fasik dan membunuhnya/memeranginya adalah perbuatan “kufur”). HR. Ahmad.

“Kufur” yang dimaksud dalam hadits ini bukan pengertian keluar dari Islam. Bukan artinya; bila dua orang muslim saling bunuh, maka yang membunuhnya menjadi kafir. Bukankah ”hukum bunuh” itu sendiri salah satu yang disyari’atkan oleh Allah, misalkan terhadap para pelaku zina muhsan [yang telah memliki pasangan], hukum qishas; bunuh dengan bunuh, memerangi kaum bughat [orang-orang Islam yang memberontak], dan lain-lain. Apakah kemudian mereka yang memberlakukan hukum bunuh tersebut telah menjadi kafir??!! Tentu tidak, karena nyatanya jelas mereka sedang memberlakukan hukum Allah. Oleh karenanya peperangan sesama orang Islam sudah terjadi dari semenjak masa sahabat dahulu [lihat misalkan antara kelompok sahabat Ali ibn Abi Thalib, sebagai khalifah yang sah saat itu, dengan kelompok Mu’awiyah], dan kejadian semacam ini terus berlanjut hingga sekarang. Apakah kemudian orang-orang mukmin yang berperang atau saling bunuh sesama mereka tersebut menjadi kafir; keluar dari Islam??! Siapa yang berani mengkafirkan sahabat Ali ibn Abi Thalib, Ammar ibn Yasir, az-Zubair ibn al-Awwam, Thalhah ibn Ubadillah, Siti Aisyah [yang notabene Istri Rasulullah], dan para sahabat lainnya yang terlibat dalam perang tersebut??!! Orang yang berani mengkafirkan mereka maka dia sendiri yang kafir. Kemudian dari pada itu, dalam al-Qur’an Allah berfirman:
وإن طائفتان من المؤمنين اقتتلوا (الحجرات: 9)

Dalam ayat ini dengan sangat jelas disebutkan: “Apa bila ada dua kelompok mukmin saling membunuh….”. Artinya sangat jelas bahwa Allah tetap menyebut dua kelompok mukmin yang saling membunuh tersebut sebagai orang-orang mukmin; bukan orang kafir.

Yang ironis adalah ayat 44 QS. Al-Ma’idah ini -seperti yang saya alami dari pengajian internal (indoktrinasi) Al Yaklu Arjosari dan oleh beberapa komunitas yang mengaku gerakan keislaman seringkali dipakai untuk menuduh kafir terhadap sesama muslim / orang-orang yang tidak memakai hukum Allah, termasuk klaim kafir terhadap orang yang hidup dalam suatu negara yang tidak memakai hukum Islam. Bahkan mereka juga mengklaim bahwa negara tersebut sebagai Dar Harb atau Dar al Kufr. Klaim ini termasuk di antaranya mereka sematkan kepada negara Indonesia. pertanyaannya; negara manakah yang secara murni memberlakukan hukum Islam??

Sayyid Quthub dalam karyanya “Fi Zhilal al-Qur’an” menyatakan bahwa masa sekarang tidak ada lagi orang Islam yang hidup di dunia ini, karena tidak ada satupun negara yang memakai hukum Allah. Menurutnya suatu negara yang tidak memakai hukum Allah waluapun dalam masalah sepele maka pemerintahan negara tersebut dan rakyat yang ada di dalamnya adalah orang-orang kafir. Kondisi semacam ini menurutnya tak ubah seperti kehidupan masa jahiliyah dahulu sebelum kedatangan Islam. Pernyataan Sayyid Quthub ini banyak terulang dalam karyanya; Fi Zhilal al-Qur’an. Lihat misalkan j. 2, h. 590, dan h. 898/ j. 2, Juz 6, h. 898/ j. 2, h. 1057/ j. 2, h. 1077/ j. 2, h. 841/ j. 2, h. 972/ j. 2, h. 1018/ j. 4, h. 1945 dan dalam beberapa tempat lainnya. Juga ia sebutkan dalam karyanya yang lain, seperti Ma’alim Fi al-Thariq, h. 5-6/ h. 17-18

Terakhir, saya kutip tulisan A. Maftuh Abegebriel yang menyimpulkan bahwa kekeliruan dalam memahami QS. al-Ma’idah: 44 tersebut adalah salah satu akar teologis dan politis dari berkembangnya gerakan radikal di beberapa negara timur tengah, seperti gerakan Ikhwan al-Muslimin pasca kepempinan dan wafatnya Syaikh Hasan al-Banna (Rahimahullah). Padahal di negara Mesir, yang merupakan basis awal gerakan al-Ikhwan al-Muslimun, belakangan menolak keras kelompok yang dianggap ekstrim ini bahkan memenjarakan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Faham Sayyid Quthub di atas seringkali dijadikan “ajaran dasar” oleh banyak gerakan, seperti Syabab Muhammad,Jama’ah al-Takfir Wa al-Hijrah (seperti NII atau DI /TII/ PISWA Arjosari Malang), Jama’ah al-Jihad, al-Jama’ah al-Islamiyyah dan banyak lainnya. Muara semua gerakan tersebut adalah MENGGULINGKAN KEKUASAAN setempat dan mengklaim mereka sebagai orang-orang kafir dengan alasan tidak memakai hukum Islam. [Lebih luas tentang ini baca di antaranya; A. Maftuh Abegebriel, Fundamentalisme Islam; Akar teologis dan politis (Negara Tuhan; The Thematic Incyclopaedia), h. 459-555]. karenanya oleh beberapa kalangan, Sayyid Quthub dianggap sebagai orang yang menghidupkan kembali faham sekte al-Baihasiyyah di atas.
Sekali lagi, anda jangan memahami ayat di atas secara harfiyah. karena bila anda memahami secara harfiyah maka berarti sama saja anda menanamkan “akar terorisme” pada diri anda…!!! Hati-hati…!!!

Akhir-akhir ini marak perkembangan gerakan “keagamaan” yang disebut sebagai gerakan Salafi. Sering mereka mengklaim bahwa mereka hadir bermaksud menghidupkan kembali ajaran ulama salaf untuk menyelamatkan umat dari amukan dan badai fitnah yang melanda dunia Islam hari ini. Acapkali gerakan ini menegaskan bahwa kelompok yang selain mereka tidak ada jaminan memberikan alternatif (baca: keselamatan).Tidak jarang juga mereka mengklaim bahwa golongan yang selamat yang dinubuatkan oleh Nabi Saw adalah golongan mereka. Tentu saja, konsekuensi dari klaim ini adalah menafikan kelompok yang lain. Artinya bahwa kelompok mereka yang benar selainnya adalah sesat (itsbat asy-syai yunafi maa adahu). Kalau kita mau berkaca pada sejarah, gerakan Salafi ini sebenarnya bukan gerakan baru.

Mereka bermetamorfosis dari gerakan pemurnian ajaran Islam Wahabi yang dikerangka konsep pemikiranyna oleh Ibn Taimiyah yang kemudian dibesarkan oleh muridnya Muhammad bin Abdulwahab, menjadi gerakan Salafi. Metamorfosis ini jelas untuk memperkenalkan ajaran usang dengan pendekatan dan nama baru. Pertanyaan yang mendasar yang harus diajukan di sini adalah apakah Salafi itu identik dengan mazhab jumhur, Ahlusunnah? Kalau tidak identik, bagaimana pandangan Ahlusunnah terhadap kelompok Salafi ini (Wahabi)? Bagaimanakah sikap ulama Ahlsunnah terhadap kelompok ini, dan literatur-literatur tekstual apa saja yang telah ditulis oleh para ulama ahli sunnah untuk menjawab pemikiran Wahabi? Tulisan ringan ini berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan asumtif di atas. Kami persilahkan Anda untuk menyimak tulisan berikut ini yang merupakan hasil wawancara jurnal Kalam Islami dengan Ayatullah Ja'far Subhani.

Founding Father Wahabi

Wahabi adalah sebuah aliran pemikiran yang muncul pada awal abad ke-8 H. yang dicetuskan oleh Ahmad bin Taimiyah. Ia lahir pada tahun 661 HQ, 5 tahun setelah kejatuhan pemerintahan khilafah Abbasiyah di Baqdad. Pemikiran kontroversialnya yang ia lontarkan pertama kali pada tahun 698, pada masa mudanya dalam risalahnya yang bernama (Aqidah hamwiyah), sebagai jawaban atas pertanyaan masyarakat Hamat (Suriah) dalam menafsirkan ayat (Ar-rahman ala al-Arsy istawaa) artinya: “Tuhan yang Maha Pemurah, yang bersemayam di atas Arsy” dimana ia mengatakan bahwa; Allah Swt bersemayam di atas kursi di langit dan bersandar padanya.
Risalah tersebut dicetak dan disebarkan di Damaskus dan sekitarnya, yang menyebabkan para ulama Ahlusunnahdengan suara bulat melakukan kritikan dan kecaman terhadap pemikirannya, akan tetapi dengan berlalunya waktu, Ibn Taimiyah dengan pemikiran kontroversialnya malah semakin berani. Dengan alasan itulah, pada akhirnya di tahun 705 pengadilan menjatuhkan hukuman pengasingan ke Mesir. Kemudian pada tahun 712 Ia kembali lagi ke Syam. Di Syam Ibn Taimiyah kembali bergerilya melakukan penyebaran paham-paham kontroversial. Akhirnya pada tahun 721 dia dimasukkan ke dalam penjara dan pada tahun 728 meninggal di dalamnya.
Penyikapan dan tulisan-tulisan para ulama terkemuka Ahlusunnah pada waktu itu, merupakan sebuah bukti dalam catatan sejarah yang tidak akan pernah terhapus atas penolakan pemikiran Ahmad Ibn Taimiyah.
Ibn Batutah misalnya; yang terkenal sebagai seorang pengelana dalam catatan perjalanannya, atau masyhur dengan “peninggalan Ibn Batutah” menulis : Ketika saya di Damaskus, saya melihat Ibn Taimiyah berceramah dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, akan tetapi sangat disayangkan ceramahnya itu terkesan tidak memiliki sisi rasionalitas,[1] lanjut beliau: Ibn Taimiyah pada hari jumat di sebuah mesjid sedang memberi nasehat dan bimbingan kepada hadirin, dan saya turut hadir dalam acara tersebut, salah satu dari isi ceramah Ibn Taimiyah adalah sebgai berikut: “Allah SWT dari atas Arsy turun ke langit pertama, seperti saya turun dari mimbar, pernyataan tersebut dia lontarkan dan dengan segera dia pun satu tangga turun dari mimbarnya,” tiba-tiba seorang Faqih mazhab Maliki yang bernama Ibn Zuhra berdiri, dan menolak pandangan ibnu taimiyyah. para jemaah pendukung Ibn Taimiyah berdiri, dan mereka memukul faqih mazhab Maliki yang protes tersebut dan melemparinya dengan sepatu.[2]
Itulah salah satu contoh aqidah Ibn Taimiyah yang disaksikan secara langsung oleh Ibn batutah sebagai saksi yang netral dan tidak berpihak, dia mendengar dengan telinganya secara langsung dan melihat dengan mata kepalanya sendiri. Semoga Allah melindungi kita dari orang-orang yang menjelaskan aqidah dan makrifat Islam berdasarkan pemikiran tersebut.
Tak syak lagi bahwa Ibn Taimiyah dengan berbagai kelemahan yang dimiliki, tetap mmiliki sisi positif walaupun sangat terbatas (Tak ada keburukan mutlak di dunia). Dan yang disayangkan adalah para pengikutnya hanya melihat sisi positif Ibn Taimiyah saja, dan menolak serta menutup-nutupi sisi kelemahan dan negatifnya secara membabi buta. Bagaimanapun juga bagi para pemikir yang bebas dan merdeka yang lebih mencintai kebenaran hakiki daripada Plato akan melihat arah positif dan negatifnya dan mengkritisi pemikiran Ibnu Taimiyyah, orang-orang di bawah ini dapat dikategorikan sebagai para pakar dan akademisi Syam dan Mesir di zamannya, mereka mengatakan bahwa pemikiran Ibn Taimiyah telah merubah ajaran-ajran para nabi dan wali Allah. Dan ntuk menolak dan mengkritisi pemiiran ibn Taimiyyah mereka menulis buku sebagai berikut:
1.Syeikh Sofiyuddin Hindi Armawi (644-715Q)
2.Syeikh Syahabuddin bin Jahbal Kalabi Halabi (733)
3.Qadhi al-Qodhaat Kamaluddin Zamlakany (667-733)
4.Syamsuddin Muhammad bin Ahmad Dzahabi(748)
5.Sadruddin Marahhil ( wafat 750)
6.Ali bin Abd al Ka’fi Subki ( 756)
7.Muhammad bin Syakir Kutby (764)
8.Abu Muhammad Abdullah bin As’ad Yaafi’i (698-768)
9.Abu Bakar Hasni Dimasyqy (829)
10.Shahabuddin Ahmad bin Hajar ‘Asqalany (852)
11.Jamaluddin Yusuf bin Taqari Ataabaqi (812-874)
12.Shahabuddin bin Hajar Ha’itami (973)
13.Mulla Ali Qari Hanafi (1016)
14.Abul Ais Ahmad bin Muhammad Maknasi terkenal dengan Abul Qadhi’ (960-1025)
15.Yusuf bin Ismail bin Yusuf Nabhani(1265-1350)
16.Syeikh Muhammad Kausari Misry (1371)
17.Syeikh Salamah Qadha’i Azami (1379)
18.Syeikh Muhammad Abu Zahrah (1316-1396)[3]
Sebagian dari mereka menulis buku khusus untuk mengkritik pemikiran Ibn Taimiyah. Seperti Taqiyuddin Subki dalam kritiknya terhadap Ibn Taimiyah menulis dua buah kamib yang berjudul Syifau al siqomi fi ziarati khoirul anami dan Ad-Durrot al madiati fii radi ala Ibni taimiyah).
Kritikan yang terus menerus yang dilakukan oleh para cendekiawan muslim sunni terhadap Ibn Taimiyah menyebabkan doktrin-doktrin pemikirannya terkubur, dan dengan berlalunya zaman ajarannya perlahan-lahan terlupakan, aliran pemikiran ibn taimiyyah tidak ada yang tersisa kecuali dalam buku-buku yang ditulis oleh muridnya yang bernama Ibn Qayyum Jauzi (691-751), bahkan ibn Qayyum dalam kitab (Ar-Ruuh) menentang pandangan gurunya sendiri.

Muhammad bin Abdul Wahab Pelanjut Pemikiran Ibn Taimiyah di Abad 12

Muhammad bin Abdul Wahab dilahirkan pada tahun 1115 di kota Uyinah bagian dari kota Najad. Semasa belajar di Madinah para gurunya merasa khawatir akan masa depan muridnya itu, karena terkadang pernyataan-pernyataan ekstrim dan keliru terucap dari lisannya, sampai-sampai mereka berkata, :“ jika Muhammad bin Abdul Wahab pergi bertabliqh, pasti ia akan menyesatkan sebagian masyarakat.”[4]
Selagi ayahnya masih hidup, Muhammad bin abdul Wahab adalah tipe seorang yang pendiam, tetapi setelah wafat ayahnya pada tahun 1153, tirai yang menghalangi keyakinannya terkuak.[5]
Dua aspek yang membantu penyebaran dakwah Muhammad bin Abdul Wahab ditengah-tengah masyarakat arab Baduy Najad yaitu:
1.Mendukung sistem politik keluarga Su’ud
2.Menjauhkan masyarakat Najad dari peradaban, ilmu pengetahuan dan keotentikan ajaran Islam.
Pemikiran Muhammad bin Abdul Wahab dengan slogannya pemurnian tauhid dan perlawanan kepada syirik secara pelan-pelan mengalami perkembangan bahkan berhasil menarik perhatian orang yang jauh dari najad seperti Amir Muhammad bin Ismail San’ani (1099-1186) penulis buku “Subulussalam” dalam syarahnya (Bulughul Marom) yang menerima dan mengikuti ajarannya, dan dalam sebuah qasidahnya berbunyi sebagai berikut:
Salam alaa najadi wa man halli fii najdi
Wa in kaana taslimi alal abdi laa yuzdii
(Salam bagi Najad dan siapa saja yang ada disana yang memiliki tempat,
Walau tak seberapa salam saya dari jarak jauh memberi kebaikan)
Akan tetapi ketika dia menyadari pembunuhan, perbuatan keji dan penyerangan terhadap kaum muslimin dilakukan oleh para pengikut Abdul Wahab yang diprakarsai oleh Muhammad bin Abdul Wahab sendiri. Penyesalan itu dia lontarkan kembali dalam alunan qasidahnya, berikut bunyinya:
Raja’tu anil qauli allazi qultu fi najdi
Wa qod shahha anhu. Khulafulladzi indi
Dalam perkataan lalu tentang lelaki itu (Muhammad Ibn Abdul Wahhab) saya tarik kembali, karena kesalahan sesuatu yang berkenaan dengan Ia telah diketahui dan sudah jelas bagi saya.
Setelah berkembangnya pemikiran Wahabi, orang pertama yang menolak terhadap paham wahabisme itu adalah saudaranya sendiri, yakni Sulaiman bin Abdul Wahab dalam buku (As-Sowaa’iqul illahiyyah). Setelah beliau, banyak para ulama dan tokoh-tokoh pemuka Ahlusunnahlainnya melontarkan kritikan terhadap pahamnya itu. Barangkali lebih dari 100 judul buku yang telah ditulis untuk menentang pemikiran abdul wahab tersebut, di antaranya:
1.      Abdullah bin Lathif Sya’fii penulis (Tajrid Syaiful al-jihad lil Mudda’i al–Ijtihad)
2.      Afifuddin Abdullah bin Dawud Hanbali penulis (As-sawa’iq wa al-Ruduud)
3.      Muhammad bin Abdurrahman bin Afalik Hanbali penulis (Tahkamu al-Muqalladin biman ad’i Tajdidi ad-Diin)
4.      Ahmad bin Ali bin Luqbaani Basri penulis risalah kritik atas keyakinan anaknya Abdul wahab.
5.      Syeikh Atho’ Allah Makki, penulis (Al-Aarimul al-Hindi fi Unuqil Najdi)
Para cendikiawan Ahlusunnah inilah yang telah menuliskan buku-buku dalam mengkritik dan menolak pemikiran Abdul wahab, dan dan selain mereka masih banyak yang menulis buku dann untuk selengkapnya silahkan anda merujuk buku Buhusul fi Milal wa Nihal ( juz 4, halaman 355-359).
Di kalangan syiah, yang pertama kali yang mengkritik pemikiran wahabi adalah faqih dan marja masyhur di dunia syiah; Almarhum ayyatulah Syeikh Ja’far Kasyif al-Qittho (1226), yang berjudul Minhajjul Rissyadi liman araadas-Sadad, beliau dengan bukunya tersebut telah menyingkap hakikat kebenaran, dan beliau mengirim buku tersebut ke Amir Sa’ud bin Abdul Aziz (pemimpin ta’ashub wahabi).
Cucu beliau, Almarhum Ayatullah Syeikh Muhammad Husein Ali Khasyif al Qitto, juga menulis sebuah buku yang berjudul ‘’Al-Aayat al-Bayyinat fi Qam’il Bidai wa Dzolalat) dengan pendekatan logika (akal) dan naql (wahyu), sebagai upaya kritikan dan perlawanan atas paham wahabi yang telah merusak dan menghancurkan makam suci para imam Ahlubait as di Madinah pada tahun 1344 HQ.
Sebuah buku yang paling masyhur dari ulama Syiah dalam mengkritik wahabi dengan pendekatan yang logis, buku berjudul ‘’Kasyful irtiyob an itba’ Muhammad bin Abdul Wahab), yang ditulis oleh Allamah Ayyatullah Sayyid Muhsin Amuli, buku ini, sangat bagus ditelaah dan akan membuka wacana pemikiran terutama bagi para peneliti.[6]

Pembaharuan Pemikiran dalam Aliran Wahabi


Paham wahabi dengan pondsai pemikiran Salafi menentang seluruh bentuk perubahan dalam kehidupan umat manusia. Ketika Abdul Aziz bin Abdurrahman pada tahun 1344 Q menjadi penguasa dua haram yang suci (mekkah al mukarramah dan madinah al munawwarah), terpaksa harus membangung dan mengatur system pemerintahannya sesuai dengan model pemerintahan pada umumnya ketika itu dan merubah pola kehidupan wahabi yang sesuai dengan kebiasaan arab Baduy-Najad. Dan ia menyetujui mengimpor produk teknologi modern ketika itu seperti telegraf, telephon, sepeda, mobil dan lain-lain. Dan sikapnya ini membakar api kemarahan para pengikutnya yang muta’shib, menyebabkan terjadinya kejadian tragedi berdarah yang terkenal dalam sejarah sebagai peristiwa “berdarah Akhwan”.
Ahmad Amin, penulis asal Mesir, ketika membahas tentang kelompok Wahabi, mengatakan bahwa pemikiran wahabi sekarang yang berkembang ini pada hakikatnya 100 persen bertolak belakang dengan pemikiran wahabi di masa lalu. Ahmad Amin menulis: “Wahabi menolak peradaban baru dan tuntutan peradaban baru dan modern, mayoritas di antara mereka meyakini bahwa hanya Negaranyalah sebagai negara islam sementara Negara-negara lain bukan Negara islam karena negara-negara tersebut telah menciptakan bid’ah bahkan menyebarluaskannya dan wajib bagi mereka memerangi Negara tersebut.
Semasa Ibn Sa’ud berkuasa, ia menghadapi dua kekuatan besar dan tidak jalan lain kecuali harus memilih salah satunya yaitu pertama, pemuka-pemuka agama yang tinggal di Najad memiliki akar pemikiran Muhammad bin Abdul Wahhab yang menolak dengan keras segala bentuk perubahan dan peradaban baru. Kedua; arus peradaban baru yang dalam system pemerintahn sangat membutuhakn alat tekhnoligi modern tersebut.
Pemerintahan, mengambil jalan tengah dari kedua kekuatan tersebut dengan cara mengakui Negara-negara islam yang lain sebagai negar Islam dan juga di samping menggiatkan pengajaran agama mereka juga memberikan pengajaran peradaban modern dan mengatur sistem pemerintahannya berdasarkan sistem pemerintahan modern. Untungnya para pemimpin Negara Saudi telah lelah melayani cara berpikir dan aturan-aturan kering dan kaku pemikiran wahabi yang menjauhkan kaum muslimin dari sunnah dan warisan sejarah yang diyakini seluruh kaum muslimin dan menghancurkan tampat-tempat suci mereka juga menafikan seluruh bentuk penemuan baru dan menganggapnya sebagai bidah. Dan dengan memperhatikan serangkaian peristiwa yang tidak dapat ditutup-tutupi lagi (seperti bertambahnya tekanan dan ancaman Amerika dan Israel terhadap Negara-negara Islam dan Negara-negara Arab setiap hari dan kehadiran dan peran aktif pemerintahan Republik Islam Iran dalam hidup berdampingan dan damai dengan Negara-negara tetangganya serta memimpin perlawanan terhadap hegemoni yahudi). Hal tersebut di atas menyebabkan secara perlahan-lahan pandangan negara Arab Saudi menjadi netral dan stabil terhadap negara Republik Islam Iran bahkan lebih dari itu mereka meninjau kembali ajaran-ajaran kering Wahabi serta pengkafiran kaum muslimin. tidak ada yang lebih indah yang dilakukan oleh Negara yang menjadi tuan rumah umat islam pada perhelatan akbar ibadah haji setiap tahun, kecuali menjadi negara netral dan meninjau kembali pandangan mereka selama ini.

Sejak aliran Wahabi yang fanatik muncul di Arab Saudi, dunia Islam menyaksikan berbagai peristiwa yang sangat pahit. Aliran menyimpang tersebut berkembang karena didanai oleh uang hasil penjualan minyak Arab Saudi dan dukungan dari para arogan Barat, di mana media-media Barat berupaya mengenalkan aliran Wahabi sebagai aliran yang mewakili dunia Islam.

Para pengikut aliran menyimpang ini juga menyandarkan semua perbuatan anti-kemanusiaan seperti aksi teror, pembunuhan dan perampasan kepada agama Islam. Padahal aksi-aksi itu dengan sendirinya telah mencoreng agama Islam. Hal baru dari kebusukan dan tidak mencerminkan ajaran Islam dari perilaku para pengikut Wahabi adalah fatwa Mufti Agung Arab Saudi, Abdul Aziz bin Abdullah al-Syeikh terkait minoritas Kristen, di mana fatwa tersebut menimbulkan berbagai masalah dan kecaman. Mufti ini tanpa melihat logika agama dan kemanusiaan mengeluarkan fatwa bahwa semua gereja di negara-negara Islam sekitar Teluk Persia harus dihancurkan. Statemen itu menimbulkan kemarahan dan kecaman dari para pendeta dan ulama Islam.

Hakikat Islam tidak lain adalah kecintaan dan saling mengasihi di antara manusia. Agama samawi ini adalah agama perdamaian dan persatuan, di mana salah satu ciri khusus Nabi Muhammad Saw dapat dilihat dari akhlak mulianya. Rasulullah Saw pembawa pesan rahmat dan melarang semua orang dari perbuatan keji dan pembunuhan terhadap orang-orang tak berdosa serta sikap-sikap yang tidak baik. Beliau mengajak manusia untuk saling mengasihi dan berbuat baik antara satu dan lainnya.

Biografi Nabi Muhammad Saw adalah penjelas dari perilaku-perilaku beliau, terutama sikapnya kepada para pengikut agama lain, bahkan karena kemulian akhlak Nabi Muhammad Saw sebagian orang Kristen dan Yahudi memeluk Islam. Rasulullah Saw sangat memperhatikan hak-hak para pengikut agama samawi lain, seperti Kristen dan Yahudi. Beliau berpesan kepada umat agama-agama samawi untuk hidup bersama dan saling berinteraksi dengan kedamaian dan penuh kerukunan.

Islam adalah agama yang mengajarkan hidup berdampingan dengan damai, saling mengasihi, dan memberikan kebebasan terhadap keyakinan serta mengajarkan keadilan. Allah Swt dalam surat Ali-Imran ayat 64 berfirman, "Katakan, wahai Nabi, "Hai Ahl al-Kitab, mari kita berpegang kepada kalimah sawa' (titik temu) yang selalu kita ingat bersama-sama. Yaitu, bahwa masing-masing kita hanya menyembah kepada Allah, tidak mengakui adanya sekutu bagi-Nya, dan tidak tunduk dan taat kepada pihak lain demi menghalalkan atau mengharamkan sesuatu dengan meninggalkan hukum Allah yang telah ditetapkan....."

Ayat tersebut kepada semua yang bertauhid dari para ahli kitab mengatakan bahwa kalian semua memiliki kesamaan (titik temu) yaitu mengesakan Tuhan, oleh karena itu gandengkanlah tangan kalian dan hidupkanlah persamaan tersebut. sebenarnya, Islam tidak memaksa para pengikut agama samawi lain untuk memeluk Islam, namun menyebutkan bahwa tauhid sebagai titik temu yang penting di dalam agama-agama samawi. Islam tidak menilai menerima suatu agama harus dengan cara paksaan. Hal itu sebagaimana disebutkan dalam al-Quran Surat al-Baqarah ayat 256, "Tidak ada paksaan bagi seseorang untuk memeluk suatu agama…". Tidak adanya paksaan dalam agama karena agama berakar dari satu mata rantai keyakinan hati yang tidak dapat dipaksakan. Paksaan hanya dapat berdampak pada fisik dan luarnya saja, namun tidak berdampak pada pemikiran dan keyakinan.

Wahabi tanpa memperhatikan ajaran-ajaran Islam yang benar berupaya merusak gereja dan melarang umat Kristen beribadah serta memaksa mereka menerima Islam. Langkah-langkah para pengikut Wahabi tersebut telah menyimpang dari ajaran Islam yang sesungguhnya.

Akibat fatwa-fatwa menyesatkan dan anti-kemanusiaan para ulama Wahabi, hingga kini telah menyebabkan pembunuhan terhadap orang-orang tak berdosa dan menimbulkan ketidakamanan di berbagai kawasan dunia. Di Arab Saudi yang merupakan pusat lahir dan berkembangnya aliran sesat ini, tidak diizinkan membangun tempat ibadah kecuali masjid. Bahkan umat Kristen tidak diperbolehkan mengadakan acara ritual umum di rumah-rumah mereka. Namun di negara-negara lain seperti Iran, Mesir, Suriah, Turki, Kuwait, Pakistan, Oman dan negara-negara lainnya terdapat gereja dan umat Kristen bebas melakukan ritual ibadah mereka.

Rezim Wahabi, Al Saud, sepanjang sejarah tanpa belas kasihan telah menumpahkan darah umat Islam. Oleh karena itu, sangat wajar jika rezim Al Saud bersikap keras memusuhi agama-agama samawi lain. Sejak awal munculnya aliran Wahabi, telah banyak masjid, tempat-tampat suci, bahkan pemakaman umat Islam telah dihancurkan mereka. Pemikiran kaku (jumud), fanatik dan ekstrim telah membentuk karakter aliran Wahabi sehingga memunculkan berbagai perilaku yang tidak rasional.

Umat Islam dengan mengikuti petunjuk al-Quran dan menapak jejak dari perilaku Nabi Muhammad Saw dan Ahlul Baitnya selalu bersikap baik terhadap para pengikut agama samawi lain. Ulama dunia Islam sejak lebih dari 1400 tahun lalu tidak pernah membatasi para pengikut agama lain dalam menjalankan aktivitas keagamaannya. Mereka selalu berdialog dan bertukar pendapat dengan para pengikut agama lain, bahkan dengan argumentasi dan logika yang benar menunjukkan keyakinan mereka yang telah menyimpang. Namun sayangnya, para mufti Wahabi justru membatasi para pengukut agama lain untuk menjalankan aktivitas keagamaannya.

Fatwa baru Sheikh Abdul Aziz bin Abdullah al-Syeikh terkait penghancuran gereja di semua negara semenanjung Arab telah menyulut protes umat Kristen dan ulama Islam. Hingga kini, para pendeta dari berbagai penjuru dunia dan ulama Islam khususnya di Iran telah mereaksi keras fatwa ekstrim tersebut.

Fatwa terbaru Mufti Agung Sheikh Abdulaziz bin Abdullah dikeluarkan sebagai respon terhadap keputusan parlemen Kuwait beberapa waktu lalu, yang melarang pembangunan gereja-gereja baru di negara itu. "Mengingat negara Teluk Persia kecil dan merupakan bagian dari Semenanjung Arab, maka perlu untuk menghancurkan semua gereja-gereja di wilayah itu," kata Sheikh Abdulaziz seperti dilaporkan media Arab.

Dewan Ahlul Bait Sedunia dalam sebuah pernyataan pada Selasa (27/3) mengatakan, "Pertama-tama, Mufti Wahabi tidak mewakili Islam. Dunia harus tahu bahwa agama yang sekarang sedang dipublikasikan di Arab Saudi, bukan Islam yang sesungguhnya." Pernyataan itu menambahkan bahwa isi fatwa baru tersebut bertentangan dengan perintah Allah Swt serta sunnah Nabi Muhammad Saw dan keturunannya. Oleh karena itu, ditolak tidak hanya oleh komunitas Syiah, tetapi juga oleh Muslim Sunni.

Dewan itu mencatat bahwa sepanjang sejarahnya, Islam telah hidup berdampingan dengan umat Kristen dan Yahudi dan fatwa seperti itu tidak pernah dikeluarkan oleh Rasul Saw, keturunannya, dan khalifah Islam selanjutnya. Dewan Ahlul Bait Sedunia menyatakan, "Selain Rasul Saw, keturunannya, dan para sahabat, juga tidak ada ulama yang pernah mengeluarkan fatwa seperti itu selama 1.400 tahun terakhir, karena itu, Mufti Agung Wahabi telah mengeluarkan fatwa di luar kerangka yurisprudensi Islam dan belum pernah dikeluarkan oleh pusat-pusat ilmiah besar umat Islam,"

Menurut Dewan Ahlul Bait Sedunia, fatwa tersebut juga merupakan intervensi terang-terangan dalam urusan internal negara-negara Muslim lainnya, karena Mufti Saudi mengeluarkan fatwa tidak hanya terbatas untuk wilayah Saudi, tetapi sudah termasuk Semenanjung Arab secara keseluruhan. Dewan Ahlul Bait Sedunia juga mengecam sikap bungkam para cendekiawan Muslim dalam menanggapi fatwa yang merusak citra Islam itu. Di akhir pernyataannya, Dewan Ahlul Bait Sedunia mengkritik organisasi internasional hak asasi manusia serta pemerintah Barat dan Kristen atas dukungan mereka terhadap radikalisme kelompok Wahabi.

Sementara itu, pendeta-pendeta Katolik di Jerman dan Austria telah mengeluarkan statemen terpisah mengecam fatwa Sheikh Abdul Aziz bin Abdullah dan menilainya sebagai pengingkaran terhadap hak-hak jutaan orang dari para pegawai asing Kristen di semenanjung Arab.

Pendeta Robert Zollitsch, Direktur Kongres Pendeta Jerman mengatakan, Mufti Saudi tidak menghormati kebebasan agama dan hidup berdampingan dengan pengikut agama lain. Dia menilai bahwa penghancuran gereja adalah pukulan terhadap para pegawai asing yang berada di negara-negara Arab. Sebab, sekitar 3,5 juta umat Kristen berada di negara-negara Arab sekitar Teluk Persia, di mana mayoritas mereka berasal dari India dan Filipina. Jumlah yang banyak juga berasal dari negara-negara Eropa dan Amerika. Di Moskow, pendeta Mark kepada kantor berita Interfax mengatakan, diharapkan negara-negara tetangga Arab Saudi tidak menanggapi fatwa tersebut.

Sementara itu, fatwa mufti Wahabi Saudi juga mendapat kecaman dari berbagai pihak di Mesir. Doktor Ahmad Karimah, dosen Syariah Islam di Universitas al-Azhar, Mesir menolak fatwa mufti Saudi dengan menyinggung Surat al-Hajj ayat 40 yang berbunyi, ".....Seandainya Allah tidak memberikan kepada kebenaran pembela-pembela yang akan selalu mempertahankan dan melindunginya dari kesewenang-wenangan orang-orang zalim, niscaya kebatilan akan menyebar dan tiran- tiran akan semakin leluasa dalam kesemena-menaan mereka. Dan jika keadaannya terus begitu, para tiran itu akan berhasil membungkam suara kebenaran, merusak gereja, biara, sinagog dan masjid yang merupakan tempat-tempat yang banyak dipakai untuk menyebut nama Allah....." Dengan mengutip penggalan ayat tersebut, dia menilai penghancuran gereja bertentangan dengan Islam.

Guru besar al-Azhar itu mengatakan, sebagian penduduk negara-negara Arab beragama Kristen, bagaimana mungkin mereka tidak diizinkan memiliki tempat ibadah. Dia menandaskan, lebih baik mufti Saudi mengeluarkan fatwa diharamkannya agresi Amerika Serikat di tanah-tanah umat Islam daripada mengeluarkan fatwa penghancuran gereja.

(kompilasi dari berbagai sumber)


TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Sejumlah pegawai Rumah Makan Ulu Juku yang berada di Jalan Racing Centre, Kecamatan Panakkukang menggelar aksi mogok kerja, Selasa (23/8/2011) siang.
Aksi tersebut terkait pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR), yang menurut karyawan tidak sesuai dengan aturan yang ada.
Aksi yang dilakukan di depan rumah makan peraih penghargaan sebagai Makassar Most Fovourite Award untuk kategori masakan Pallumara ini dan kamar mandi terbersih, berlangsung dengan menggelar spanduk sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap tempat mereka bekerja.
Menurut beberapa karyawan, pihak perusahaan hanya bisa menjanji mereka tanpa bukti, "Kita hanya dijanji-janji, tidak ada bukti yang nyata," kata Ilham, karyawan di rumah makan tersebut.
Ia juga menyebutkan bahwa banyak yang dilanggar oleh pihak perusahaan, seperti tidak adanya Jamsotek bagi karyawan, jam bekerja yang melibihi standar,."Karyawan di sini tidak ada yang punya Jamsostek, jam bekerja saja melebihi aturan, " ungkap ilham selaku kordinator aksi. Tambahnya lagi, ini sebuah pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan, sesuai surat edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: SE.06/MEN/VIII/2011 Tentang Pembayaran Tunjangan Hari Raya Keagamaan dan Himbauan Mudik Lebaran Bersama yang mengatakan, THR diberikan kepada pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja tiga bulan atau lebih secara terus menerus dan bagi pekerja masa kerja 1 tahun menerima upah satu bulan penuh. Sementara, menurut Merdi Purnomo Human Resort Management (HRM) RM Ulu Juku, tindakan ini tidak pada tempatnya, ini adalah aksi ilegal.
Ia menambahkan, aksi ini hanya dilakukan oleh sekitar tujuh persen karyawan. Meski Merdi sempat meminta kepada karyawan untuk kembali bekerja, namun para karyawan menolak sampai tuntutan mereka dikabulkan.